Rabu, 13 Mei 2020

Kebangkitan Nasional dalam Perspektif Religius dan Kearifan Lokal Melawan wabah”*


R. Purwantaka
*” Kebangkitan Nasional dalam Perspektif Religius dan Kearifan Lokal Melawan wabah”*

Masyarakat di negeri ini masih banyak yang sangat miskin dari sisi ekonomi bahkan lebih celaka lagi banyak di antara mereka yang memiliki mental yang sangat memprihatinkan yaitu selalu mengharapkan bantuan. Esensi semangat kebangkitan nasional dalam kearifan local harus terefleksikan dalam tutur kata, perilaku dan tindakan kita. Kita harus bangkit dari keterpurukan. Semangat hari kebangkitan harus tetap dikobarkan di tengah menurunnya rasa optimism karena wabah.

Tidak saja kekuatan kearifan local, namun kekuatan agama ini ada dalam nilai, ajaran, dan ideologi yang secara garis besar terdiri atas dua kutub: perintah untuk menjalankan sesuatu dan larangan agar tidak melakukan sesuatu yang lain, atau motivasi untuk melakukan sesuatu dan imbauan agar menjauhi sesuatu yang lain.

Agama telah mengajarkan kepada manusia tentang bagaimana seharusnya manusia bersikap dalam setiap aspek kehidupan. Manusia diperintahkan untuk saling tolong-menolong, menghargai dan menghormati orang lain, terutama dengan pemimpin , bersabar ketika mendapati sesuatu yang tidak menyenangkan, serta tetap optimis akan keadilan dan kasih sayang Tuhan. Orang yang religiusitasnya tingga tentu akan tergerak oleh perintah-perintah itu dan menjalankannya dengan penuh semangat

Momentum Kebangkitan Nasional saat wabah Virus Corona saat ini terjadi dimana bangkitnya rasa dan semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan keadaan pulih kembali. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kearifan local yang membudayakan gotong royong merupakan modal untuk bangkit meklawan keadaan wabah yang menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Semangat untuk tidak tergantung dengan hanya menerima bantuan harus kita ubah menjadi momentum dimana kita buka lembaran baru untuk bangsa yang lebih maju.

Begitu banyak pergolakan yang ada di Masyarakat dalam mengahdapi wabah ini,  begitu banyak permasalahan yang ada di  masyarakat  Apakah momentum kebangkitan Nasional hanya sekedar momentum? Atau kita memang sudah menyerah dengan keadaan seperti ini ?  Marilah kita bangkit dari permasalahan yang ada di masyarakat kita..

Teori kekuatan agama merupakan motif yang didorong oleh keyakinan agama dinilai memiliki kekuatan yang mengagumkan dan sulit ditandingi oleh keyakinan non-agama, baik doktrin maupun ideologi yang bersifat profane untuk melawan keadaan wabah ini.

Kemampuan agama untuk menggerakkan dan memberikan motivasi kuat kepada manusia untuk melalukan sesuatu itulah yang dimaksud di sini sebagai kekuatan agama. Untuk bisa bangkit dari keterpurukan akibat wabah. Dengan pedoman agama bahwa seseorang yang berbuat baik akan mendapatkan balasan kebaikan pula.

Kita sendirilah yang harus memulainya. Kita harus merubah mindset diri kita, untuk menjadi pribadi yang berani bangkit, berani untuk melawan keadaan terpuruk ini merubah menjadi momentum kemenangan dengan segala konskuensinya. Kekuatan kearifan Lokal dan Agama akan menjadi dasar untuk tetap semangat bangkit dari wabah ini.

Bukan Lagi saatnya dalam situasi wabah ini perilaku masyarakat kita,  masih terjebak pada perilaku yang egois, invidualitas, konsumtif, materialistis serta hedonis, yang mana adegan kemewahan selalu dipertontonkan. Kita kembali pada semangat Boedi Oetomo yang gigih memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Demikian pula saat ini saatnya kita bangkit dari keterpurukan wabah denga n semangat untuk melawan tanpa kenal lelah.

Pahlawan Sejati adalah seseorang yang mampu membangkitkan kesadaran untuk meraih Mimpi, memiliki jiwa Patriotis dan nasionalime demi bangkitnya kembali menjadi bangsa pejuang tak kenal lelah. Sekarang jangan hanya diam untuk melawan wabah seperti ini. Kita  bersatu dalam menyikapi keadaan.karena Itulah kebangkitan sejat harus terus kita tanamkan.
Jadilah generasi muda yang selalu tangguh untuk menghadapi segala situasi Negara yang sedang berkecamuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar