Rabu, 06 Mei 2020

Hardiknas Meraih Masa Depan


*“ Menyambut Hardiknas, Meraih Masa Depan “*
*” Melalui pendidikan, Ki Hadjar Dewantara selalu berjuang agar Bangsa Indonesia merdeka lahir dan batin (merdeka jasmani dan rohani)”*
*Oleh : Pak Pur*             

                        Mendidik bangsa menurut konsep *Ki Hadjar Dewantara* adalah suatu proses memanusiakan manusia yang bertujuan untuk mengangkat manusia ke taraf insani (manusiawi), sehingga setiap manusia dapat memperoleh tingkat kehidupan lahiriah (jasmani) dan batiniah (rohani), serta tingkat penghidupan yang layak sebagai manusia sejati. Oleh karena itu, ada dua hal dalam konsep yang diterapkan Ki Hadjar Dewantara dan perlu diterapkan secara baik oleh para pendidik, yaitu pengajaran dan pendidikan.
Tujuan mengangkat derajat peserta didik melalui kompetensi. Kompetensi yang dimiliki peserta didik tersebut diharapkan dapat menyeimbangkan perwujudan (ekspresi) potensi manusia yang meliputi *daya cipta, karsa, dan karya* yang bermanfaat untuk memenuhi penghidupan lahiriah, khususnya bagi dirinya, keluarganya, bangsanya, dan umumnya bagi seluruh umat manusia.
Konsep pendidikan bertujuan untuk memerdekakan manusia pada aspek penghidupan batiniah, misalnya kemandirian untuk berpikir, berdemokrasi, berkreasi, tetapi bertanggungjawab dan dilandasi dengan akhlak mulia. Pendidikan dilakukan untuk membentuk watak dan peradaban manusia yang bermartabat, sehingga pada umumnya dinamakan sebagai pendidikan karakter karena proses  pendidikan ini harus menghasilkan karakter tertentu pada manusia.
Mari kita renungkan semboyan yang sangat terkenal yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara: *“Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”*. Makna semboyan tersebut adalah di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Semboyan tersebut mengandung makna yang sangat dalam dan luas yang menggambarkan karakter/tabiat seorang pendidik.
Pendidikan ini harus dilakukan secara seimbang dengan pengajaran walaupun sesungguhnya tanggungjawab dalam pendidikan lebih berat dibandingkan dengan pengajaran. Pendidikan karakter bangsa identik dengan pendidikan moral pada manusia agar bangsa Indonesia memiliki moral yang agamis (moral yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang berlaku di Indonesia) dan moral yang Pancasilais (moral yang sesuai dengan nilai-nilai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia).
Sebagai akhir dari artikel ini kami sampaikan, Sudahkah hardiknas mengokomodasi setiap permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan ? ataukah hardiknas hanya dimeriakan tanpa makna yang nyata. Hanya kitalah yang akan mengembalikan citra pendidikan Indonesia dewasa ini? Sudahkah kita merasakan adanya keadilan dalam institusi pendidikan? Marilah kita bersama sama untuk saling bergandengan tangan untuk memaknai Hardiknasn  Tahun ini dengan lebih mengedepankan pendidikan karakter bagi peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar