Rabu, 06 Mei 2020

kelembutan Hati


“ Puasa dan Kelembutan Hati “
Oleh Ustadz Taka
Puasa menjadi ibadah berdimensi vertikal langsung pada Tuhan dalam hal agama. Namun, tak bisa dipungkiri ibadah satu ini memberikan dampak besar terhadap lingkungan sekitar. Secara konsisten publik disuguhi dengan konten-konten yang berhamburan dan penuh dengan kebohongan , ujaran kebencian, sampai pada penistaan. Bahkan, hal ini seharusnya sebagai muslim perlu adanya filterisasi terhadap konten-konten tersebut.
 Ibadah puasa itu memang lapar. Tetapi, Imam Al Ghozali memandang ada berbagai macam faedah yang diperoleh ketika lapar. Rasa lapar ternyata akan melembutkan hati. Dengan kelembutan hati, akan memudahkan bermunajat dan menerima nasihat. Di sisi lain, lapar juga akan meningkatkan rasa kepedulian social.
Pentingnya pengetahuan untuk mengetahui hakikat diri manusia, dipertegas dalam Al-Qur’an: Dan barang siapa yang buta hatinya di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan lebih buta pula, dan lebih tersesat dari jalan yang benar. Q.S: Al- Israa’ : 72. Sifat kelembutan hati merupakan salah satu akhlak mulia yang selalu diteladankan oleh nabi Muhammad SAW seperti yang dikatakan Abdullah bin Umar: Sesungguhnya, saya menemukan sifat Rasulullah SAW dalam kitab-kitab terdahulu itu demikian : Tutur katanya menyejukkan, hatinya tidak keras, tidak suka berteriak-teriak di pasar, dan tidak suka membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan yang sama, namun dia memaafkan dan mengampuninya. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW: Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan. HR. Muslim.
            Al Hakim dan beberapa muhaddits yang lain meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah  radhiallahu’anhu  bahwasanya Nabi  Shalllallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لَيْسَ الصِّيَامَ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ، وَجَهِلَ عَلَيْكَ فَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ
Puasa itu bukan hanya dari makan dan minum, namun puasa itu juga dari laghwun (hal yang tidak bermanfaat) dan rafats (semua perbuatan yang buruk). Jika ada orang yang mencelamu atau berbuat suatu kebodohan kepadamu, maka katakanlah: saya sedang berpuasa1.
            Dan juga dikeluarkan oleh Imam Ahmad, sebuah hadits dari Yazid bin Abdillah bin Asy Syikhir dari Al A’rabi, ia berkata: aku mendengar Nabi Shalllallahu’alaihi Wasallam bersabda:
صَوْمُ شَهْرِ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ يُذْهِبْنَ وَحَرَ الصَّدْرِ
puasa Ramadhan dan puasa tiga hari di setiap bulan (puasa ayyamul bidh) keangkuhan di dada2.
            Lurusnya hati dan lisan adalah ciri yang paling jelas dan bukti paling nyata yang menunjukkan sempurnanya puasa seseorang. Dan dahulu para salaf, mereka menganggap orang yang paling utama di kalangan mereka adalah orang yang paling lurus hati dan lisannya. Iyas bin Mu’awiyah bin Qurrah mengatakan:
كان أفضلهم عندهم – أي السلف – أسلمَهم صدوراً وأقلهم غيبة
“orang yang paling utama di antara mereka (salaf) adalah yang paling lurus hatinya dan yang paling sedikit ghibah-nya” (Diriwayatkan Ath Thabrani dalam Makarimul Akhlak).
Sufyan bin Dinar mengatakan:
قلت لأبي بشير – وكان من أصحاب علي – : أخبرني عن أعمال من كان قبلنا ، قال : كانوا يعملون يسيراً ويؤجرون كثيراً ، قال قلت : ولم ذلك ؟ قال : لسلامة صدورهم
“aku berkata kepada Abu Basyir (ia adalah salah satu murid Ali bin Abi Thalib) : ‘kabarkan kepada saya amalan apa yang biasa diamalkan orang-orang sebelum kita (para salaf)’. Ia berkata: ‘mereka beramal sedikit namun mendapatkan banyak pahala’. Aku bertanya: ‘bagaimana bisa begitu?’. Ia berkata: ‘karena lurusnya hati mereka'” (Diriwayatkan oleh Ibnus Sirri dalam Az Zuhd).
            Dengan demikian Kelembutan, ketenangan, kedamaian dan kebahagiaan hati adalah sesuatu nikmat Allah yang sangat tinggi dan mulia, namun nikmat-nikmat tersebut bisa tercabut dan rusak serta berubah menjadi siksa, baik siksa hati atau siksa phisik. Penyebab tercabutkan nikmat-nikmat hati adalah disebabkan oleh perbuatan durhaka dan perbuatan-perbuatan dosa yang terus menerus dilakukan.

Sujudku pada Mu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar