Sabtu, 18 Maret 2023

Artikel: *“Opini dan Penyesatan”*

 

*“Opini dan Penyesatan”*

 

 

*Pengertian Opini*

 

Opini adalah pendapat seseorang yang belum jelas kebenarannya. Informasi yang diterima berupa pendapat pikiran, dan sudut pandang dari penulis atau pembicara. Opini adalah persatuan pendapat yang didukung oleh orang banyak. Pendapat ini bisa berubah-ubah tergantung perasaan atau emosi dan diskusi. Jadi, opini adalah pemikiran, sudut pandang, dan tanggapan mengenai suatu kejadian. Dalam teks artikel, opini merupakan pendapat pribadi seorang wartawan yang tidak dilandasi fakta.( Dwi Latifatul Fajri, 2021)

Opinipendapat, atau pendirian (Inggrisopinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan preferensi atau kecenderungan tertentu terhadap ideologi dan perspektif yang memiliki sifat tidak objektif. Opini merupakan tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi personal. Maka dari itu, pandangan atau penilaian dalam opini tidak didukung oleh fakta atau pengetahuan positif.

 

 

Opini berbentuk pernyataan tidak meyakinkan dan sering digunakan dalam berbagai hal subjektif yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal itu terjadi karena opini dipengaruhi oleh pemikiran, perspektif, perasaan, sikappengalaman, keinginan, keyakinan, nilai, pemahaman seseorang tanpa bukti konkret.( Wikipedia)

 

 

KBBI mendefinisikan opini sebagai pendapat, pikiran, atau pendirian. Menurut Cambridge Dictonary, opini adalah sebuah pemikiran atau keyakinan tentang sesuatu atau seseorang. Sementara menurut Merriam Webster, opini adalah sebuah pandangan atau penilaian yang terbentuk dalam pikiran tentang masalah tertentu.

 

 

Menurut Cutlip dan Center, opini adalah pengekspresian suatu sikap mengenaipersoalan yang mengandung pertentangan. Opini juga diartikan sebagaipendapat atau pandangan tentang suatu persoalan. Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.

 

 

Menurut Leonardo W. Dood, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi.

 

 

Frazier Moore mendefinisikan opini sebagai suatu kesimpulan yang ada dalam sebuah pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi juga lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif.

 

Pada dasarnya, opini berasal dari serapan bahasa Inggris, yaitu opinion yang berarti tanggapan atau pendapat terhadap suatu hal yang bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan atau lisan. Oleh karena itu, bagi sebagian orang ada yang lebih suka menyampaikan opini melalui lisan dan ada juga yang lebih nyaman untuk memberikan opini terhadap suatu hal melalui tulisan.

 

 

Sudut pandang yang digunakan untuk menyampaikan opini akan menghasilkan atau menentukan opini apa yang akan disampaikan, bisa berupa pendapat yang menyatakan setuju dan bisa juga pendapat yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap suatu hal. Opini yang berbeda ini merupakan hal yang wajar karena tak selamanya pendapat akan suatu hal selalu sama dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu, kita harus saling menghargai pendapat orang lain agar tidak terjadi pertengkaran atau permusuhan yang diakibatkan perbedaan opini.

 

*Hal yang perlu digarisbawahi dalam  opini adalah semua informasi yang disampaikan hanya pendapat dari diri sendiri saja, sehingga kebenaran dari pendapat itu belum pasti.* Selain itu, opini atau pendapat yang disampaikan oleh seseorang bisa berubah-ubah mengikuti kondisi dan perasaan yang sedang dialami. Itulah sebabnya terkadang kita melihat seseorang bisa opininya bisa berubah bukan hanya dalam hitungan hari saja, tetapi ada yang dalam hitungan jam opini seseorang bisa berubah. Oleh sebab itu, dalam membaca atau mendengarkan opini kita harus cermat dan teliti.

 

Ciri-Ciri Opini

Perlu memahami ciri-ciri opini.

 

*1. Subjektif*

Opini yang kita dengar atau kita baca mempunyai sifat yang subjektif karena hanya berpihak pada satu pihak saja. Dengan kata lain, opini hanya menguntungkan satu pihak saja, sehingga informasi yang diberikan menjadi berat sebelah. Dikarenakan opini memiliki sifat subjektif, Oleh sebab itu, kita perlu melihat latar belakang pembuat opini agar mendapatkan informasi bersifat netral.

 

*2. Cenderung Mengarah ke Pendapat Pribadi*

Kita bisa melihat dan mengetahui siapa yang menyampaikan opini, apakah seorang ahli dibidangnya, akademisi, dan lain-lain. Selain berdasarkan pengalaman-pengalaman, dalam membuat opini juga dilatarbelakangi oleh sudut pandang pembuat opini dalam menanggapi suatu fenomena atau peristiwa.

 

Opini adalah Persepsi (perception), yaitu suatu proses memberikan makna, yang berakar dari beberapa faktor, yakni: a. Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat-istiadat yang dianut seseorang atau masyarakat. b. Pengalaman masa lalu seseorang/kelompok tertentu menjadi landasan atas pendapat atau pandangan. c. Nilai-nilai yang dianut (moral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat). d. Berita-berita,dan pendapat-pendapat yang berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat

 

 

*3. Hanya Menjelaskan Hal Tertentu*

Dalam suatu fenomena atau objek yang sedang trend, kita akan menemukan berbagai macam opini yang sudah dibuat oleh orang lain. Banyaknya opini yang bermunculan membuat kita bisa memilih untuk membaca atau mendengarkan opini yang menurut kita opini tersebut menarik untuk didengarkan atau dibaca.

 

 

*4. Kebenarannya yang Belum Pasti*

Opini yang bersifat subjektif dan cenderung berdasarkan pendapat pribadi, maka informasi yang ada di dalam opini yang telah disampaikan lewat lisan atau tulisan tersebut kebenarannya belum pasti. Dikarenakan kebenaran informasi dari opini belum pasti, maka kita harus tidak mudah percaya terhadap suatu opini.

 

Kebenaran dari opini yang belum bisa dipastikan disebabkan karena informasi atau data-data yang ada di dalam sebuah opini masih diragukan. Maka dari itu, informasi di dalam opini kebenarannya harus diuji terlebih dahulu agar informasinya tidak diragukan lagi. Pada umumnya, informasi yang belum pasti ini ditandai dengan kata-kata, seperti agak, mungkin, paling, dan sebagainya.

 

 

*Waspada dengan Opini*

Ciri Kalimat Opini Kebenaran informasi tidak dibuktikan kebenarannya. Sifatnya subjektif dan dilengkapi pendapat, saran, sebab akibat dari peristiwa yang terjadi. Tidak terdapat narasumber, jadi hasil pemikiran penulis sendiri. Data dan informasi tidak akurat. Peristiwa belum terjadi atau akan terjadi di masa mendatang (bisa berupa rencana). Kata pelengkap dalam kalimat opini biasanya ditambahkan menurut saya, saya rasa, sepertinya, mungkin, sangat, tidak mungkin, dan masih banyak lagi. Kalimat opini informasinya belum dibuktikan kebenaran. Pendapat atau argumen seseorang.

 

1. Opini lebih seringnya berasal dari pendapat pribadi atau bisa dibilang jarang sekali menggunakan narasumber (ahli, masyarakat, dan lain-lain).

2. Semua isinya berdasarkan pendapat atau tanggapan pribadi.

3. Pada umumnya, opini berisi tentang pendapat pribadi dan ajakan, sehingga kita akan sering tersesat apabila belum menemukan fakta kebenarannya.

4. Informasi yang belum pasti.

5. Informasi yang ada di dalam opini berupa tanggapan atas peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi belum tentu kebenaranya.

6. Isi dari opini cenderung berpihak pada satu pihak saja yang ditambahkan dengan adanya saran, uraian, dan pendapat.

 

 

Jenis-Jenis Opini

*1. Opini Pribadi*

Opini pribadi adalah suatu pendapat seseorang yang tidak dipengaruhi oleh orang lain dalam melihat suatu fenomena.

 

*2. Opini Kelompok*  Opini kelompok adalah suatu pendapat atau tanggapan yang berasal dari sebuah kelompok ketika melihat suatu peristiwa yang sedang terjadi.

 

*3. Opini Publik*

Opini publik adalah sebuah pendapat dalam menanggapi suatu peristiwa yang muncul dari seseorang setelah berbincang dengan orang lain. Opini publik

Opini publik telah berkembang dari istilah opini umum sejak abad ke-18. Pada tahun 1781, istilah opini publik muncul dalam kamus Oxford Dictionary. Pada abad 18 dan 19, pengertian bebas dari opini publik masih berhubungan dengan perbedaan antara publik umum dengan publik yang bersifat pribadi.

 

 

Artinya, opini publik terbatas hanya pada sesuatu yang bersifat lebih umum. Adanya pendekatan bidang sosial dalam komunikasi massa, khususnya komunikasi interpersonal membuat opini ini disampaikan dan dapat diterima oleh publik. Maka dari itu, dalam lingkungan publik yang heterogen dibutuhkan orang yang berjiwa opini leader, yaitu pribadi yang bisa menciptakan dan mempengaruhi opini publik, pemikir elite, memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan terampil membawakan pembicaraan maupun pendapat untuk mencapai tujuan tertentu.

 

 

Opini publik diibaratkan suatu proses penggabungan pikiran, usul dan perasaan yang diungkapkan warga negara secara individu kepada pilihan kebijakan yang dibuat pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas tercapainya ketertiban sosial dalam situasi konflik pembantahan perselisihan pendapat tentang apa yang akan dilakukannya. Opini publik akan memunculkan citra seseorang tentang pemahaman politik melalui interpretasi yang menghasilkan sebuah opini pribadi. Setiap opini akan mencerminkan organisasi kompleks yang terdiri dari komponen nilai, kepercayaan dan pengharapan.

 

 

Opini publik menunjukkan sebuah muatan penting dari dinamika masyarakat yang eksklusif dan kompleks dari kebijakan publik yang dibuat. Opini publik bukan sepenuhnya hasil dari kebijakan publik dan perilaku para elite politik, tapi dipengaruhi juga oleh pengalaman hidup sehari-hari warga negara yang tidak mencerminkan kepentingan para elite. Opini publik identik dengan kebebasan dalam mengungkapkan berbagai ide, keinginan, kebutuhan, pendapat, gagasan dan keluhan dan kritik yang membangun oleh organisasi, pribadi, maupun pemerintah . Seorang wartawan hak secara bebas untuk mengutarakan atau menulis pendapat secara jujurbenar, terbuka, etis dan objektif di media massa elektronik maupun cetak.

 

Opini publik disebabkan oleh beberapa faktor:

1.     Faktor Psikologis Tidak ada kesamaan antara individu yang satu dengan lainnya, yang ada hanya kemiripan yang memiliki banyak perbedaan. Perbedaan antar individu berbeda bentuk dan cara merepon stimulus atau rangsangan yang menghampirinya. Perbedaan faktor psikologis menyebabkan pemaknaan terhadap kenyataan yang sama bisa menghasilkan penyandian yang berbeda-beda.

 

2.     Faktor Sosiologi Politik a. Opini publik menunjukkan citra superioritas b. Opini publik menunjukkan keikutsertaan individu ke kejadian tertentu c. Opini publik berhubungan dengan citra, rencana, dan operasi (action) d. Opini publik sesuai dengan kemauan orang banyak e. Opini publik identik dengan hegemoni ideology.

 

3.     Faktor Budaya Budaya adalah seperangkat nilai yang digunakan mengelola, memelihara hidupnya, menjaga dari gangguan internal maupun eksternal, dan mengembangkan kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terhimpun dalam sitem budaya itu oleh individu dijadikan identitas sosialnya atau dijadikan ciri-ciri keanggotaannya dikomunitas budaya tertentu.

 

 

Faktor Pemicu Timbulnya Opini Publik Bernard Hennesy 1990 (dalam Olii, 2011: 22) mengemukakan lima faktor munculnya pendapat umum (opini publik):

 

a. Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat konsensus yang sesungguhnya, opini publik berkumpul disekitar isu tertentu. Isu dapat didefenisikan sebagai situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan. Paling tidak ada unsure kontroversi terkandung didalamnya dan isu mengandung konflik kontemporer.

 

 

b. Ciri publik (nature of publik). Harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu.

 

c. Pilihan yang sulit (complex of prefences). Faktor ini mengacu ke totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu

 

d. Pernyataan opini (expression of prefences). Berbagai pernyataan bertumpuk disekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan atau dicetak dan sewaktu-waktu melalui gerakgerik, kepalan tinju, lambaian tangan dan tarikan napas panjang.

 

e. Jumlah orang yang terlibat (number of persons involved). Opini publik mensyaratkan besarnya msayarakat yang menaruh perhatian terhadap isu tertentu. 8. Fungsi Opini Pub

 

*4. Opini Umum*

Opini umum adalah sebuah pendapat atau tanggapan yang sudah dimengerti oleh banyak orang dan sudah berlaku secara umum.

 

*5. Opini Politik*

Opini politik adalah suatu pandangan politik yang ada di dalam diri seseorang.

Unsur yang membentuk suatu opini

 

a. Nilai Kepercayaan

Pada umumnya seseorang mengungkapkan opini terhadap suatu hal didasari oleh adanya kepercayaan. Nilai kepercayaan ini terbentuk dapat dipengaruhi oleh Agama, Politik, Budaya, dan lain-lain.

Nilai kepercayaan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi seseorang ketika menyampaikan pendapatnya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang mempunyai latar belakang kepercayaan yang sama cenderung memiliki opini yang sama.

 

b. Sikap

Sikap seseorang dalam menyikapi suatu peristiwa akan melahirkan suatu opini. Adapun pernyataan sikap tersebut bentuknya bisa membenarkan atau menyanggah informasi lain yang dilihat atau didengar melalui suatu media.

 

c. Persepsi

Opini publik dapat terbentuk karena adanya persepsi karena persepsi merupakan pemberian makna terhadap suatu peristiwa. Ketika seseorang mendapatkan informasi tertentu maka pada saat itu akan terjadi penilaian terhadap penyebab dan kemungkinan yang dapat terjadi, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu opini.

 

 

·        Referensi

·        Berger, Arthur Asa. 1989. Political Culture and Public Opinion. Transaction Publishers. ISBN 0-88738-753-5 ISBN 978-0-88738-753-1

·        M. Meyers, Edward. 1996. Public Opinion and the Political Future of the Nation's Capital. Georgetown University Press. ISBN 0-87840-623-9 ISBN 978-0-87840-623-4

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar