Sabtu, 18 Maret 2023

Artikel : " *Fakta dan Kecerdasan Berpikir*

 

*Fakta dan Kecerdasan Berpikir*

Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, suasana yang benar-benar terjadi dan obyektif.
Perlu diketahui, fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun. Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.

Perlu diketahui, fakta adalah pernyataan yang berupa situasi riil dari sebuah kajadian yang terjadi. Fakta berisi sesuatu yang benar-benar ada dan pernyataan dari sebuah fakta biasanya sulit untuk disanggah oleh siapapun.

Dalam sebuah fakta, antara satu orang dengan orang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan serta dapat dicek kebenarannya.

Pengertian fakta dalam kalimat adalah menjadi sebuah sifat yang menunjukan bentuk kalimat berdasarkan situasi riil atau peristiwa, masalah, dan konteks wacana yang benar-benar terjadi. Kebenaran dalam fakta menciptakan ciri- ciri atau karakteristik pada kalimat tersebut agar dapat menampilkan kebenaran itu sendiri secara kebahasaan. Hal dikatakan sebuah fakta jika ditampilkan karena sudah teruji dan terbukti. 

Kalimat fakta kemudian dapat diartikan sebagai susunan bahasa yang menampilkan fenomena riil atau benar-benar terjadi tanpa adanya campuran pendapat, opini, atau perspektif penulis tentang kejadian atau fenomena yang sedang dibicarakan dalam konteks kalimat tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kalimat fakta bisa diidentifikasi jika tidak ada kalimat opini dalam konteks kalimat tersebut. 

 Dalam praktiknya, berita memang bersifat objektif dan fakta sehingga harus berisi kalimat- kalimat yang benar- benar terjadi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada banyak orang. Itulah sebabnya kita hanya boleh mempercayai kebenaran atau fakta saja dalam berita agar tidak termakan informasi palsu. 

 

Fakta ( bahasa latin : factus ) adalah segala sesuatu yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi kenyataan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Selain itu, kalimat fakta juga merupakan kalimat yang di dalamnya mengandung hal atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi; kalimat yang tidak dibuat-buat atau mengada-ngada. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, suasana yang benar – benar terjadi dan bersifat objektif.

Menurut, Nurhadi dalam Joko Santoso (2001:312 dan 800) didefinisikan bahwa fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar akan terjadi. Sedangkan opini adalah tanggapan penulis terhadap hal, barang, perkara, kejadian, atau peristiwa faktual.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa fakta dalam konteks kalimat ataupun paragraf adalah segala informasi atau penyampaian yang benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan kebenarannya dan bersifat objektif.

Isdriani (2009:138) mengatakan bahwa fakta adalah hal, keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi. Sesuatu dapat dinyatakan fakta apabila dapat dibuktikan kebenarannya dan memiliki sumber yang jelas. Suryanto (2007:149) mengatakan bahwa fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan. Fakta merupakan sesuatu yang secara empiris benar dan dapat didukung oleh bukti sementara dan bisa juga sebagai suatu pendapat yang berasal dari sebuah keyakinan yang mungkin didukung atau tidak mungkin didukung dengan beberapa jenis bukti

 

Fakta (bahasa Latinfactus) adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh indra manusia berupa data dari keadaan nyata yang telah terbukti kebenarannya. Catatan pengumpulan berbagai fakta disebut data.[1] Fakta sering diyakini oleh khalayak sebagai sebuah kebenaran, baik karena telah mengalami kenyataannya dari dekat maupun dianggap telah melaporkan suatu pengalaman orang lain yang telah terjadi.[2] Fakta yang didefinisikan harus teruji secara ketat, dapat diukur, bisa diamati, dan paling utama adalah dapat dibuktikan. Hal ini dapat menjadi acuan pada sesuatu pernyataan benar dan digunakan untuk kepentingan studi dan penelitian. Fakta dapat berbentuk peristiwa atau informasi berdasarkan kenyataan yang dapat diuji melalui verifiability serta didukung bukti, statistik, dan dokumentasi. Oleh karena itu, fakta bisa diverifikasi dan disepakati oleh sebuah kumpulan orang.[3]

 

Fakta Ilmiah

Fakta ilmiah dipahami sebagai entitas yang ada dalam struktur sosial kepercayaan, institusiakreditasi dan praktik individual yang sangat kompleks. Dalam filsafat ilmu, sering menjadi bahan pertanyaan (yang paling dikenal oleh Thomas Kuhn) bahwa fakta ilmiah selalu dipengaruhi oleh teori (theory-laden). Fakta ilmiah menekankan pada suatu hasil dari pengamatan objektif yang bisa diverifikasi oleh semua kalangan. Contoh fakta dalam sains adalah manusia berjalan menggunakan dua kaki. Fakta dalam ilmu fisika adalah benda yang dilempar ke atas akan kembali jatuh ke bawah. Fakta dalam ilmu biologi adalah daun mangga berwarna hijau, sementara bunga mawar berwarna merah. Fakta ilmiah merujuk pada bentuk pengetahuan paling sederhana dalam sains. Kumpulan dari fakta-fakta dapat digunakan untuk membentuk konsep sebagai abstraksi dari objek atau peristiwa alam yang menjadi kajian dalam sains. Konsep dapat berbentuk sederhana seperti konsep airapitanahawanhujan, dan lain sebagainya. Konsep-konsep ini tergolong sederhana karena langsung merujuk langsung ke objek yang terdapat di alam. Selain konsep yang seperti itu, konsep juga dapat berupa peristiwa yang sangat kompleks seperti metabolisme yang banyak melibatkan proses kerja dari organ tubuh yang lain.[5]

 

Ciri-ciri Fakta

ciri-ciri kalimat fakta yang perlu diperhatikan sebagai berikut. a. Dapat dibuktiakan kebenarannya memiliki. b. Data yang akurat misalnya tanggal, tempat , waktu kejadian. c. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya objektif (apa adanya dan tidak di-buat-buat) yang dilengkapi dengan data yang berupa keterangan atau angka yang menggambarkan keadaan. d. Sudah dipastikan kebenarannya. e. Menunjukan peristiwa yang telah terjadi. f. Kenyataan. g. Informasai dari kejadian yang sebenarnya.

1. Dapat dibuktikan kebenarannya

2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan). Memiliki Data Akurat

Dalam kalimat fakta, terdapat data yang jelas dalam suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi

3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat dan peristiwanya

4. Dikumpulkan dari nara sumber yang terpercaya

5. Bersifat obyektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar obyek. Bersifat Obyektif

Yang dimaksud obyektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.

 

6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W + 1H

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya Benar-benar Terjadi

Sebuah kalimat dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti seseorang bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.


Ciri-Ciri Fakta dan Opini, Jenis serta Contoh Kalimatnya

Informasi yang ada dalam sebuah teks atau artikel umumnya mengandung fakta dan pendapat (opini) yang logis untuk meyakinkan pembacanya. Istilah fakta dan opini tersebut kerap saling berdampingan karena memiliki keterkaitan. (Bola.com, Jakarta)

Meski berdampingan, fakta dan opini sejatinya mempunyai pengertian yang jauh berbeda. Maka itu, penting untuk memahami perbedaan antara fakta dan opini.

Dengan bisa membedakan fakta dan opini, kamu bisa mengerti dan memilah apa saja yang harus dipercaya sepenuhnya dan perlu disaring. Satu di antara cara membedakannya ialah dengan memahami pengertiannya.

Fakta adalah pernyataan yang menggambarkan suatu kenyataan secara apa adanya. Dengan demikian, sesuatu fakta merupakan sesuatu yang pasti benar adanya.

Sementara, opini adalah pernyataan yang mengungkapkan hasil pemikiran, pandangan, perkiraan, dugaan, dan sejenisnya tentang sesuatu hal.

Selain pengertian, untuk membedakan fakta dan opini ialah dengan memahami ciri-ciri kalimat, jenis dan contohnya.

Berikut ini rangkuman tentang ciri-ciri kalimat fakta dan opini, jenis dan contohnya, seperti dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Senin (4/10/2021). 

Ciri-ciri Kalimat Fakta

1. Dapat dibuktikan kebenarannya.

2. Berisi data-data yang sifatnya kuantitatif (berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).

3. Mempunyai data yang akurat baik waktu, tanggal, tempat, dan peristiwanya.

4. Dikumpulkan dari narasumber yang tepercaya.

5. Bersifat objektif, yakni data yang sebenarnya, bukan dibuat-buat dan dilengkapi dengan gambar objek.

6. Biasanya dapat menjawab rumus pertanyaan 5W+1H.

7. Menyatakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi.

8. Informasi berasal dari kejadian yang sebenarnya.

9. Pengungkapan fakta cenderung deskriptif dan apa adanya.

10. Penalaran fakta cenderung induktif.

3 dari 5 halaman


Ciri-ciri Kalimat Opini

Ciri-ciri Kalimat Opini

1. Kebenaran opini dapat benar atau salah bergantung data pendukung atau konteksnya.

2. Bersifat subjektif (bergantung pada kepentingan tertentu) dan biasanya disertai dengan pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan.

3. Tidak memiliki narasumber.

4. Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi,

5. Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau terjadi di kemudian hari.

6. Merupakan pikiran atau pendapat seseorang maupun kelompok.

7. Informasi yang disampaikan belum ada pembuktiannya.

8. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata-kata: bisa jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.

9. Pengungkapan opini cenderung argumentatif dan persuasif.

10. penalaran opini cenderung deduktif.

Jenis Kalimat Fakta dan Opini

Jenis-jenis Kalimat Fakta

a. Fakta umum

Kalimat fakta umum adalah kalimat fakta yang kebenarannya berlaku selamanya atau sepanjang zaman.

Contoh: Matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat.

b. Fakta khusus

Kalimat fakta khusus adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku sementara atau dalam kurun waktu tertentu.

Contoh: Saat ini hampir seluruh dunia mengalami wabah yang sama, yaitu corona virus.

 

JENIS- JENIS KALIMAT FAKTA

Dalam praktiknya, Grameds bisa menemukan kalimat fakta dalam berbagai bentuk dengan tujuan dan konteks tertentu. Berikut ini jenis- jenis kalimat fakta yang bisa Grameds temukan dalam penggunaan bahasa di kehidupan sehari-hari: 

1. Kalimat Data

Kalimat data adalah bentuk kalimat yang berisi data- data untuk menunjukan sebuah fakta tertentu dalam konteks kaliamt tersebut menampilkan persitiwa. Keterlibatan data dalam sebuah kalimat dapat menjadi indikator bahwa kalimat tersebut berisi fakta. Data yang ditampilkan dalam kalimat juga harus jelas sumber dan keabsahannya agar bisa membuktikan kebenaran suatu kejadian. Contoh kalimat data sebagai berikut : 

“Wilayah kepulauan sangihe memiliki sumber daya mineral indicated sebesar 3,16 juta ton dengan kadar emas 1,13 gram per ton (g/t) yang bisa diekstraksi dan diestimasikan mencapai 114.700 troy ons.”–Sumber berita dari Tirto.id

2. Kalimat Pernyataan Atau Pengakuan

Kalimat pernyataan atau pengakuan seseorang masuk sebagai kalimat yang fakta karena memberikan bukti atau keabsahan kejadian tertentu bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Dalam praktiknya tanggapan seseorang bisa menjadi fakta jika ditampilkan sebagai tanggapan itu sendiri. Artikel sebuah kalimat menampilkan pernyataan seseorang yang jelas dengan gejala atau konteks bahasa yang mereka punya terhadap sebuah kebenaran. 

 

Misalnya pernyataan dokter, ahli, praktisi, dan sebagainya yang bisa membuktikan bahwa fenomena tersebut benar-benar terjadi atau fakta. Berikut ini contoh kalimat pengakuan atau pernyataan yang menjadi fakta: 

“Berdasarkan studi dari ahli di Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) menyatakan bahwa tambang emas adalah salah satu yang paling rakus dalam konsumsi air untuk mengekstrak mineral.”—Sumber berita Tirto.id

3. Kalimat Berita

Kalimat berita menjadi kalimat yang menampilkan fakta karena  terbawa dari sifat berita tu sendiri yang harus memberikan informasi fakta. Kalimat berita yang dimaksud adalah berisi informasi yang membuktikan sebuah fenomena itu benar-benar terjadi dari unsur- unsur berita, yakni kalimat yang berisi 5W 1 H (what, where, when, who, why, How). Berikut ini contoh kalimat berita yang menunjukan fakta: 

“Beberapa kelompok masyarakat mendatangi Sekretariat Negara pada Rabu (29/9/2021) untuk mengantarkan surat yang meminta agar Presiden Joko Widodo bersikap atas penyingkiran 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK.”—Sumber berita Tirto.id

 

 

 

1.     Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Hal.3

2.    ^ (Inggris) Ehniger, D. Influence, belief, and argument: An Introduction to responsible persuasion. Glenview, IL: Scott, Foresman. Page 51-52.

3.    ^ Mardatila, Ani (25 Oktober 2020). "Perbedaan Fakta dan Opini Beserta Masing-masing Pengertiannya Halaman 3". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-21.

4.    ^ Risda (2019). "Kemampuan Menentukan Fakta dan Opinipada Teks Berita Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Sigi Biromaru". Jurnal Bahasa dan Sastra Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Tadulako. 4 (2): 64. ISSN 2302-2043.

5.    ^ Noperman, Feri (2020-06-07). Pendidikan Sains dan Teknologi: Transformasi sepanjang masa untuk kemajuan peradaban. Bengkulu: Unib press. hlm. 57. ISBN 978-602-5830-18-1.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar