Sabtu, 18 Maret 2023

Artikel : “Membangun Perilaku Positif, Di Lingkungan Sekolah”

 

“Membangun Perilaku Positif, Di Lingkungan sekolah”

Oleh : R. Purwantaka.

 

Pengertian Positif menurut KbbI. Secara Adjektiva (kata sifat), berarti Yakin.Bersifat nyata dan membangun. Menunjukkan adanya penyakit, kondisi tertentu dan sebagainya (tentang hasil pemeriksaan).Lebih besar daripada nol.Bermuatan listrik lebih tinggi daripada yang lain (tentang kutub), yang merupakan sumber arus listrik. Positif juga bisa berarti Pasti, Tegas, Tentu. Tidak menyangkal (membantah dan sebagainya), Mengiakan (tentang kalimat, pernyataan, ucapan dan sebagainya). Pengertian Positif secara Nomina (kata benda): Potret yang sudah jadi (bukan klise atau film).


Lingkungan sekolah menjadi sorotan utama dalam berperilaku oleh masyarakat pada umumnya. Karena di dalam sekolah dipandang sebagai lingkungan pendidikan yang sarat dengan perilaku Moral yang baik. Pandangan yang demikian ini menjadi beban berat bagi penghuni sekolah,dan semua yang berkecimpung di sekolah, sehingga ada kesalahan sedikit saja tentang perilaku penghuni sekolah menjadi bahan cercaan, olok-olk, serta cemooh.

Sebagai warga sekolah harus waspada dan bertindak yang positif agar citra sekolah yang dianggap sebagai wahana moral tidak pudar hanya karena Oknum. Membangunperilaku positif selalu diutamakan dan ditunjukkn oleh penghuni sekolah. Karena warga sekolah tidak bisa menghindar dari Manusia sebagai makhluk hidup yang ada di lingkungan sosial. Wraga sekolah  secara wajar memiliki perilaku yang dapat diamati ataupun tidak dapat diamati. Perilaku manusia ini sendiri terbagi menjadi dua yaitu persefektif, yaitu perilaku positif yang bisa bermanfaat bagi orang lain serta perilaku negatif yang cenderung merugikan orang lain.

 

Bagaimana membangun “Perilaku Positif” di era sekarang ini? Nilai-nilai dan Norma agama yang ada sudah mengarahkan agar seseorang berperiaku positif. Apabila seseorang tidak melakukan perilaku positif biasanya sangsi datang dari masyarakat sendiri. Bukan sangsi fisik seperti kekerasan yang didapatkan namun sanksi verbal dan bahkan bisa dikucilkan apabila seseorang terindikasi tidak melakukan perilaku positif.

 

Berperilaku positif itu dibatasi oleh norma dan Aturan yang sudah dibuat digunakan untuk menata perilaku-perilaku manusia. Apabila seseorang berhasil dan bisa menaati pertauran yang sudah dibuat maka dia akan melakukan suatu perilaku yang positif. Perilaku positif yang sudah dilakukan akan memberikan kebermanfaatan yang besar untuk dirinya sendiri dan bahkan untuk orang lain.

 

Kenyataannya untuk menciptakan bahkan melaksanakan perilaku positif butuh tenaga ekstra. Dalam artian apabila seseorang ingin melakukan kebaikan dan juga keteraturan memerlukan keberanian dan keikhlasan.

 

Suatu fenomena yang unik bisa terjadi, Apabila seseorang sudah melakukan perilaku positif apakah lantas akan disenangi oleh semua orang dan tidak akan dikucilkan? Pada praktikya belum tentu benar. Seseorang yang melakukan tindakan positif dapat juga menggangu oknum-oknum teetentu. Sehingga tidak bisa dipungkiri akan memiliki peluang tidak disenangi juga.

 

Membedakan antara perilaku positif yang didukung oleh akal dan hati dan berperilaku positif hanya karena pingin terkenal. Hakikatnya Warga sekolah sebagai makhluk sosial yang memiliki akal,nalar dan hati yang digunakan untuk membedakan tindakan yang baik dan tindakan yang buruk. Oleh karena itu manusia akan tetap cenderung melakuan tindakan yang benar terlepas tindakanya itu menyertakan hati atau tidak.

 

Setiap orang punya cara dan pemikiran sendiri tentang berperilku positif. Sebelum melakukan tindakan yang positif hendaknya menanamkan pada diri sendiri untuk terus berpikiran positif dengan tidak meninggalkan rasa, akal, dan hati. Perilaku positif akan lebih mudah dilaksanakan apabila seseorang memiliki pikiran yang positif, meletakkan hati diatas akal dan emosi sesaat.

 

Cara agar tujuan dari berperilaku positif tetap tercapai harus  memiliki motivasi yang kuat bukan mencari nama baik tetati untuk menyelamatkan generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu motivasi merupakan salah satu unsur yang tidak bisa ditinggalkan apabila ingin memiliki perilaku yang positif. Motivasi disertai hati tanpa pamrih untuk mempertinggi derjat diri sendiri termasuk sifat baik yang dimiliki dan diterapkan pada setiap aspek kehidupan.

 

Dengan memiliki pandangan positif dan juga berperilaku positif  maka secara alami akan membuat diri merasakan kebahagiaan karena bisa membahagiakan orang lain. tidak hanya diri sendiri yang bisa merasakan kebahagiaan dampak dari berperilkau positif namun juga efeknya akan dirasakan oleh orang-orang sekitar.

 

Perilaku positif tidak bisa dilaksanakan tanpa dukungan orang lain namun sangat penting untuk menumbuhkannya dari diri sendiri terlebih dahulu. Melatih kebiasaan untuk berperilaku positf juga penting tak lupa melandasinya dengan terus berpikir positif dan juag arasa percaya diri yang kuat.

 

Menumbuhkan perilaku positif untuk warga sekolah bisa berupa : Menaati orang aturan sekolah secara tertulis maupun lisan. Membantu orang orang lain yang sedang membutuhkan, menmberikan rasa kasih Sayang kepada seluruh warga sekolah tanpa pandang jabatan dan keadaan , Menjaga nama baik warga sekolah dengan berkata, berperilaku, dan memberitakan ke luar lingkungan dengan berkata benar sesuai dengan fakta.

 

Implementasi dalam perilaku positif dapat berupa Belajar dengan giat dengan mendisiplinkan diri terhadap hak dan kewajiban masing masing, Menaati perintah guru yang sesuai dengan norma dan aturan sekolah, Menyayangi sesama teman, Membantu guru maupun teman yang mengalami kesulitan, Tidak meyontek, Menaati peraturan sekolah, Menjaga nama baik sekolah, Membanggakan sekolah dengan perilaku yang benar di dalam dan di luar sekolah. Displin dengan datang ke sekolah tepat waktu. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar