*R. PURWANTAKA*
*”METODE RESITASI DALAM PEMBELAJARAN ”
A.
Pengertian
*Pengertian Metode
Pembelajaran Resitasi* – Metode juga dikatakan sebagai tata cara atau
jalan pengajaran menuju tujuan yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang
yang telah ditentukan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu,
metode pembelajaran harus direncanakan terlebih dahulu secara benar-benar.
sehingga, sebaiknya guru menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk
mencapai tujuan pengajaran.
Menurut Djamarah
dan Zain (2006: 85) metode penugasan (resitasi) adalah “Metode
penyajian bahan, dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan
kegiatan belajar yang dapat dilakukan dalam kelas, di halaman sekolah, di
laboratorium, di perpustakaan dan pada lingkungan sekolah lainnya yang
mendukung”. Namun metode penugasan yang difokuskan atau digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penugasan dalam kelas secara berkelompok untuk
mempelajari sistem peredaran darah pada manusia.
Pengertian Metode Resitasi Menurut oleh
Ambarjaya (2012:105), metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian
bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Supriatna, Nana, dkk
(2007:200) mengemukakan bahwa metode Resitasi atau pemberian tugas adalah suatu
penyajian bahan pembelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas yang
dikerjakannya. Metode ini mengacu pada penerapan learning by doing. maksud dari
metode resitasi juga ialah setelah anak menyelesaikan tugas, maka ia wajib
melaporkan hasil kerjanya kepada guru untuk di evaluasi dan
dipertanggungjawabkan, sebelum siswa mengerjakan tugas-tugas berikutnya
Pemberian
tugas atau resitasi adalah terjemahan dari bahasa Inggris to cite yang
artinya mengutip, yaitu siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian
pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar sendiri dan berlatih hingga
siap sebagaimana mestinya. Adapun pengertian lain metode resitasi adalah cara
menyajikan bahan pelajaran di mana guru memberikan sejumlah tugas terhadap
murid-muridnya untuk mempelajari sesuatu, kemudian mereka disuruh untuk
mempertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk
memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran
yang akhirnya membuat kesimpulan tertentu.
Metode
ini populer dengan sebutan pekerjaan rumah (PR), sebetulnya bukan hanya di
rumah, tetapi dapat dikerjakan di sekolah, di halaman, di perpustakaan,
laboratorium, ruang-ruang praktikum dan lain sebagainya untuk kemudian
dipertanggung jawabkan kepada guru.
Dengan kata lain, pengertian metode resitasi
tidak dibatasi oleh tempat di mana siswa mengerjakannya namun lebih merujuk
pada tujuan pemberian tugas dalam kegiatan belajar mengajar.
Metode penugasan
ini diberikan dengan alasan, bahwa bahan pembelajaran yang disajikan banyak
sementara waktu sedikit. Sehingga bahan yang diajarkan selesai dengan waktu
yang seimbang atau sesuai dengan batas waktu yang ditentukan, maka dalam
mengatasinya adalahguru menggunakan metode penugasan.
Metode
resitasi merupakan metode mengajar dengan siswa diharuskan membuat resume
tentang materi yang sudah disampaiakan guru, dengan menuliskannya pada kertas
dan menggunakan bahasa sendiri. Metode resitasi
adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan
kalimat sendiri.
Yang dimaksud dengan metode resitasi
atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, yang mana kegiatan itu dapat
dilakukan di dalam kelas, di halamn sekolah, di laboratorium, di perpustakaan,
dirumah ataupun dimana saj asal tugas itu dapat di selasaikan.
Menurut Roestiyah dikatakan bahwa resitasi adalah suatu metode dengan cara menyusun laporan sebagai hasil dari apa yang di pelajari. Resitasi (penugasan) dapat berupa perintah kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil laporan didiskusikan dengan seluruh siswa di kelas.
Menurut Roestiyah dikatakan bahwa resitasi adalah suatu metode dengan cara menyusun laporan sebagai hasil dari apa yang di pelajari. Resitasi (penugasan) dapat berupa perintah kemudian siswa mempelajari bersama teman atau sendiri dan menyusun laporan atau resume kemudian diesok harinya hasil laporan didiskusikan dengan seluruh siswa di kelas.
Metode resitasi biasanya diberikan atau
digunakan oleh guru dengan tujuan agar siswa itu memiliki hasil belajar yang
lebih mantab, dan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Resitasi di berikan
untuk memperoleh pengetahuan dengan cara melaksanakan tugas dan juga dapat
memperluas dan meperkaya pengetahuan serta ketrampilan siswa disekolah melalui
kegiatan luar sekolah.
Dalam percakapan sehari-hari metode ini
dikenal dengan sebutan pekerjaan rumah, tetapi sebenarnya metode ini terdiri
dari tiga fase, antara lain (1) pendidik memberi tugas. (2) anak didik
melaksanakan tugas (belajar). (3) Siswa mempertanggung jawabkan apa yang telah
dipelajari (resitasi).
Panerapan metode resitasi (tugas),
diberikan dengan harapan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap,
karena siswa melaksakan latihan-latihan selama melaksanakan tugas, sehingga
pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Dan dengan
metode ini diharapkan siswa dapat belajar bebas tapi bertanggung jawab, dan
murid-murid akan berpengalaman, dan bisa mengetahui berbagai kesulitan. Dengan
metode ini siswa mendapatkan kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil
sisa yang lain, menarik anak didik agar belajar lebih baik, punya tanggung
jawab dan berdiri sendiri. (Roesriyah N. K, 1989).
Metode resitasi ini digunakan atau di berikan
untuk merangsang anak agar tekun, rajin, dan giat belajar, sehingga pada pada
saat kegiatan belajar mengajar mereka sudah siap. Selain itu metode ini diberikan
karena dirasa bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit, dalam
artian bahan banyak tapi waktu kurang seimbang. Agar bahan yang diberikan dapat
sesui dengan waktu yang ada maka metode ini bisa diberikan. Metode resitasi
(tugas) dapat berupa antara lain:
1. Menyusun karya tulis
2. Menyusun laporan mengenai bahan bacaan atau menyusun berita.
3. Menjawab pertanyaan yang ada dalam buku
4. tugas lain yang dapat menujang keberhasilan siswa, dll
1. Menyusun karya tulis
2. Menyusun laporan mengenai bahan bacaan atau menyusun berita.
3. Menjawab pertanyaan yang ada dalam buku
4. tugas lain yang dapat menujang keberhasilan siswa, dll
Pemberian tugas atau resitasi dapat diberikan
diawal pelajaran ataupun diakhir pelajaran, baik itu secara individu atau
secara kelompok, didalam kelas atau di lar kelas. Dalam pemberian tugas atau
resitasi ini agar dapat berhasil dalam pelaksanaannya, maka seoang guru harus
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Tugas itu harus jelas dan tegas
2. Suatu tugas harus disertai dengan penjelasan tentang yang akan dihadapi.
3. Tugas harus berhubungan dengan yang anak pelajari
4. Tugas harus berhubungan atau di sesuaikan dengan minat siswa
5. Tugas harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki siswa
6. Dan sebagainya
1. Tugas itu harus jelas dan tegas
2. Suatu tugas harus disertai dengan penjelasan tentang yang akan dihadapi.
3. Tugas harus berhubungan dengan yang anak pelajari
4. Tugas harus berhubungan atau di sesuaikan dengan minat siswa
5. Tugas harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki siswa
6. Dan sebagainya
Selain beberapa poin diatas yang harus
diperhatikan oleh guru yaitu etiap pemberian tugas diharapkan agar mengecek
tugas yang diberikan, sudah dikerjakan atau belum, kemudian dievaluasikan untuk
memotivasi siswa dan untuk mengetahui hasil kerja siswa. Dengan demikian dapat
bertanggung jawab terhadap tugasnya, selai itu siswa dapat lebih termotivasi
untuk mempelajari materi yang akan disampaikan, sehingga ketika menerima
pelajaran sudah siap, dan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dan sesuai
dengan apa yang diinginkan.
B. Fungsi
Metode Resitasi
Teknik
metode resitasi biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil
belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama
melakukan tugas. Menurut Roestiyah, bahwa dengan resitasi, maka siswa
terangsang untuk meningkat belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan
berani
bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.
bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif.
Zuhairini
dkk berpendapat bahwa resitasi berfungsi sebagai berikut:
1) Resitasi sangat baik diterapkan, apabila
guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima siswa lebih
lengkap.
2) Untuk membangkitkan aktivitas murid
belajar sendiri tentang suatu masalah dengan mempelajari, membaca sendiri,
mengerjakan soalsoal sendiri dan mencoba sendiri mempraktekkan pengetahuannya.
3) Untuk merangsang siswa lebih aktif,
kreatif dan rajin belajar.
C. Macam-macam
Metode Resitasi
Metode
Resitasi merupakan selingan kegiatan belajar mengajar yang dapat dapat
berbentuk pekerjaan rumah. Tugas semacam ini dapat dikerjakan di luar jam
pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang, sehingga dikerjakan bersama teman.
Menurut
Roestiyah, bahwa resitasi biasa diberikan dalam bentuk daftar sejumlah
pertanyaan mengenai mata pelajaran tertentu, atau satu perintah yang harus
dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat
juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain, dapat ditugaskan untuk
mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu
dan bias juga melakukan eksperimen.
D.
*Keunggulan Metode Resitasi*
Berikut ada beberapa kelebihan dari
penggunaan metode penugasan Djamarah dan Zain (2006: 86), diantaranya adalah:
- Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok;
- Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru;
- Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa;
- Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
- Siswa menjadi
lebih ingat dengan materi, karena telah menuliskannya dengan resume.
- Menurut Sayiful
Bahri, 2000 siswa menjadi lebih berasi dalam mengambil inisiatif dan mampu
bertanggungjawab
- Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan
dapat diingat lebih lama.
- Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri (Syaiful Bahri
Djamarah, 2000).
- Peserta didik belejar membiasakan untuk mengambil inisiatif sendiri
dalam segala tugas yang diberikan.
- Meringankan tugas pendidik yang diberikan
- Dapat mempertebal rasa tanggung jawab karena hasil-hasil yang
dikerjakan dipertanggung jawabkan dihadapan pendidik.
- Baik sekali
untuk mengisi waktu luang (senggang) dengan hal-hal yang konstruktif.
- Memupuk rasa
tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini
murid-murid harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah
dikerjakan.
- emberi kebiasaan
murid untuk giat belajar.
- Memberikan tugas
murid yang bersifat praktis, umpamanya membuat laporan tentang kegiatan
peribadatan di daerah masingmasing, kegiatan amaliah sosial dan
sebagainya.
- Metode Tugas dan
Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan di mana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar. Kelebihan metode ini adalah lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok; dapat mengembangkan kemandiirian siswa; mengembangkan kreativitas siswa, serta membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
E. Kelemahan Metode resitasi
Selain kelebihan penggunaan metode
penugasan, juga ada kekurangan metode penugasan, kekurangan tersebut menurut
Djamarah dan Zain, 2006: 87 antara lain:
- Siswa sulit dikontrol, apakah ia mau mengerjakan tugas atau orang
lain;
- Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan
dan menyelesesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota
lainnya tidak berpartisipasi dengan baik;
- Tidak mudah memberi tugas yang sesuai dengan perbedaan individu
siswa; dan
- Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) yang dapat
menimbulkan rasa bosan siswa.
- Hasil resume
yang dilakukan terkadang hanya mencontek pada teman dan bukan hasil
pikirannya sendiri.
- Tugas bisa jadi
dikerjakan oleh orang lain.
- Susah
mengevaluasi apakah siswa benar- benar memahami hasil tulisan resumenya
sendiri.
- Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya
meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan
sendiri.
- Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
- Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual (Syaiful
Bahri Djamarah, 2000).
- siswa sulit dikontrol,
apakah ia mengerjakan sendiri atau tidak; tidak mudah memberikan tugas
yang sesuai dengan perbedaan individual siswa; dll
- Peserta didik yang terlalu bodoh sukar sekali belajar.
- Kemungkinan tugas yang diberikan tapi dikerjakan oleh orang lain.
- Kadang-kadang peserta didik menyalin atau meniru pekerjaan temannya
sehingga pengalamannya sendiri tidak ada.
- Seringkali tugas
di rumah itu di kerjakan oleh orang lain, sehingga murid tidak tahu menahu
tentang tugas itu, yang berarti pelajaran tidak dapat tercapai.
- Sulit untuk
memberikan tugas karena perbedaan individual anak dalam kemampuan dan
minat belajar.
- Seringkali murid
tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup hanya menyalin hasil pekerjaan
temannya.
- Apabila tugas
itu terlalu banyak/berat, akan mengganggu keseimbangan mental murid yang
bersangkutan.
F. Prinsip-Prinsip
Metode Resitasi
Pemberian tugas (resitasi) tersebut dalam prinsipnya
dapat dilakukan dalam beberapa hal yaitu :
1) Murid diberi tugas untuk mempelajari bagian dari suatu
buku teks, baik secara kelompok atau secara perorangan, diberi waktu tertentu
untuk mengerjakannya kemudian murid yang bersangkutan
mempertanggungjawabkannya.
2) Murid diberi tugas untuk melaksanakan sesuai tujuannya
yaitu melatih mereka dalam hal yang bersifat kecakapan mental dan motorik.
3) Murid diberi tugas untuk melaksanakan eksperimen.
4) Murid diberi tugas untuk mengatasi masalah tertentu /
problem sloving dengan cara memecahkannya dengan tujuan agar murid biasa
berpikir ilmiah (logis dan sistematis) dalam memecahkan suatu masalah.
5)
Murid diberi tugas untuk melaksanakan proyek, dengan tujuan agar murid-murid
membiasakan diri bertanggung jawab terhadap penyelesaian suatu masalah, yang
telah disediakan dan bagaimana mengolah selanjutnya.
G.
Langkah-Langkah Penerapan Metode Resitasi
Adapun
langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas atau resitasi (Djamarah
dan Zain, 1995: 88) sebagai berikut:
- Fase Pemberian Tugas
Tugas yang akan diberikan kepada siswa
hendaknya mempertimbangkan:
- Tujuan yang akan dicapai.
- Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut.
- Disesuaikan dengan kemampuan siswa.
- Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
- Menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
- Fase Pelaksanaan Tugas
- Sebelum siswa membuat peta konsep guru terlebih dahulu menjelaskan
atau mencontohkan pembuatan peta konsep, seperti mengambar di papan tulis/
membawa contohnya
- Setelah menjelaskan cara pembuatan peta konsep, guru menugaskan
siswa untuk membuat peta konsep.
- Diberikan bimbingan dan pengawasan oleh guru.
- Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak boleh menyuruh
orang lain.
- Setelah tugas selesai, sebagian siswa mempersentasikan tugasnya ke
depan kelas
- Fase Mempertanggungjawabkan Tugas,
hal-hal yang dikerjakan dalam fase ini adalah:
- Laporan siswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikerjakannya.
- Ada tanya jawab.
H. Fase mempertanggungjawabkan
tugas inilah yang disebut “resitasi”.
Metode
Resitasi (pemberian tugas) diberikan kepada siswa tidak boleh terlalu sering.
Sebab hal tersebut dapat menyebabkan siswa mengalami kesukaran dan kesulitan
dalam belajar. Apalagi jika setiap guru mata pelajaran memberikan tugas semua,
maka siswa akan merasa terbebani. Oleh karena itu, untuk menghindarkan masalah
tersebut, resitasi mempunyai tiga fase:
1. Pendidik memberikan tugas. Tugas yang
diberikan oleh pendidik harus sesuai dengan kemampuan peserta didik. Dalam
pelaksanaan tugas itu kemungkinan peserta didik akan menjawab dan menyelesaikan
suatu bentuk hitungan dan adapula berbentuk sesuatu yang harus diselesaikan,
adapula berbentuk sesuatu yang baik dari berbagai aspek.
a)
Fase pemberian tugas (Pendahuluan)
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan:
b) Tujuan harus dirumuskan secara spesifik
c) Tugas-tugas yang diberikan harus jelas arahnya
d) Para siswa harus diberikan petunjuk-petunjuk dalam
pelaksanaannya untuk menghindarkan kebingungan mereka
e)
Pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang pokok dengan tidak menghilangkan
aspek-aspek lainnya yang berkaitan.
2. Peserta didik melaksanakan tugas (belajar)
cara peserta didik belajar akan terlaksana denganan baik apa bila dia belajar
sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Pada
fase ini siswa melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan dan petunjuk yang
diberikan guru. Siswa dibimbing dan diawasi guru dan diberikan dorongan
sehingga anak mau bekerja, diusahakan dikerjakan sendiri oleh siswa tidak
menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematis.
3. Peserta didik mempertanggung jawabkan
hasil,pekerjaannya (resitasinya). Resitasi itu juga akan wajar apabila sesui
dengan tujuan pemberian tugas. Hal yang harus dilakukan pada fase ini:
laporan siswa, ada tanya jawab atau diskusi kelas, dan penilaian hasil tugas
siswa baik tes maupun non tesatau cara lainnya. Tahapan-tahapan resitasi tersebut tidak akan
berjalan dengan baik, jika tidak didukung dengan langkah-langkah yang baik.
Berkaitan dengan hal ini, Armai Arif menentukan beberapa langkah metode
resitasi sebagai berikut:
a. Merumuskan
tujuan secara operasional atau spesifik tentang target yang akan dicapai.
b. Memperkirakan
apakah tujuan itu dapat dicapai dalam batas-batas waktu tertentu.
c. Tenaga
serta sarana yang tersedia.
d. Dapat
mendorong siswa secara aktif dan kreatif untuk mempelajari dan mempraktekkan
pelajaran yang telah diberikan, agar siswa mempunyai pengetahuan.
J. Langkah-langkah Resitasi
Dijelaskan oleh
Mulyasa (2007 : 113) bahwa agar metode pemberian tugas terstruktur dapat
berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan
sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya.
2. Tugas yang dberikan harus dapat dipahami
peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama
tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain.
3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok,
perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif
dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut
diselesaikan di luar kelas.
4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses
penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas diselesaikan
di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui
konsultasi dari peserta didik. Oleh karena itu dalam penugasan yang harus
diselesaikan di luar kelas, sebaiknya peserta didik diminta untuk memberikan
laporan kemajuan mengenai tugas yang dikerjakan.
5. Berikanlah penilaian secara proporsional
terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan
sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk (ending), tetapi perlu
dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian
hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini
disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga
menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.
K. Pelaksanaan
Metode Resitasi
Metode
Resitasi dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan belajar, baik perorangan
atau kelompok. Adapun pelaksanaan yang ditempuh dalam metode ini antara lain:
1) Pendahuluan
Pada langkah ini perlu mempersiapkan mental
murid untuk menerima tugas yang akan diberikan kepada mereka pada pelajaran
inti, untuk itu perlu memberikan kejelasan tentang suatu bahan pelajaran yang
dilaksanakan dengan metode ini, diberikan contohcontoh yang serupa dengan tugas
jika keterangan telah cukup.
2) Pelajaran inti
Guru memberikan tugas, murid melaporkan hasil
kerja mereka sementara guru mengadakan koreksi terhadap tugas-tugas tersebut,
dan bila ditemukan kesalahan maka perlu diadakan diskusi.
3) Penutup
Pada langkah ini muris bersama guru mengecek
kebenaran sementara murid disuruh mengulangi tugas itu kembali.
Berdasarkan acuan
yang dijelaskan di atas, tugas yang diberikan kepada siswa dapat berbagai
jenis. Artinya tugas banyak jenisnya, bergantung pada tujuan yang akan dicapai.
Tugas yang diberikan kepada siswa sudah disediakan dan disesuaikan dengan
indikator materi yang dibahas;
- Jenis tugasnya adalah tugas kelompok sesuai dengan pendekatan peta
konsep.
- Tugas disesuaikan dengan kemampuan siswa, dan berdasarkan Standar
Kompetensi, dan Kompetensi Dasar.
- Membuat petunjuk pengerjaan tugas.
- Pada saat pengerjaan tugas ada pengawasan guru;
- Memberikan motivasi untuk mengerjakan/menyelesaikan tugas tentang
sistem peredaran darah pada manusia.
- Guru mengusahakan siswa mengerjakan tugas sendiri walaupun pada
proses pembelajaran diusakahan berkelompok, hingga memperoleh hasil; dan
- Siswa mengumpulkan hasil belajarnya (tugas yang dikerjakannya)
kepada guru untuk dievaluasi.
Jadi, dalam
menerapkan metode resitasi atau penugasan sebelum
proses belajar mengajar berlangsung harus direncanakan secara matang, sesuai
dengan aturan atau tata cara yang memang sudah ditentukan atau sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jika, tidak dirancang terlebih dahulu
tidak menutup kemungkinan proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode resitasi tidak berjalan sesuai
dengan harapan.
Referensi:
Dra. Fahmi Wahyuningsih, M.Pd Pendidikan
Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Neg Kekurangan Metode Resitasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar