*“
Berebut I’tikaf Saat Ramadhan“*
*Oleh
: Ustadz Taka*
. I’tikaf
sebagai salah satu amalan sunah di bulan suci Ramadan, memiliki banyak sekali
keutamaan. Apalagi dengan khusyuk untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT
tanpa gangguan apapun, tentunya bisa membuat umat islam semakin dekat dengan
Allah SWT.
sepuluh malam terakhir bagaikan
beri’tikaf bersama beliau. مَنِ اعْتَكَفَ مَعِي
فَلْيَعْتَكِفَ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ Artinya, “Siapa yang ingin beri’tikaf
bersamaku, maka beri’tikaflah pada sepuluh malam terakhir,” (HR Ibnu
Hibban).
Secara terminologi,
i’tikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat. Tujuannya adalah
semata beribadah kepada Allah, khususnya ibadah yang biasa dilakukan di masjid.
Demi meraih keutamaan yang lebih besar, seseorang tentu dapat memperbanyak
ragam niatnya, seperti berniat mengunjungi dan menghormati masjid sebagai
rumah Allah, berzikir dan mendekatkan diri kepada-Nya, mengharap rahmat dan
rida-Nya, bermuhasabah, mengingat hari akhir, mendengarkan nasihat dan
ilmu-ilmu agama, bergaul dengan orang-orang saleh dan cinta kepada-Nya, memutus
segala hal yang dapat melupakan akhirat, dan sebagainya.
Menurut bahasa, i’tikaf memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebajikan ataupun keburukan.
Menurut bahasa, i’tikaf memiliki arti menetapi sesuatu dan menahan diri agar senantiasa tetap berada padanya, baik hal itu berupa kebajikan ataupun keburukan.
Allah subhanahu
wata’ala berfirman,
وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ
الْبَحْرَ فَأَتَوْا عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَهُمْ
“Dan
Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai
kepada suatu kaum yang beri’tikaf (menyembah) berhala mereka.” (QS. al-A’raf :138)
Sedangkan
menurut syara’, i’tikaf berarti menetapnya seorang muslim di dalam masjid untuk
melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Keutamaan i’tikaf di
bulan Ramadan salah satunya untuk mendapatkan malam lailatul qadar. Dengan
berbagai berkah yang didapatkan dari malam lailatul qadar, tentunya setiap umat
islam sangat mengharapkannya.
1.
Meningkatkan
kesungguhan dalam beribadah
Aisyah
menceritakan, “Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya” (HR.
Muslim).
I’tikaf
memiliki hikmah yang sangat besar yakni menghidupkan sunnah Rasul shallallahu
‘alaihi wasallam dan menghidupkan hati dengan selalu melaksanakan
ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta’ala.
2.
Untuk
merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal yang akan dilakukan di hari esok.
3.
Mendatangkan
ketenangan, ketentraman dan cahaya yang menerangi hati yang penuh dosa.
4.
Mendatangkan
berbagai macam kebaikan dari Allah subhanahu wata’ala.
Amalan-amalan kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayang-Nya
5.
Orang yang
beri’tikaf pada sepuluh hari terkahir akhir bulan Ramadhan akan terbebas dari
dosa-dosa karena pada hari-hari itu salah satunya bertepatan dengan lailatul
qadar.
Sujudku
pada MU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar