*“Opini dan Penyesatan”*
*Pengertian
Opini*
Opini adalah pendapat seseorang yang belum jelas
kebenarannya. Informasi yang diterima berupa pendapat pikiran, dan sudut
pandang dari penulis atau pembicara. Opini adalah persatuan pendapat yang
didukung oleh orang banyak. Pendapat ini bisa berubah-ubah tergantung perasaan
atau emosi dan diskusi. Jadi, opini adalah pemikiran, sudut pandang, dan
tanggapan mengenai suatu kejadian. Dalam teks artikel, opini merupakan pendapat
pribadi seorang wartawan yang tidak dilandasi fakta.( Dwi Latifatul Fajri, 2021)
Opini, pendapat,
atau pendirian (Inggris: opinion)
adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menerangkan preferensi atau
kecenderungan tertentu terhadap ideologi dan perspektif yang
memiliki sifat tidak objektif.
Opini merupakan tanggapan terhadap rangsangan yang disusun melalui interpretasi
personal. Maka dari itu, pandangan atau penilaian dalam opini tidak
didukung oleh fakta atau pengetahuan positif.
Opini berbentuk pernyataan tidak meyakinkan dan sering
digunakan dalam berbagai hal subjektif yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal itu terjadi karena opini dipengaruhi
oleh pemikiran, perspektif, perasaan, sikap, pengalaman,
keinginan, keyakinan, nilai, pemahaman seseorang tanpa bukti
konkret.( Wikipedia)
KBBI mendefinisikan opini sebagai pendapat, pikiran, atau
pendirian. Menurut Cambridge Dictonary, opini adalah sebuah pemikiran atau
keyakinan tentang sesuatu atau seseorang. Sementara menurut Merriam Webster,
opini adalah sebuah pandangan atau penilaian yang terbentuk dalam pikiran
tentang masalah tertentu.
Menurut Cutlip dan Center, opini adalah pengekspresian suatu sikap mengenaipersoalan yang mengandung pertentangan. Opini juga diartikan sebagaipendapat atau pandangan tentang suatu persoalan. Opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial.
Menurut Leonardo W. Dood, opini adalah suatu sikap atau pendapat seseorang mengenai sebuah persoalan ataupun keadaan yang pernah maupun sedang terjadi.
Frazier Moore mendefinisikan opini sebagai suatu kesimpulan yang ada dalam sebuah pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi juga lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif.
Pada dasarnya, opini berasal dari
serapan bahasa Inggris, yaitu opinion yang berarti tanggapan
atau pendapat terhadap suatu hal yang bisa diungkapkan dalam bentuk tulisan
atau lisan. Oleh karena itu, bagi sebagian orang ada yang lebih suka
menyampaikan opini melalui lisan dan ada juga yang lebih nyaman untuk
memberikan opini terhadap suatu hal melalui tulisan.
Sudut pandang yang digunakan untuk
menyampaikan opini akan menghasilkan atau menentukan opini apa yang akan
disampaikan, bisa berupa pendapat yang menyatakan setuju dan bisa juga pendapat
yang menyatakan ketidaksetujuan terhadap suatu hal. Opini yang berbeda ini
merupakan hal yang wajar karena tak selamanya pendapat akan suatu hal selalu
sama dengan pendapat orang lain. Oleh karena itu, kita harus saling menghargai
pendapat orang lain agar tidak terjadi pertengkaran atau permusuhan yang
diakibatkan perbedaan opini.
*Hal yang perlu digarisbawahi dalam opini adalah semua informasi yang disampaikan
hanya pendapat dari diri sendiri saja, sehingga kebenaran dari pendapat itu
belum pasti.* Selain itu, opini atau pendapat
yang disampaikan oleh seseorang bisa berubah-ubah mengikuti kondisi dan
perasaan yang sedang dialami. Itulah sebabnya terkadang kita melihat seseorang
bisa opininya bisa berubah bukan hanya dalam hitungan hari saja, tetapi ada
yang dalam hitungan jam opini seseorang bisa berubah. Oleh sebab itu, dalam
membaca atau mendengarkan opini kita harus cermat dan teliti.
Ciri-Ciri
Opini
Perlu memahami ciri-ciri opini.
*1.
Subjektif*
Opini yang kita dengar atau kita
baca mempunyai sifat yang subjektif karena hanya berpihak pada satu pihak saja.
Dengan kata lain, opini hanya menguntungkan satu pihak saja, sehingga informasi
yang diberikan menjadi berat sebelah. Dikarenakan opini memiliki sifat
subjektif, Oleh sebab itu, kita perlu melihat latar belakang pembuat opini agar
mendapatkan informasi bersifat netral.
*2.
Cenderung Mengarah ke Pendapat Pribadi*
Kita bisa melihat dan mengetahui
siapa yang menyampaikan opini, apakah seorang ahli dibidangnya, akademisi, dan
lain-lain. Selain berdasarkan pengalaman-pengalaman, dalam membuat opini juga
dilatarbelakangi oleh sudut pandang pembuat opini dalam menanggapi suatu fenomena
atau peristiwa.
Opini
adalah Persepsi (perception), yaitu suatu proses memberikan makna, yang berakar
dari beberapa faktor, yakni: a. Latar belakang budaya, kebiasaan dan
adat-istiadat yang dianut seseorang atau masyarakat. b. Pengalaman masa lalu seseorang/kelompok
tertentu menjadi landasan atas pendapat atau pandangan. c. Nilai-nilai yang
dianut (moral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku
di masyarakat). d. Berita-berita,dan pendapat-pendapat yang berkembang yang
kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seseorang.bisa diartikan
berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat
*3.
Hanya Menjelaskan Hal Tertentu*
Dalam suatu fenomena atau objek yang
sedang trend, kita akan menemukan berbagai macam opini yang sudah
dibuat oleh orang lain. Banyaknya opini yang bermunculan membuat kita bisa
memilih untuk membaca atau mendengarkan opini yang menurut kita opini tersebut
menarik untuk didengarkan atau dibaca.
*4.
Kebenarannya yang Belum Pasti*
Opini yang bersifat subjektif dan
cenderung berdasarkan pendapat pribadi, maka informasi yang ada di dalam opini
yang telah disampaikan lewat lisan atau tulisan tersebut kebenarannya belum
pasti. Dikarenakan kebenaran informasi dari opini belum pasti, maka kita harus
tidak mudah percaya terhadap suatu opini.
Kebenaran dari opini yang belum bisa
dipastikan disebabkan karena informasi atau data-data yang ada di dalam sebuah
opini masih diragukan. Maka dari itu, informasi di dalam opini kebenarannya
harus diuji terlebih dahulu agar informasinya tidak diragukan lagi. Pada
umumnya, informasi yang belum pasti ini ditandai dengan kata-kata, seperti
agak, mungkin, paling, dan sebagainya.
*Waspada
dengan Opini*
Ciri Kalimat Opini Kebenaran informasi tidak dibuktikan
kebenarannya. Sifatnya subjektif dan dilengkapi pendapat, saran, sebab akibat
dari peristiwa yang terjadi. Tidak terdapat narasumber, jadi hasil pemikiran
penulis sendiri. Data dan informasi tidak akurat. Peristiwa belum terjadi atau
akan terjadi di masa mendatang (bisa berupa rencana). Kata pelengkap dalam
kalimat opini biasanya ditambahkan menurut saya, saya rasa, sepertinya,
mungkin, sangat, tidak mungkin, dan masih banyak lagi. Kalimat opini
informasinya belum dibuktikan kebenaran. Pendapat atau argumen seseorang.
1. Opini lebih seringnya berasal
dari pendapat pribadi atau bisa dibilang jarang sekali menggunakan narasumber
(ahli, masyarakat, dan lain-lain).
2. Semua isinya berdasarkan pendapat
atau tanggapan pribadi.
3. Pada umumnya, opini berisi
tentang pendapat pribadi dan ajakan, sehingga kita akan sering tersesat apabila
belum menemukan fakta kebenarannya.
4. Informasi yang belum pasti.
5. Informasi yang ada di dalam opini
berupa tanggapan atas peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi belum tentu
kebenaranya.
6. Isi dari opini cenderung berpihak
pada satu pihak saja yang ditambahkan dengan adanya saran, uraian, dan
pendapat.
Jenis-Jenis
Opini
*1.
Opini Pribadi*
Opini pribadi adalah suatu pendapat
seseorang yang tidak dipengaruhi oleh orang lain dalam melihat suatu fenomena.
*2.
Opini Kelompok* Opini kelompok adalah suatu pendapat atau tanggapan yang
berasal dari sebuah kelompok ketika melihat suatu peristiwa yang sedang
terjadi.
*3.
Opini Publik*
Opini publik adalah sebuah pendapat dalam menanggapi
suatu peristiwa yang muncul dari seseorang setelah berbincang dengan orang
lain. Opini publik
Opini publik telah berkembang dari istilah opini umum sejak abad ke-18. Pada tahun 1781, istilah opini publik muncul dalam kamus Oxford Dictionary. Pada abad 18 dan 19, pengertian bebas dari opini publik masih berhubungan dengan perbedaan antara publik umum dengan publik yang bersifat pribadi.
Artinya, opini publik terbatas hanya pada sesuatu yang bersifat lebih umum. Adanya pendekatan bidang sosial dalam komunikasi massa, khususnya komunikasi interpersonal membuat opini ini disampaikan dan dapat diterima oleh publik. Maka dari itu, dalam lingkungan publik yang heterogen dibutuhkan orang yang berjiwa opini leader, yaitu pribadi yang bisa menciptakan dan mempengaruhi opini publik, pemikir elite, memiliki kemampuan sebagai pemimpin dan terampil membawakan pembicaraan maupun pendapat untuk mencapai tujuan tertentu.
Opini publik diibaratkan suatu proses penggabungan pikiran, usul dan perasaan yang diungkapkan warga negara secara individu kepada pilihan kebijakan yang dibuat pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas tercapainya ketertiban sosial dalam situasi konflik pembantahan perselisihan pendapat tentang apa yang akan dilakukannya. Opini publik akan memunculkan citra seseorang tentang pemahaman politik melalui interpretasi yang menghasilkan sebuah opini pribadi. Setiap opini akan mencerminkan organisasi kompleks yang terdiri dari komponen nilai, kepercayaan dan pengharapan.
Opini publik menunjukkan sebuah muatan penting dari dinamika masyarakat yang eksklusif dan kompleks dari kebijakan publik yang dibuat. Opini publik bukan sepenuhnya hasil dari kebijakan publik dan perilaku para elite politik, tapi dipengaruhi juga oleh pengalaman hidup sehari-hari warga negara yang tidak mencerminkan kepentingan para elite. Opini publik identik dengan kebebasan dalam mengungkapkan berbagai ide, keinginan, kebutuhan, pendapat, gagasan dan keluhan dan kritik yang membangun oleh organisasi, pribadi, maupun pemerintah . Seorang wartawan hak secara bebas untuk mengutarakan atau menulis pendapat secara jujur, benar, terbuka, etis dan objektif di media massa elektronik maupun cetak.
Opini
publik disebabkan oleh beberapa faktor:
1.
Faktor
Psikologis Tidak ada kesamaan antara individu yang satu dengan lainnya, yang
ada hanya kemiripan yang memiliki banyak perbedaan. Perbedaan antar individu
berbeda bentuk dan cara merepon stimulus atau rangsangan yang menghampirinya.
Perbedaan faktor psikologis menyebabkan pemaknaan terhadap kenyataan yang sama
bisa menghasilkan penyandian yang berbeda-beda.
2.
Faktor
Sosiologi Politik a. Opini publik menunjukkan citra superioritas b. Opini
publik menunjukkan keikutsertaan individu ke kejadian tertentu c. Opini publik
berhubungan dengan citra, rencana, dan operasi (action) d. Opini publik sesuai
dengan kemauan orang banyak e. Opini publik identik dengan hegemoni ideology.
3.
Faktor
Budaya Budaya adalah seperangkat nilai yang digunakan mengelola, memelihara
hidupnya, menjaga dari gangguan internal maupun eksternal, dan mengembangkan
kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terhimpun dalam sitem budaya itu oleh
individu dijadikan identitas sosialnya atau dijadikan ciri-ciri keanggotaannya
dikomunitas budaya tertentu.
Faktor
Pemicu Timbulnya Opini Publik Bernard Hennesy 1990 (dalam Olii, 2011: 22)
mengemukakan lima faktor munculnya pendapat umum (opini publik):
a.
Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat konsensus yang sesungguhnya,
opini publik berkumpul disekitar isu tertentu. Isu dapat didefenisikan sebagai
situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat kesepakatan. Paling tidak ada
unsure kontroversi terkandung didalamnya dan isu mengandung konflik
kontemporer.
b.
Ciri publik (nature of publik). Harus ada kelompok yang dikenal dan
berkepentingan dengan persoalan itu.
c.
Pilihan yang sulit (complex of prefences). Faktor ini mengacu ke totalitas
opini para anggota masyarakat tentang suatu isu
d.
Pernyataan opini (expression of prefences). Berbagai pernyataan bertumpuk
disekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya disampaikan melalui kata-kata yang
diucapkan atau dicetak dan sewaktu-waktu melalui gerakgerik, kepalan tinju,
lambaian tangan dan tarikan napas panjang.
e.
Jumlah orang yang terlibat (number of persons involved). Opini publik
mensyaratkan besarnya msayarakat yang menaruh perhatian terhadap isu tertentu.
8. Fungsi Opini Pub
*4.
Opini Umum*
Opini umum adalah sebuah pendapat
atau tanggapan yang sudah dimengerti oleh banyak orang dan sudah berlaku secara
umum.
*5.
Opini Politik*
Opini politik adalah suatu pandangan
politik yang ada di dalam diri seseorang.
Unsur yang membentuk suatu opini
a. Nilai Kepercayaan
Pada umumnya seseorang mengungkapkan opini terhadap suatu hal didasari oleh adanya kepercayaan. Nilai kepercayaan ini terbentuk dapat dipengaruhi oleh Agama, Politik, Budaya, dan lain-lain.
Nilai kepercayaan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi seseorang ketika menyampaikan pendapatnya. Itulah sebabnya mengapa orang-orang yang mempunyai latar belakang kepercayaan yang sama cenderung memiliki opini yang sama.
b. Sikap
Sikap seseorang dalam menyikapi suatu peristiwa akan melahirkan suatu opini. Adapun pernyataan sikap tersebut bentuknya bisa membenarkan atau menyanggah informasi lain yang dilihat atau didengar melalui suatu media.
c. Persepsi
Opini publik dapat terbentuk karena adanya persepsi karena persepsi merupakan pemberian makna terhadap suatu peristiwa. Ketika seseorang mendapatkan informasi tertentu maka pada saat itu akan terjadi penilaian terhadap penyebab dan kemungkinan yang dapat terjadi, dan pada akhirnya akan menghasilkan suatu opini.
·
Referensi
·
Berger, Arthur Asa. 1989. Political
Culture and Public Opinion. Transaction Publishers. ISBN
0-88738-753-5 ISBN
978-0-88738-753-1
·
M. Meyers, Edward. 1996. Public
Opinion and the Political Future of the Nation's Capital. Georgetown
University Press. ISBN
0-87840-623-9 ISBN
978-0-87840-623-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar