*Ada
Apa di dalam Kata Sifat*
*Perspektif
Bahasa Indonesia*
Kata sifat bahasa Indonesia sama seperti kata kata sifat
seperti bahasa lainnya. Kata sifat bahasa Indonesia adalah kelas kata yang
mengubah kata benda (nomina) atau kata ganti (pronomina). Kata sifat merupakan
kata yang menjelaskan, mengubah atau menambah arti dari suatu kata benda agar
lebih spesifik.
1.
*Pengertian
Kata Sifat*
Kata sifat digunakan untuk menerangkan sifat, keadaan,
kondisi, watak, tabiat dari orang, benda atau binatang. Keterangan yang
dijelaskan atau digambarkan oleh kata sifat dapat berupa kualitas, kuantitas,
urutan maupun penekanan suatu kata. Sehingga kata sifat sangat penting untuk
dipelajari dalam bahasa Indonesia, dan tidak dapat dianggap seperti biasa.
Kategori:id:Adjektiva
Adjektiva atau kata
sifat adalah kelas kata yang mengubah nomina atau pronomina, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi
lebih spesifik. Adjektiva dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan,
kualitas, maupun penekanan suatu kata. Contoh adjektiva antara lain adalah keras, jauh, dan kaya.
Adjektiva
yang berasal dari berbagai kelas. Kridalaksana berpendapat ada lima kelas kata
yang dapat berpindah menjadi kelas kata adjektiva yaitu kelas kata yerba,
nomina, adverbia, numeralia, dan interjeksi.
Misalnya
:
1.
Deverbalisasi:
melengking, mencengkam, terbuka, terpakasa.§
2.
Denominalisasi:
ahli, angin-angin, meradang, luas, berbusa.§
3.
Deadverbialisasi:
berkurang, bertambah, bersungguh-sungguh.§
4.
Denumeralia:
manunggal, mendua, menyeluruh.§
5.
Deinterjeksi:
aduhai, sip, wah, yahud.§
Dengan
demikian, kita dapat mengenali bentuk-bentuk adjektiva yang berasal dari
adjektiva dasar maupun adjektiva turunan yang banyak ragamnya. Namun, dengan
berbagai ciri yang dimilikinya, kita bisa mengenali adjektiva turunan yang
bersal dari kelas kata yang lain.
2 .
Ciri-ciri Kata Sifat
Kemudian kalian bisa mempelajari ciri-ciri kata
sifat bahasa Indonesia yang bisa kalian ketahui:
- Dapat ditambahkan keterangan pembanding
(seperti: lebih, kurang, paling). Contoh: lebih cantik, kurang tinggi,
paling pintar.
- Dapat ditambahkan keterangan penguat (seperti:
sangat, terlalu, amat, sekali). Contoh: sangat kecil, amat besar, terlalu
sombong, mahal sekali.
- Dapat diingkari dengan kata tidak. Contoh :
tidak baik, tidak sehat.
- Biasanya ditambahkan imbuhan awalan ter- untuk
menyatakan paling.
- kata sifat bisa diperluas artinya yaitu dengan
pembentukan kata "se- + pengulangan kata + -nya". Contoh:
sebaik-baiknya, sepandai-pandainya.
- Menyatakan suatu keadaan/kondisi atau sifat
benda atau orang. Contoh: sejuk, lembut, manis, bagus.
- Biasanya terletak sesudah kata benda tapi pada
konteks kalimat tertentu bisa diletakkan sebelum kata benda. Contoh: orang
jujur, indah warnanya.
- Ciri-Ciri Kata Sifat Seperti dilansir dari Belajar.id,
situs Kemendikbud yang merangkum beberapa materi pelajaran, menyebutken
bahwa kata sifat memiliki ciri-ciri, antara lain:
- Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan
dengan kata keterangan pembanding yang menggunakan dari kata seperti
contoh berikut: a. Paling Contohnya: paling manis, paling terang, paling
tampan dan lain sebagainya. b. Lebih Contohnya: lebih mudah, lebih cantik,
lebih tampan dan lain sebagainya. c. Kurang Contohnya: kurang cantik,
kurang indah, kurang tampan dan lain sebagainya.
- Kata sifat (adjektiva) bisa diberi tambahan atau
ditambahkan dengan kata keterangan sebagai penguat yang menggunakan dari
kata seperti berikut dibawah ini : a. Benar Contohnya: cantik benar, indah
benar, dermawan benar dan lain sebagainya. b. Sekali Contohnya: kaya
sekali, indah sekali, dermawan sekali dan lain sebagainya. c. Terlalu
Contohnya: terlalu menawan, terlalu indah, terlalu dermawan dan lain
sebagainya. d. Amat Contohnya: amat menawan, amat indah, amat dermawan dan
lain sebagainya. e. Sangat Contohnya: sangat menawan, sangat indah, sangat
dermawan dan lain sebagainya.
- Kata sifat (adjektiva) dapat digunakan sebagai bentuk
pengingkaran atau penolakan dengan menggunakan kata “tidak”. Contohnya
adalah sebagai berikut : a. Tidak pintar. b. Tidak bodoh. c. Tidak benar.
d. Tidak tampan. e. Tidak dermawan. f. Tidak sabar. g. Tidak ramah. h.
Tidak cantik dan lainnya.
- Kata sifat (adjektiva) juga dapat diulang-ulang
(berfungsi sebagai kata pengulangan) dengan dimulai (se-) dan diakhiri
dengan (-nya). Contohnya adalah seperti berikut : a. Sebaik-baiknya. b.
Setulus-tulusnya. c. Semulus-mulusnya. d. Selancar-lancarnya. e.
Sebanyak-banyaknya. f. Seburuk-buruknya. g. Secantik-cantiknya. h.
Setampan-tampanya dan lain sebagainya.
- Kata sifat (adjektiva) terdapat didalam kata-kata
tertentu yang menggunakan akhiran seperti berikut : a. Akhiran –er
Contohnya adalah karier, honorer, kaskuser, hijaber dan lain sebagainya.
b. Akhiran –wi Contohnya adalah manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi dan
lain sebagainya. c. Akhiran -iah Contohnya adalah alamiah, islamiah,
ilmiah dan lain sebagainya. d. Akhiran –if Contohnya adalah naif, positif,
aktif, pasif, naratif, konsumtif dan lain sebagainya. e. Akhiran –al
Contohnya adalah normal, formal, struktural, fungsional, netral dan lain
sebagainya. f. Akhiran –ik Contohnya adalah elektrik, munafik, menarik dan
lain sebagainya.
3 .
Fungsi Kata Sifat
Kemudian kata sifat juga memiliki fungsi yang
kalian perlu pelajari. Dan inilah beberapa fungsi kata sifat yang bisa kalian
pelajari:
a.
Atributif yaitu berfungsi sebagai atribut atau
pelengkap/penjelas subjek. Contoh: Adinda kecil tumbuh besar tanpa kehadiran
sosok ayah.
- Predikatif yaitu berfungsi sebagai predikat.
Contoh: Pekarangan rumahnya besar sekali seperti lapangan bola.
- Predikatif Inversi yaitu berfungsi sebagai
predikat yang terletak di depan/sebelum subjek. Contoh: Indahnya
pemandangan di puncak gunung ini.
- Substantif yaitu berfungsi sebagai pelengkap
yang mendampingi subjek utama dan terletak di depan subjek. Contoh:
Dewasanya pemikiran seseorang terlihat ketika ia menghadapi masalah.
4 .Proses
Pembentukan Kata Sifat (adjektiva)
Di dalam kata sifat (adjektiva), ada beberapa kemampuan yang
bisa terbentuk karena adanya beberapa proses yang terjadi yang diantaranya
yakni sebagai berikut :
a.
Terbentuk berdasarkan dari kata dasar Contohnya adalah tinggi-pendek,
tua-muda, kaya-miskin, gagal-sukses, besar-kecil, maju-mundur, atas-bawah,
kuat-lemah, dan lain-lain.
b.
Terbentuk berdasarkan dari kata imbuhan (jadian) Contohnya
adalah terkaya, termakmur, tertampan, tercantik, terpandai, tertinggi,
terpendek, tertua, termuda, terbesar, terkecil, teratas, terbawah, terkuat,
terlemah, tertarik, terulur dan lain sebagainya.
c.
Terbentuk berdasarkan dari kata pengulangan (ulang) Contohnya
adalah compang-camping, ombang-ambing, pontang-panting, porak-poranda,
gelap-gulita dan lain sebagainya.
d.
Terbentuk berdasarkan dari kata serapan Contohnya adalah
kreatif, legal dan lain sebagainya.
e.
Terbentuk berdasarkan dari kata ataupun kelompok kata
Contohnya adalah murah senyum, baik hati, lemah jiwa, keras kepala dan lain sebagainya.
5.
* Jenis Kata Sifat*
Adapun jenis-jenis kata sifat yaitu:
A.
Adjektiva bertaraf, yaitu kata sifat yang memiliki
tingkatan atau urutan atau ukuran. Dalam hal ini seperti halnya kata “dekat”,
bertaraf = dekat, cukup dekat, sangat dekat, dekat sekali. Adjektiva bertaraf
dibagi dalam beberapa kategori:
1.
Pemberi sifat = bersih, indah, panas, dingin, aman,
cocok
2.
Sikap atau perilaku = bahagia, bangga, lembut, iba,
kagum, rindu, sedih, yakin
3.
Ukuran = berat, ringan, tinggi, rendah, panjang,
pendek, besar, kecil, tebal, luas
4.
Waktu dan usia = lama, lambat, singkat, sering,
jarang, larut, mendadak
5.
Warna = merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila,
ungu
6.
Kuasa tenaga = kuat, lemah, segar, lesu, tegar
7.
Jarak = jauh, dekat, akrab
8.
Kesan = cantik, manis, tampan, wangi, bau, kasar,
halus, lembut, manis, pahit, lezat, merdu
b.Adjektiva tidak bertaraf, yaitu kata sifat yang tidak memiliki
tingkatan atau urutan atau ukuran. Adjektiva tidak bertaraf = buntu, mutlak,
sah, tunggal, ganda, bulat, lonjong, lurus, bengkok, abadi
Contoh kata sifat dalam sebuah kalimat:
·
Asmara memiliki paras yang cantik, ia juga memiliki
sifat yang lembut.
·
Ibu membelikan baju kuning dan celana hitam untuk
hadiah ulang tahun Ani.
·
Andi dan Bella telah sah menjadi sepasang suami dan
istri.
Secara Sintaksis
(Tata/Susunan Kalimat)
1.
Adjektiva
atributif adalah kata sifat yang menjadi subjek, objek atau penjelas subjek.
Terletak di belakang/setelah kata benda.
Contoh : payung hitam, tenda biru
2.
Adjectiva
predikatif adalah kata sifat yang berkedudukan sebagai predikat.
Contoh : Istana baru itu sangat megah.
3.
Adjektiva
adverbial adalah adjektiva yang merupakan keterangan atau pelengkap dari
adjektiva utama. Adapun polanya yaitu :
… … (dengan) + (se-) + adjektiva +
(-nya)
Contoh : Bersikaplah dengan sewajarnya.
Perulangan adjektiva
Contoh : Ingat baik-baik.
Secara Bentuk
1.
Adjektiva
dasar (monomorfemis) yaitu kata sifat yang belum mengalami proses afiksasi atau
penambahan imbuhan.
Contoh : asam, cantik, tinggi
2.
Adjektiva
turunan (polifermis) yaitu kata sifat yang sudah mengalami proses
afiksasi/penambahan imbuhan, pengulangan/reduplikasi, penyerapan, dan
pemajemukan.
Afiksasi (penambahan imbuhan)
yaitu kata sifat yang sudah ditambah imbuhan.
Prefiks : se- dan ter- (seperti :
secantik, terbaik)
Infiks : -em- (seperti
: gemetar, gemuruh)
Reduplikasi (pengulangan) yaitu
kata sifat yang terbentuk dari proses pengulangan/reduplikasi pada kata.
Contoh : sebaik-baiknya, sepandai-pandainya, compang camping, gelap gulita,
warna warni
Kata sifat majemuk (pemajemukan)
yaitu kata sifat yang terbentuk dari penggabungan kata yang membentuk makna
baru atau makna konotasi yang merujuk pada sifat suatu benda atau objek.
– gabungan sinonim atau antonim (seperti : cerah ceria,
baik buruk)
– gabungan morfem terikat (seperti : serba guna, adidaya)
– gabungan morfem bebas (seperti : baik budi, lapang dada, busung lapar)
3.
Kata
sifat serapan adalah kata sifat yang berasal dari bahasa asing
dan diserap ke dalam bahasa Indonesia.
Sufiks -i, -iah, -wi. Contoh
: alami,
duniawi, alamiah
Sufiks -if, -al, -is. Contoh
: aktif, struktural, teknis
Contoh Kata Sifat dalam Kalimat
1.
Rumah
yang nyaman dapat membuat penghuninya merasa lebih tentram.
2.
Perusahaan
besar itu memiliki karyawan yang sangat banyak.
Jenis Kata Sifat Menurut
Maknanya (Semantis)
Menurut
maknanya, kata sifat dibagi menjadi dua yakni:
1.
kata difat bertaraf
2.
dan
kata sifat tak bertaraf.
Kata
Sifat Bertaraf (Menyatakan Kualitas) Semantis
Kata sifat bertaraf memiliki beberapa jenis, yakni:
1.
Adjektiva
pemberi sifat. Yaitu kata sifat yang menerangkan kualitas atau intensitas yang
dinilai secara fisik atau mental. Contohnya misalnya bersih, rapi, nyaman.
- Adjektiva
ukuran. Yaitu kata sifat yang menerangkan kualitas yang dapat diukur
dengan ukuran kuantitatif (dapat dijelaskan dalam bilangan). Contohnya
misalnya: Berat, panjang
- Adjektiva
Warna. Yaitu kata sifat yang menerangkan warna. Contohnya adalah: Biru,
putih
- Adjektiva
Waktu. Yaitu kata sifat yang menggambarkan masa atau periode pada suatu
pekerjaan atau peristiwa. Contohnya adalah: sebentar, lama.
- Adjektiva
Jarak: Yaitu kata sifat yang menerangkan ruang antara dua benda atau
tempat. Contohnya: Jauh, dekat
- Adjektiva
Sikap. Yaitu kata sifat yang menerangkan emosi atau suasana hati. Contohnya
adalah: Bahagia, sedih, marah
- Adjektiva
Serapan. Yaitu kata sifat yang menunjukkan sesuatu yang dapat dirasakan
oleh panca indera. Contohnya seperti: Pahit, manis, asam, bau.
Kata
Sifat Tak Bertaraf
Kata sifat tak bertaraf merupakan kata sifat yang menjelaskan keanggotaan pada
suatu golongan, contohnya misalnya: Abadi, bundar, dan lain-lain.
Jenis Kata Sifat Menurut
Sintaksis
Jenis
kata sifat menurut sintaksis atau letak/fungsinya pada kalimat, antara lain:
1.
Adjektiva
atribut. Yaitu kata sifat yang memiliki fungsi sebagai pelengkap atau
memperjelas pada suatu kalimat. Jika jenis kata sifat ini beradap sesudah
subjek, maka seringkali merupakan penjelas dari subjek tersebut. Adjektiva atributif adalah pewatas dalam frasa nominal yang nominanya
menjadi subjek, objek, atau pelengkap. Tempatnya adalah di sebelah kanan atau
setelah nomina. Contoh: buku merah,
harga mahal.
Sedangkan jika berada sesudah objek, maka merupakan
penjelas dari objek tersebut. Contohnya seperti: Dila telah tumbuh menjadi putri yang cantik dan
baik hati.
- Adjektiva
Predikatif. Adalah kata sifat yang memiliki fungsi sebagai predikat di
suatu kalimat. Contohnya adalah: Rumah lama itu tetap nyaman untuk
ditinggali. Adjektiva predikatif adalah adjektiva yang menjalankan fungsi
predikat atau pelengkap dalam klausa. Contoh: Gedung itu sangat megah. Untuk kejelasan batas antara subjek dan predikat
- Adjektiva
Predikatif Inversi. Adalah jenis kata sifat yang juga mempunyai fungsi
sebagai predikat pada suatu kalimat, tetapi letaknya pada awal kalimat.
Contohnya adalah Indahnya pemandangan desa dari puncak bukit ini.
- Adjektiva adverbial adalah pewatas verba (atau adjektiva
lain) yang menjadi predikat. Polanya:
1.
... (dengan) + (se-)
+ adjektiva + (-nya). Contoh: (bekerja) dengan baik.
2.
Perulangan adjektiva. Contoh:
(bekerja) baik-baik.
Jenis Kata Sifat Menurut
Bentuknya
Kata
Sifat Dasar
1.
Kata sifat dasar merupakan kata sifat asli yang tidak mengalami proses afiksasi
(pengimbuhan) dan tidak dapat diurai menjadi bentuk yang lebih sederhana.
Adapun beberapa contoh kata sifat dasar antara lain: Indah, Baru, Banyak,
Tinggi, Sedikit, Lama dan lain-lain. Adjektiva
dasar (monomorfemis) merupakan
sebagian besar dari adjektiva, meskipun ada yang berbentuk pengulangan semu.
Contoh: besar, pura-pura.
1.
Pengulangan. Contoh: kecil-kecil, besar-besaran, compang-camping.
2.
Pemajemukan
1.
Gabungan sinonim/antonim.
Contoh: cerah ceria, baik buruk.
2.
Gabungan morfem terikat dan
bebas: serbaguna, adidaya.
3.
Gabungan morfem bebas:
contoh: baik budi, busung lapar.
Kata
Sifat Turunan
Kata sifat turunan (Polifermis) merupakan kata sifat yang telah mengalami
proses afiksasi (penambahan imbuhan), pengulangan/reduplikasi, pemajemukan, dan
penyerapan. Secara umum ada empat kelompok kata sifat atau adjektiva turunan,
yakni:
1. Adjektiva Turunan Yang Mengalam
Pengimbuhan (Afiksasi)
Contohnya adalah:
- Sebaik
(imbuhan se-)
- Terindah
(imbuhan ter-)
- Adjektiva turunan (polimorfemis) melalui proses afiksasi,
pengulangan, penggabungan, dan pemajemukan.
- Afiksasi
- Prefiks se- dan ter-.
Contoh: secantik, terbagus.
- Infiks -em-. Contoh: gemetar, gemuruh.
- Penyerapan afiks dari bahasa Arab, Belanda, dan
Inggris.
- Sufiks -i, -iah, -wi, -wiah.
Contoh: alami, duniawi.
- Sufiks -if, -er, -al, -is.
Contoh: aktif, parlementer, struktural, teknis.
2. Adjektiva Turunan Yang Mengalami
Pengulangan, proses pengulangan itu seringkali mengikut pola
“Se- + kata sifat dasar + nya”
Contohnya adalah:
- Sepitar-pintarnya
- Seburuk-buruknya
- Semarah-marahnya
- Seberat-beratnya
- Sebaik-baiknya
3. Adjektiva Turunan Majemuk
Kata sifat mejemuk merupakan kata sifat yang terbentuk berasal dari
penggabungan dua atau lebih kata sifat dasar yang menghasilkan arti baru, atau
bermakna berbeda dari kata sifat dasar pembentuknya. Contohnya adalah: Lemah
lembut, Rendah hati, Berjiwa besar dan lain-lain.
4. Kata Sifat Serapan
Kata sifat serapan merupakan kata sifat yang asalnya dari bahasa asing yang
selanjutnya diserap dan dijadikan bagian dari bahasa Indonesia. Contohnya
adalah: Aktif, Struktural, Duniawi, dan lain-lain.
Pentarafan
Adjektiva bertaraf dapat menunjukkan (1) tingkat
kualitas atau intensitas dengan pewatas seperti benar, sangat, terlalu, agak, dan makin,
serta (2) tingkat bandingan dengan pewatas lebih, kurang,
dan paling.
1.
Tingkat kualitas
1.
Tingkat positif, tanpa pewatas
2.
Tingkat intensif, dengan
pewatas benar, betul, sungguh
3.
Tingkat elatif, dengan
pewatas amat sangat ..., (amat) sangat ... sekali, maha-, adi-
4.
Tingkat eksesif, dengan
pewatas terlalu, terlampau, kelewat, ke--an
5.
Tingkat augmentatif, dengan
pewatas makin ..., makin ... makin ..., semakin
....
6.
Tingkat atenuatif, dengan
pewatas agak, sedikit, ke--an yang
direduplikasi
2.
Tingkat bandingan
1.
Tingkat ekuatif, dengan
pewatas se-, sama + ... + -nya (dengan)
2.
Tingkat komparatif, dengan
pewatas lebih ... dari(pada) ...
3.
Tingkat superlatif, dengan
pewatas paling, ter-
Transposisi
Adjektiva dapat dihasilkan melalui proses
transposisi dari verba atau nomina. Transposisi adalah perubahan kelas kata
tanpa pengubahan bentuk.
1.
Adjektiva deverbal
1.
meng-
2.
meng--kan
3.
ter-
4.
ber-
2.
Adjektiva denominal.
1.
pe- atau peng-
2.
ke--an yang mengalami reduplikasi
Adjektiva dasar yang diberi akhiran -nya:
·
Anehnya
·
Cantiknya [orang itu]
Subkategori
19 subkategori di kategori ini ditampilkan berikut
ini. Terdapat 19 subkategori seluruhnya dalam kategori ini.
Kemudian ada pula jenis kata sifat yang bisa kalian
ketahui. Dan berikut ini beberapa jenis kata sifat bahasa Indonesia yang bisa
kalian ketahui:
- Adjektiva
pemberi sifat yaitu menyatakan kualitas dan intensitas yang
bercorak fisik atau mental. Contoh: nyaman, rapi.
- Adjektiva
ukuran yaitu menyatakan kualitas yang dapat diukur
dengan ukuran kuantitatif. Contoh: banyak, berat.
- Adjektiva
warna yaitu menyatakan berbagai warna. Contoh:
biru, putih, pink.
- Adjektiva
waktu yaitu mengacu pada masa, proses,
perbuatan/keadaan, berada/berlangsung. Contoh: sebentar, lama, segera.
- Adjektiva
jarak yaitu mengacu pada ruang/spasi antara dua
benda atau tempat. Contoh: jauh, dekat.
- Adjektiva
sikap batin yaitu mengacu pada suasana
hati/perasaan. Contoh: sedih, bahagia, bangga, malu.
- Adjektiva
cerapan yaitu mengacu pada sesuatu yang dapat
dirasakan oleh panca indera. Contoh: manis, berisik, basah, bau, terang.
- Adjektiva
atributif adalah kata sifat yang menjadi subjek, objek
atau penjelas subjek. Terletak di belakang/setelah kata benda. Contoh:
payung hitam, tenda biru.
- Adjectiva
predikatif adalah kata sifat yang berkedudukan sebagai
predikat. Contoh: Istana baru itu sangat megah.
- Adjektiva
adverbial adalah adjektiva yang merupakan keterangan
atau pelengkap dari adjektiva utama. Adapun polanya yaitu: ... (dengan) +
(se-) + adjektiva + (-nya) Contoh: Bersikaplah dengan sewajarnya.
- Perulangan
adjektiva. Contoh: Ingat baik-baik.
- Adjektiva
dasar (monomorfemis) yaitu kata sifat yang belum
mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan. Contoh : asam, cantik,
tinggi.
- Adjektiva
turunan (polifermis) yaitu kata sifat yang sudah
mengalami proses afiksasi atau penambahan imbuhan, pengulangan atau
reduplikasi, penyerapan, dan pemajemukan.
- Afiksasi
(penambahan imbuhan) yaitu kata sifat yang sudah ditambah imbuhan. Prefiks:
se- dan ter- (seperti: secantik, terbaik). Infiks : -em- (seperti :
gemetar, gemuruh)
- Reduplikasi
(pengulangan) yaitu kata sifat yang terbentuk dari proses
pengulangan/reduplikasi pada kata. Contoh: sebaik-baiknya,
sepandai-pandainya, compang camping, gelap gulita, warna warni.
- Kata
sifat majemuk (pemajemukan) yaitu kata sifat yang terbentuk
dari penggabungan kata yang membentuk makna baru atau makna konotasi yang
merujuk pada sifat suatu benda atau objek.
-
Gabungan sinonim atau antonim (seperti: cerah ceria, baik buruk)
-
Gabungan morfem terikat (seperti: serba guna, adidaya)
-
Gabungan morfem bebas (seperti: baik budi, lapang dada, busung lapar)
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. (2002). Etika. Jakarta: Gramedia. Chaer, Abdul. 1995. Semantik. Jakarta: Rineka Cipta. Esten, Mursal. 1978. Kesusatraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa Raya Harimurti. 1999. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Leech, Geofrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. Liye Tere. 2016. Hujan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Penerbit. Martinet, Andre. 1987. Ilmu Bahasa Pengantar. Yogyakarta: University Press. Ramlan, M. 1987. Morfologi : Suatu Tinjauan Deskriptif . Yogyakarta: CV.
KBBI
Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar