*”Membedah “KOLOKASI” dalam Bahasa
Indonesia”*
A. *Pengertian*
Kolokasi – Dapat didefinisikan sebagai “kombinasi beberapa kata
berdasarkan akor yang tidak tertulis untuk dicocokkan”. Gabungan kata-kata ini,
mereka bisa menjadi kata kerja + kata benda, kata benda + kata benda, kata
benda + kata sifat dan sebagainya. Kolokasi adalah kata pengamplasan yang
pasti.
Kata
pengamplasan adalah dua kata yang biasanya dipasangkan dan diperbaiki. Rahyono
(2012: 108) menyatakan bahwa kolokasi adalah serangkaian unit leksikal di mana
keberadaan unit leksikal diperbaiki dalam sebuah seri – telah menjadi norma
dalam bahasa yang dipertanyakan – tetapi setiap unit tetap merupakan komponen semantik
yang independen. Tidak seperti idiom, masing-masing konstituen yang menyusun
lokasi masih merupakan unit konstituen semantik dan maknanya dapat dilacak
berdasarkan konstituennya.
Kolokasi Menurut Gunawan (PPPPTK ) telah menjadi isu yang meluas dalam Linguistik beserta cabangnya, seperti Semantik, Linguistik Sistemik, Morfosintaksis, Fraseologi, Linguistik Korpus, dan Leksikografi. Ketika mengkaji konsep kolokasi.
Kolokasi
( KBBI) adalah asosiasi tetap antara kata dan kata lain dalam lingkungan yang
sama; Kolokasi menurut Aan Setyawan
adalah sebuah kata atau frasa yang digunakan atau digabung dengan kata
atau frasa lain dimana terdengar benar dan wajar oleh penutur bahasa tersebut,
tetapi penutur bahasa lain mungkin akan mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Hampir setiap bahasa memiliki
kolokasi termasuk Bahasa Indonesia, misalnya frasa "lampu mati" kita
tidak mengucapkan lampu meninggal, lampu tewas, atau lampu
wafat walaupun kata mati, meninggal, tewas, dan wafat memiliki
arti yang sama. Bahasa Inggris juga memiliki kolokasi layaknya bahasa
Indonesia, misalnya frasa "fast car" bukan "quick car"
padahal kata fast dan quick maknanya adalah
sama yaitu cepat.
Dalam kata kolokasi, secara morfologis-semantis, ko– bermakna bersama, sedangkan lokasi bermakna tempat. Jadi, kolokasi adalah kata-kata yang ditempatkan bersama. Kolokasi adalah sekelompok kata yang nongkrong (hang out) bersama. Sederhananya, kolokasi adalah kata-kata yang bersanding secara timbal balik. Kekuatan bersandingnya sebuah kata dengan kata lain sungguh beragam, dari lemah, kuat hingga tetap (tidak dapat diganggu gugat). Akan tetapi, interpretasi dalam kolokasi bersifat jernih (transparent) sedangkan dalam idiom sifatnya buram (opaque), dalam arti bahwa makna kolokasional dapat ditentukan berdasarkan elemen konstituennya sedangkan makna idiomatis tidak dapat.
B. *Karakteristik
Kolokasi*
Ada
dua karakteristik dalam penempatan, yaitu:
- Pasangan kata memiliki konsistensi makna dan referensi.
- Sepasang kata sudah diperbaiki
C. *Macam-Macam
Kolokasi*
1. *Kolokasi
Gramatikal*
Kolokasi
tata bahasa adalah bentuk tatanan bahasa pada kalimat seperti penyatuan 2 kata
dimana terdiri dari preposisi dan kata benda, kata kerja dan kata sifat,
misalnya kesalahan yang sering muncul dari penutur bahasa Inggris di Indonesia
sulit ketika digunakan untuk, , untuk lebih jelasnya, lihat beberapa contoh di
bawah ini:
Kolokasi gramatikal adalah kolokasi
dalam bentuk tata bahasa dalam kalimat misalnya bergabungnya dua kata yang
terdiri atas kata depan dan nomina, verba, dan adjektiva, misalnya kesalahan
yang sering muncul oleh penutur berbahasa Inggris di Indonesia adalah sulit
kapan menggunakan ke, pada, dan kepada, untuk
lebih jelasnya lihat beberapa contoh di bawah ini:
-
Anak-anak berlari ke pasir putih
di tepi pantai bukan: Anak-anak berlari kepada pasir putih di
tepi pantai.
-
Sebaliknya, anak-anak berlarian di pasir
putih di pantai: Anak-anak berlari di pasir putih di pantai.
-
Sementara dalam bahasa Inggris kita
dapat menemukannya
-
Samsung berbeda dari ASUS, bukan Samsung
berbeda dari ASUS.
D. *Kolokasi
Leksikal*
Kolokasi
leksikal adalah kolokasi pada tingkat jenis kata-kata, dapat berupa kata kerja,
kata benda, kata sifat, preposisi dan sebagainya, misalnya tingkat kebisingan
bukan derajat kebisingan meskipun tingkat dan derajat memiliki makna yang
setara, banyak sekali kesepakatan tidak bisnis besar atau bisnis besar ketika
mereka besar, besar dan besar memiliki arti yang sepadan. Dalam bahasa
Indonesia, misalnya, dokter hewan bukan dokter hewan, taman kanak-kanak bukan
taman anak-anak..
Kolokasi leksikal adalah kolokasi
pada tataran jenis kata, bisa kata kerja, kata benda, kata sifat, kata depan,
dan sebagainya, misalnya noise levels bukan noise
grades padahal level dan grade memiliki makna yang sepadan, great
deal bukan huge deal ataupun large deal padahal great,
large, dan huge memiliki makna yang sepadan. Di dalam
bahasa Indonesia misalnya dokter hewan bukan dokter
binatang, taman kanak-kanak bukan taman anak-anak.
E. Perbedaan
Kolokasi dan Indiom
Penempatan dan idiom adalah dua hal
yang berbeda. Perbedaan antara kolokasi dan idiom adalah bentuk pengaturan dan
artinya. Dalam bahasa, komposisi dua atau lebih kata yang memiliki makna jauh
dari kata-kata yang menyusunnya, misalnya pinjaman hiu berarti pinjaman hiu,
tabel hijau Kolokasi menurut Aan
Setyawan adalah sebuah kata atau frasa
yang digunakan atau digabung dengan kata atau frasa lain dimana terdengar benar
dan wajar oleh penutur bahasa tersebut, tetapi penutur bahasa lain mungkin akan
mengalami kesulitan untuk memahaminya.
Hampir setiap bahasa memiliki
kolokasi termasuk Bahasa Indonesia, misalnya frasa "lampu mati" kita
tidak mengucapkan lampu meninggal, lampu tewas, atau lampu
wafat walaupun kata mati, meninggal, tewas, dan wafat memiliki
arti yang sama.
Sementara
kolokasi terdiri dari 2 kata bahkan lebih dimana salah satu metode kata ini
mempunyai hubungan bersamaan komunitas kata yang lain, misalnya mengandung
makna yang sama, misalnya mobil cepat, bukan mobil cepat di mana cepat dan
cepat memiliki arti yang sama .
Kolokasi dan idiom adalah dua hal
yang berbeda. Perbedaan antara kolokasi dan idiom adalah bentuk penyusunan dan
artinya. Pada idiom bentuk penyusunanya dari dua kata atau lebih yang memiliki
makna jauh dari kata-kata yang menyusunnya, misalnya lintah darat artinya
rentenir, meja hijau artinya pengadilan, dalam bahasa Inggris
misalnya "break a leg" artinya semoga berhasil. Sedangkan kolokasi
dibentuk dari dua kata atau lebih yang salah satu unsur kata tersebut memiliki
hubungan dengan anggota kata lain, misalnya mengandung makna yang sama,
misalnya fast car, bukan quick car dimana fast dan quick memiliki
arti yang sama.
Sebaliknya, Prinsip Idiom (PI) menerangkan fraseologi yang entitasnya tidak berasal dari gramatikalisasi bebas seperti dalam PT, tetapi dari gabungan konvensi sosio-leksikal dalam bahasa apapun yang ada.
Pola kolokasi
gramatikal
Kolokasi gramatikal adalah frase yang terdiri atas kata dominan (nomina,
adjektiva, verba) dan kata fungsi. Kami mengklasifikasikan kolokasi gramtikal ke dalam 8 (delapan) kelompok:
Pola |
Contoh |
Adjektiva + kf + Nomina |
Teguh dalam
pendirian, |
Verba +
kf + Nomina |
Berjalan dalam kegelapan, |
Verba + kf +
Verba + Nomina |
Bersua dengan
penuh kegembiraan |
Kf + Nomina |
Dalam kegelapan, seiring dengan perkembangan zaman, dalam kesulitan, dalam kebahagiaan,
pada dasarnya, |
Kf +
adjektiva |
Cukup baik, kurang sedap, |
Nomina +
kf + klausa |
Pria yang memakai baju biru itu paman saya. |
Verba +
kf + klausa |
Kamu
harus rajin belajar agar pandai. Dia tetap bekerja walaupun
sakit. Dia
berkata bahwa besok akan pergi. Tersenyum pun tidak
mau apalagi memberi minum. |
Kf +
adverbia |
Dia makan lima kali dalam sehari. |
Pola Kolokasi
Leksikal
Kolokasi leksikal biasanya tidak berisi kata fungsi, tetapi terdiri atas nomina, adjektiva, dan verba. Kolokasi leksikal meliputi 9 pola:
Pola |
Contoh |
Nomina + Verba |
Air mengalir, petir
menggelegar |
Nomina + Adjektiva |
Kopi pahit,
teh kental, gerak
lambat |
Nomina + Nomina |
Es batu, kopi susu, hujan batu |
Verba + Nomina |
Membajak sawah, mengemudikan mobil, naik
pangkat |
Adjektiva + Verba |
Cepat sembuh, lambat mendarat, berani bertanggungjawab |
Verb +
Adjektiva |
Lari cepat, berpikir logis, jalan santai, bicara tinggi |
Nomina + Adverbia |
Tahun lalu, tahun
depan, halaman belakang |
Verba +
Adverbia |
Berlayar
langsung, |
Adjektiva + Nomina
(makna spesifik) |
Sakit hati, keras kepala, besar
mulut, rendah hati |
Daftar Pustaka
[1]
Bahns,
Jens. 1993. ”Lexical Collocations: a Contrastive View”. ELT Journal Vol. 47 , No. 1 January 1993.
[2]
Baker,
Mona. 1997. In Other Words:A Course book on Translation. London:
Routledge.
[3]
Greenbaum, Sydney. 1970. “Verb-Intensifier
Collocations in English”. The Hague:Mouton.
[4]
Imran,
Indiyah dkk. 2005.
“Analisis Kesalahan Terjemahan Bahasa Inggris dari Bahasa Indonesia”. Universitas Gunadarma. (tidak diterbitkan).
[5]
Kennedy, Graeme D. 1990. “Collocations:Where Grammar and
Vocabulary Teaching Meet”. Conference Language
Teaching Methodology for the
nineties.
[6]
Larson, Mildred. 1984. Meaning Based-Translation. London University Press of America.
[7]
Shei C.C dan Helen Pain. 2000. ”An ESL Writer’s Collocation Aid”. Jurnal “Computer Assisted Language Learning”. Vol. 13, No. 2, pp.167-182.
[8]
Wilkinson, David (editor). 2000. The Researcher’s Toolkit: Complete Guide to Practitioner Research. Routledge Falmer.
London.
[9]
Zgusta,
Ladislav dkk. 1971.
“Manual of Lexicography”. The Hague: Mouton.
[10]
Zuraida Safrina. 1987. “Kolokasi Leksikon Pendukung
Alur: Sebuah Telaah
Stilistika”. Skripsi S1
Program Studi Sastra Inggris, Fakultas
Sastra Universitas Indonesia.
[11]
Gunawan Widiyanto; ( 2020 ) Kolokasi dalam Bahasa Inggris. Widyaiswara
Bahasa Inggris PPPPTK Bahasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar