Selasa, 26 Agustus 2014

Antologi Puisi ( Penaku Menari Sendiri ) " Tidurlah Ayah "



Tidurlah Ayah



Kamar itu masih terbuka pintunya
Kulihat ayah tergolek dengan pulas
Dengusan nafasnya lembut

Kupandangi ayah dari pintu kamar
“Tidurlah ayah………………….”
“ Akan aku jaga di sampingmu, agar ayah dapat melupakan sejenak
Kepenatan dan kesedihan “
“ Tidurlah ayah…………………”

“ Walaupun aku tahu dalam tidurmu masih ayah simpan sebuah rahasia”
“ walaupuna  aku tahu dalam tidurmu, ayah masih merasakan kesedihan yang mendalam”

Kulihat raut mukanya tenang.
Setenang ketika menghadapi masalahmu
Setenang ayah saat berbicara meyakinkan aku

Tidurlah Ayah…………………………………….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar