Jumat, 24 April 2020

Pak Taka@blogspot.com


*“Bahasa Gaul Zaman NOW, Dalam Etika Berbahasa “*

*“Jika membuka aurat merupakan gaya modern, maka binatang lebih gaul daripada manusia.”*
*“Kids jaman now itu tidak hanya pandai ngegame atau main-main saja, tapi juga sudah pandai update status dengan bahasa Gaul.”*

Ole : Pak Pur

Disadari atau tidak disadari bahwa bahasa merupakan pencipta situasi yang Uptodate. Bahasa merupakan perkataan-perkataan yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sebagai alat komunikasi, bahasa tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu yang disesuaikan dengan situasi dan komunikan yang menggunakannya. Bahwa perilaku berbahasa seseorang dapat dijadikan tolak ukur keberadaban suatu bangsa. karena melalui tutur kata kita dapat menilai pribadi seseorang.
Tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan-santun, orang akan mencitrakan kita sebagai pribadi yang baik dan berbudi. Bahasa juga dapat menjadi alat kekerasan verbal yang terwujud dalam tutur kata seperti memaki, memfitnah, menghasut, menghina, dan lain sebagainya. Hal itu akan berdampak negatif terhadap perilaku seseorang seperti permusuhan, perkelahian, aksi anarkisme, provokasi dan sebagainya.
Di dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan eufemisme yaitu gaya bahasa pelembut dengan cara menggantikan kata-kata dengan kata lain yang lebih sesuai dan tidak menyinggung perasaan. Jadi dalam eufemisme terjadi pergantian nilai rasa dalam percakapan dari kurang sopan menjadi lebih sopan.  
Di era yang sudah modern ini, banyak hal yang sudah berkembang, salah satunya adalah teknologi. Dari pengunaan media sosial inilah, terdapat perkembangan lain di era modern, yakni bahasa. Perkembangan bahasa tercipta dan tersebar melalui jejaring sosial. Kata yang berkembang dan seakan terlahir kembali ini biasa menjadi bahasa gaul atau slang. Penggunaan bahasa gaul sering dipakai oleh anak-anak zaman now yang terdiri dari generasi milenial dan generasi Z. Anak-anak zaman now yang mendominasi jejaring sosial, menggunakan bahasa gaul layaknya bahasa yang telah mereka buat sendiri. Lalu, seperti apa bahasa gaul yang dipakai ‘anak zaman now’ di media sosial?  
Bagaimana Hubungan Bahasa Gaul dengan Etika Berbahasa ? Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk serta hak dan kewajiban (moral). Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Sedangkan budaya menurut Koentjaraningrat adalah suatu sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik garis lurus bahwa penggunaan bahasa yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok dalam berinteraksi dapat membentuk sebuah budaya yang kemudian budaya tersebut dapat dinilai baik buruknya berdasarkan etika seseorang atau kelompok dalam berbahasa. Ada pula statement yang menyatakan bahwa bahasa dapat mencerminkan suatu kebudayaan.
Ejekan merupakan salah satu entuk ujaran yang mempunyai bentuk negatif sehingga menimbulkan permasalahan antara si penutur dengan yang ditutur. Ejekan ini berakar dari penggunaan etika berbahasa yang tidak benar. Oleh karena itulah orang yang diejek akan merasa dilecehkan sehingga menimbulkan suatu perdebatan, bahkan menimbulkan aksi tawuran.
Kritik buat Guru, mayoritas hanya memfokuskan peserta didik dalam bidang akademik tanpa memerhatikan kondisi psikologis dan mental peserta didik tersebut. Sekolah  harus memasukan materi etika berbahasa di dalam kurikulum pendidikan, kemudian menerapkannya di lingkungan pendidikan sehingga nantinya peserta didik akan terbiasa menggunakan etika berbahasa dengan baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat.
Salah satu masyarakat  selalu membiasakan diri menggunakan bahasa secara santun  ketika tengah berinteraksi dengan seseorang. Seperti yang diketahui, daerah Yogyakarta memiliki undak usut atau tingkatan-tingkatan bahasa di dalam semua percakapannya. Mereka selalu bisa menempatkan diri dalam memakai undak usut bahasa di setiap interaksinya dengan yang lain. Hal itulah yang membuat orang lain daerah dan para turis merasa nyaman dan aman ketika berada di sana.
Masyarakat Yogyakarta pun sangat ramah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi  terhadap siapa pun. Hal itu takbisa dilepaskan dari pemakaian etika berbahasa yang baik dan benar oleh masyarakat di sana. Dari situ lah Indonesia mulai dikenal dengan budaya masyarakatnya yang ramah tamah sehingga menyebabkan citra Indonesia di dunia internasional menjadi baik.
Berdasarkan penguraian di atas, maka jelaslah bahwa etika dalam berbahasa dapat mencerminkan budaya suatu bangsa. Sebagai bangsa yang beradab sudah semestinya kita menjaga perilaku berbahasa baik dalam situasi formal maupun informal yang mampu menciptakan suasana komunikasi yang baik sehingga mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
URL https://www.ayosemarang.com/read/2019/10/16/45783/bahasa-gaul-anak-zaman-now
https://www.kompasiana.com/kutinas/550d9570a33311e11a2e3cd3/etika-berbahasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar