Jumat, 04 Agustus 2023

Tugas 5 Teks Editorial

 

Tugas Teks Editorial

Identifikasi Informasi dalam Teks Editorial

 

A.        Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 1 ini kalian diharapkan mampu: Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial

 

B.         Uraian Materi

Kalian hebat, sudah dapat melewati tahap ini kalian pasti telah menguasai modul sebelumnya, ya. Modul ini merupakan lanjutan dari modul sebelumnya. Pembahasan modul ini, kalian akan diberikan penjelasan tentang Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial

 

Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Editorial

 

Identifikasi dalam KBBI daring diartikan dengan tanda kenal diri; bukti diri, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya. Dalam hal ini mengidentifikasi teks editorial berarti mengenali tanda diri dari teks editorial tersebut.

Teks Editorial dalam suatu media massa cetak biasanya berada dalam rubrik yang sama, yakni opini. Di dalam rubrik ini terdapat editorial, artikel, dan surat pembaca. Ketiga ragam opini ini biasanya berada di bagian tengah surat kabar atau majalah. Jika dicermati satu demi satu setiap rubrik, halaman awal biasanya berisi headline news (berita utama). Pada bagian ini, tulisan hanya bersifat memberi tahu pembaca. Pada halaman-halaman berikutnya biasanya berisi berita yang lebih spesifik, misalnya berita yang terkait dengan kejadian berdasarkan tempat, diikuti berita luar negeri, baru kemudian opini. Penempatan ini dimaksudkan agar pembaca tidak serta-merta dihadapkan pada bacaan yang serius. Setelah memiliki wawasan yang cukup mengenai berita hari tersebut, pembaca akan lebih mampu memahaminya jika dilanjutkan dengan membaca opini.

Permasalahan yang dibahas dalam teks editorial adalah permasalahan yang berkaitan dengan peritiwa (berita) yang sedang hangat dibicarakan (aktual), fenomenal, dan kontroversial. Di dalamnya terkandung fakta peristiwa sebagai bahan berita. Fakta ini ditelusuri kebenarannya dengan berbagai strategi. Hal ini dimaksudkan agar berita itu benar adanya sehingga tepercaya, bukan sebagai gosip murahan. Di samping itu, harus diidentifikasi dan dipastikan apakah fakta peristiwa tersebut aktual atau hal biasa-biasa saja.

Fakta peristiwa yang dipastikan akan dijadikan sebagai bahan berita dalam editorial dianalisis untuk menghasilkan sebuah persepsi redaksi. Biasanya persepsi didasari oleh berbagai dimensi masalah. Agar persepsi ini memiliki nilai opini yang bermutu tinggi, redaksi akan menunjukkan berbagai argumentasi. Bersandar pada argumentasi inilah sebuah editorial diuji mutunya. Jika dipandang sudah mencukupi, redaksi akan memberikan rekomendasi untuk solusinya.

Gaya penulisan editorial hampir sama dengan ragam artikel atau karya ilmiah lainnya, yakni eksposisi. Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk mengklarifikasi, menjelaskan, atau mengevaluasi. Strategi pengembangannya mengikuti beragam pola, seperti contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi, dan kontras.


 

Dilihat dari isinya, editorial yang bersifat ekspositoris berisi tesis (pernyataan umum), diikuti oleh argumentasi-argumentasi secukupnya, dan diakhiri dengan penegasan ulang atas argumentasi-argumentasi tersebut. Ketiga unsur tersebut dalam editorial wajib hadir.

 

1.         Identifikasi Pernyataan Pendapat

Pendapat dalam KBBI dapat » pen.da.pat adalah n pikiran; anggapan: n buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa): n  kesimpulan (sesudah mempertimbangkan, menyelidiki, dan sebagainya): n orang yang mula-mula menemukan atau menghasilkan (sesuatu yang tadinya belum ada atau belum diketahui):

Dalam teks editorial pernyataan pendapat berisi pendapat umum yang diperoleh dari fakta/fenomena yang sedang hangat diperbincangkan. Pernyataan pendapat/tesis yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas. Biasanya tesis merupakan teori yang diperkuat dengan argumen.

Argumentasi, berupa alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang dapat dipercaya.

Untuk mengidentifikasi/mengenali pernyataan pendapat dalam sebuah teks editorial, silakan baca dan perhatikan kutipan teks editorial berikut :

Text Box: Judul : Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik.

 

Yang dibicarakan oleh kutipan tersebut adalah pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia ini merupakan isu yang diangkat oleh editor yang menjadi pikiran dan buah pemikiran penulisnya berdasarkan fakta dan fenomena yang sedang terjadi saat itu yang diangkat untuk pembaca teks editorial. Sehingga dapat diketahui pernyataan pendapat penulis editorial akan mengangkat isu apa dalam tulisannya.

 

2.         Identifikasi Alternatif solusi

Alternatif solusi adalah sebuah solusi yang sangat alternatif untuk dikemukakan,yang paling mudah untuk di sampaikan kepada audien. Untuk mencari jalan keluar/titik terang dari masalah yang dihadapi penulis mengenai editorial yang ditulisnya.

Masalah merupakan sebuah hal yang akan selalu muncul di dalam kehidupan kita, di mana di dalam setiap kemunculannya kita akan dítuntut untuk memiliki sejumlah solusí / alternatif dalam menyelesaikannya. Setíap orang tentu saja aknn memiliki kemampunn yang berbeda-beda dalam meyelesaikan sebuah masalah dan ha


 

iní akan sangat bergantung pada pola pikír dan kemampuan seseorang untuk mengannlisa dan memilih sebuah jalan penyelesaian yang terbaik bagi  masalah tersebut. Di dalam hal ini akan sangat dibutuhkan kecerdasan membuat alternatif pemecahan masalah dan ketenangan dalam mengambil keputusan.

Pada dasarnya setiap orang pasti memílíkí kemampuan untuk membuat berbagai alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya, namun tidak setta merta semua orang mampu memilih dan melakukan pemecahan tersebut dengan baik. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan pandangan setiap orang terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya. Beberapa orang mungkin akan tetap tenang dan bersikap biasa saja saat menghadapi sebuah masalah, di mana kemudian orang tersebut bisa memikirknn dan menganalisa masalahnya dengan cerdas.

Untuk mengidentifikasi/mengenali solusi alternatif dalam sebuah teks editorial, silakan baca dan perhatikan kutipan teks editorial berikut :

Text Box: Judul : Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik.

 

Pernyataan Seharusnya  pemerintah  terutama  bidang  kesehatan  selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, jelas ditawarkan sebagai solusi alternatif oleh penulis di editorialnya. Untuk editorial utuh maka alternatif solusi ini dapat juga berupa saran dari penulis terhadap masalah yang telah dituliskannya, sehingga bisa saja menyebar di seluruh paragraf, atau konsisten di bagian akhir teks editorial.

 

3.         Identifikasi Simpulan dalam teks Editorial

Simpulan merupakan pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu objek. Dapat dikatakan bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian berupa informasi. Kesimpulan adalah suatu proposisi (kalimat yang disampaikan) yang diambil dari beberapa premis (ide pemikiran) dengan aturan-aturan inferensi (yang berlaku). Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan. Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan.

Terdapat cara untuk dapat mengenali kesimpulan. Adapun cara untuk dapat menyimpulkan teks adalah sebagai berikut :

1.         Membaca Teks, Langkah pertama dalam membuat kesimpulan tentu saja kamu harus membaca teks asli untuk dapat mengetahui kesan umum serta maksud dari penulis atau pengarang.

2.         Menentukan Kalimat Utama, Setelah itu barulah kamu tentukan kalimat utamanya. Kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah paragraf. Biasanya kalimat utama terdapat di awal atau akhir dari


 

suatu paragraf. Dengan menentukan kalimat utama, barulah kamu dapat menyimpulkan isi dari teks tersebut.

3.         Buatlah Kesimpulan, Setelah melakukan dua hal diatas, susunlah kalimat berdasarkan dengan inti kalimat agar menjadi sebuah kesimpulan. Terdapat 3 kriteria dalam menuliskan kesimpulan.

Kesimpulan berupa hasil analisis terhadap teks atau paragraf yang sudah dibaca. Sebuah Kesimpulan menggambarkan isi dan paragraf. Kesimpulan yang berisi hal-hal yang terdapat di paragraf.

Adapun sebuah kesimpulan dibuat dengan tujuan untuk memberikan suatu kesempatan serta informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa hasil akhir yang diperoleh dari tulisan ide dan permasalahan yang telah dilontarkan oleh penulis editorial sehingga pembaca memahami apa yang sudah atau sedang dibacanya.

Untuk mengidentifikasi/mengenali simpulan dalam sebuah teks editorial, silakan baca dan perhatikan kutipan teks editorial berikut :

Text Box: Judul : Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik dengan pelayanan dan akhirnya yang mendapat manfaat adalah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tersebut.

 

Pernyataan hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik dengan pelayanan dan akhirnya yang mendapat manfaat adalah masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tersebut jelas merupakan simpulan dari bahasan di teks editorial tersebut. Tulisan apapun bentuknya simpulan berposisi di bagian akhir begitu juga dengan simpulan di teks editorial.

 

Contoh Teks Editorial

 

Pendidikan untuk semua: Apakah sudah terealisasi?

Seperti yang kita ketahui bersama pemerintah mewajibkan pendidikan dengan slogan wajib belajar 9 tahun. Namun beberapa tokoh mendorong agar bisa 12 tahun. Lalu terlepas dari 9 atau 12 tahun, apakah kemudian ini terwujud untuk semua penduduk Indonesia?Melihat tingginya angka puus sekolah di beberapa daerah Indonesia ini merupakan sebuah cermin bahwa tidak ada kesanggupan dari orang tua watau wali dalam membantu mewujudkan program wajib belajar ini. Mereka sebagain besar terlilit masalah ekonomi dan masalah-masalah lainnya yang menyebabkan mereka mengambil jalan untuk putus sekolah. Ini tentu bukan kesalahan orang tua karena mereka sudah tidak sanggup lagi memberikan pembiayaan karena terbeli masalah ekonomi.

Lalu apakah hal tersebut salah pemerintah? Tidak juga, namun pemerintah harusnya mencarikan solusi sehingga program wajib bekajar yang sudah diteken oleh kementrian bisa dijalankan sebuai dengan nafasnya di lapangan. Melalui berbagai program pembiayaan, beasiswa, bantuan, dan lain sebagainya, sudah saatnya pemerintah benar-benar turun langsung untuk ikut merangkul mereka kaum yang putus sekolah. Banyak organisasi non pemerintah yang juga tergabung dalam organisasi filantropi yang sering belakangan membantu siswa untuk kembali ke sekolah. Kerja sama pemerintah dan lembaga swasta sudah seharusnya dijalan dengan erat, menggaet sebanyak-banyaknya donatur untuk membantu negara dalm mewujudkan program wajib belajar. Sehingga setidaknya program ini bukan hanya sekedar hitam diatas putih padahal ada banyak dari mereka  yang benar-benar membutuhkan, terlebih mereka yang berprestasi. Tentu ini sangat disayangkan.

Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan sudah seharusnya membangun tim khusus untuk menegakkan program wajib belajar 9 tahun ini. Tidak hanya mengandalkan guru sebagai perpanjangan tangan ataupun sekolah yang tentu tugasnya sangat banyak. Tim khusus ini dapat berupa tim pemerintah yang notabene pegawai negeri namun bisa juga melalui sebuah lembaga khusus yang merangkul volunteer atau relawan yang peduli dengan nasib pendidikan Indonesia mencari dan menelusuri jejak-jejak siswa putus sekolah. Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah, namun guna menyukseskan program wajib belajar serta memberikan pendidikan untuk semua sesuai bunyi undang-undang dasar 1945 ini tentu harus dilakukan.

Tim khusus ini yang nantinya menjadi tim penggalang dana, pengelola dana, serta penyalur dana. Tidak luput juga menjadi tim evaluasi yang bergerak meninjau ke lapangan. Sehingga pelaksanaanya di bawah dapat dimonitor serta menjadi bahan pertanggung jawaban bagi pemerintah serta pemberi donatur. Tentu melihat Indonesia yang sangat luas dan juga wilayah yang begitu sulit dicapai dengan satu mode transportasi menjadi sebuah tantangan yang sangat pelik. Namun begitu pemerintah melalui tim khusus ini hendaknya juga membelakukan program alternatif.

Program alternatif dari wajib belajar 9 tahun ini adalah solusi untuk mereka yang tinggal di daerah yang juah dari akses pendidikan yang layak. Program alternatif ini nantinya menjadi solusi yang fleksibel dari program wajib belajar 9 tahun yang tidak bisa dijalankan dengan baik. Luasnya Indonesia dan persebaran penduduk yang tidak merata baik itu di daerah pegunungan, perkotaan, pedesaan, serta pesisir yang tidak dilengkapi dengan sekolah dengan baik adalah hal yang menjadi fokus permasalahan. Pemerintah dalam hal ini sebagai pembuat kebijakan setidaknya mampu membuat sekolah pendek untuk menjadi bagian dari solusi wajib belajar 9 tahun. Sekolah pendek ini dapat berupa sekolah keterampilan maupun sekolah formal. Ini disesuaikan dengan situasi dimana sekolah itu berada dan sejauh mana kepentingan bersekolah itu diinginkan oleh mereka yang mengalami putus sekolah.  

Pekerjaan ini tentu bukan pekerjaan yang mudah. Program mulia untuk pendidikan pemerintah dari tahun ke tahun hendaknya tidak direnggut dengan sentimen kebijakan penguasa. Mendidik bukan urusan waktu, mendidik adalah sebuah pengabdian yang tak kenal lamanya dan tak kenal berapa menit waktu yang terlewat. Pemerintah pusat dan daerah, sekolah, bersama relawan pendidikan serta orang tua hendaknya bisa bekerja sama guna mewujudkan program wajib belajar ini. Sehingga ini tidak hanya sebuah hitam diatas putihnamun juga sebuah janji untuk pendidikan Indonesia yang lebih baik. Ini adalah bekal masa depan generasi muda untuk bersaing di tengah ketatnya persaingan dan kompetisi dunia. Pemerintah harus mulai bergerak, karena waktu tidak akan pernah bisa diulang kembali.

 

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan

 

Pernyataan Pendapat (Tesis)

Pendidikan yang berkualitas menjadi sangat penting agar suatu negara dapat sejajar dengan negara maju.

Namun, kenyataannya pendidikan di tanah air belum sebanding dengan pendidikan yang ada di negara maju.

Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas.

Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan.

Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan.

Argumentasi

Agar dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan kepada setiap peserta didik.

Beberapa tantangan yang akan dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang mumpuni.

Namun saat ini, semua sudah lebih mudah dengan adanya teknologi seperti internet. Dengan internet, materi belajar dapat dicari dengan mudah.

Hal itu juga menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu. Peran guru pun sudah bergeser menjadi motivator, dinamisator, dan motivator.

Penegasan ulang

Peran guru masih sangat penting dan tidak tergantikan untuk memberikan pendidikan terbaik.

Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada di lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kualitas terbaik terhadap pendidikan di Indonesia.

Judul: Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah

Pernyataan Pendapat (Tesis)

Belakangan ini, banyak berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah.

Selain untuk sarana edukasi, kegiatan ekstrakurikuler juga sangat bermanfaat untuk tahap perkembangan kreativitas siswa.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sarana untuk menyalurkan hobi yang dimiliki pada setiap siswa. 

Pasti setiap siswa memiliki hobi dan kegemaran yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, Sekolah memberikan banyak opsi kepada siswanya untuk memilih kategori ekstrakurikuler yang diminati para siswa.

Mulai dari Karya Ilmiah Remaja, remaja Masjid, basket, dan lain sebagainya. 

Sayangnya tidak semua siswa tertarik untuk mengikuti ekstrakurikuler yang diadakan oleh sekolah.

Namun, masih ada beberapa siswa yang enggan untuk mengikuti ekstrakurikuler dengan alasan masing-masing.

Salah satunya adalah rasa malas. Rasa malas tersebut timbul karena para siswa berpikir bahwa dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini dirasa kurang bermanfaat. 

Argumentasi

Untuk mengatasi siswa yang malas, alangkah baiknya apabila guru diharuskan memberi nasehat dan semangat pada siswanya.

Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengasah bakat yang dimilikinya. Selain itu, agar kreativitas siswa dapat tersalurkan dengan baik. 

Sebaiknya para guru menerapkan beberapa cara agar siswa mau mengikuti ekstrakurikuler di sekolah.

Cara yang dilakukan yaitu dengan melakukan tes minat bakat dan kreativitas pada tiap siswa. Sehingga keunggulan tersebut bisa dikembangkan lagi melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Penegasan Ulang

Memang pada dasarnya dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini bukan hanya untuk bersosialisasi dan bergaul antar-siswa saja.

Melainkan agar siswa mendapatkan prestasi pada bidang non-akademis.

Seharusnya setiap siswa-siswi sekolah harus sadar tentang manfaat dan keuntungan yang bisa didapat dari adanya kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

 

C.     Rangkuman

Identifikasi dalam KBBI daring diartikan dengan tanda kenal diri; bukti diri, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya. Dalam hal ini mengidentifikasi teks editorial berarti mengenali tanda diri dari teks editorial tersebut.

1.            Identifikasi Pernyataan Pendapat berisi pendapat umum yang diperoleh dari fakta/fenomena yang sedang hangat diperbincangkan.

2.            Identifikasi Alternatif solusi Alternatif solusi adalah sebuah solusi yang sangat alternatif untuk dikemukakan,yang paling mudah untuk di sampaikan kepada audien.

3.            Identifikasi Simpulan dalam teks Editorial Simpulan merupakan pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu objek.


 

D.     Tugas Mandiri

 

Berdasarkan Penjelasan di atas  kerjakan latihan berikut ini.

 

“Teks Editorial Tentang Sekolah”

 

Langkah-langkah

1.         Buatlah Kelompok yang terdiri 2-3 siswa

2.         Buatlah laporan Teks Editorial

a.          Identifikasi pernyataan pendapat yang akan ditampilkan Identifikasi Pernyataan Pendapat berisi pendapat umum yang diperoleh dari fakta/fenomena yang sedang hangat diperbincangkan.

b.         Identifikasi Alternatif solusi Alternatif solusi adalah sebuah solusi yang sangat alternatif untuk dikemukakan,yang paling mudah untuk di sampaikan kepada audien.

c.          Identifikasi Simpulan dalam teks Editorial Simpulan merupakan pernyataan berisi fakta, pendapat, alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu objek.


3.         Carilah fakta dan data sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan dengan wawancara dan data yang ada di sekolah

4.         Dokumentasikan data dan fakta melalui wawancara dengan di Foto

5.         Laporan Pembuatan Teks Editorial diketik

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar