Tugas Modul 6 Kelas XI
Struktur Kebahasaan Teks Ceramah dan Praktik Ceramah
KEPIENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JEIJDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENOIDIKAN
DASAR OAN PENDIDIKAN F4ENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH HENENGAH ATAS
2020
I Pemlaelajaran MA
o
DAFTAR ISI
D. Petunjuk Penggunaan Modul..................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1................................................................... 8
ISI
DAN STRUKTUR TEKS CERAMAH....................................................... 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2................................................................. 20
KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS CERAMAH............................................. 20
GLOSARIUM
aktual |
: |
sedang menjadi pembicaraan orang banyak. |
ceramah |
: |
pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenasi suatu hal, pengetahuan. |
khotbah |
: |
pidato (terutama yang menguraikan ajaran agama) |
pendapat |
: |
buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang atau peristiwa) |
permasalahan |
: |
hal yang menjadikan masalah, hal yang dimasalahkan; persoalan |
pidato |
: |
pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak |
sambutan |
: |
pidato pembukaan |
tesis |
: |
pernyataan umum |
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4x45 menit (2x pertemuan)
Judul Modul : Struktur dan Kebahasaan Teks Ceramah
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis isi, struktur dan kebahasaan dalam ceramah.
4.6 Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.
C. Deskripsi Singkat Materi
Semangat Pagi! dan salam sejahtera untuk kita semua. semoga kalian tetap dalam keadaan sehat dan berbahagia.
Anak-anakku yang cerdas dan berbudi baik, semoga kalian dapat mempelajari modul ini dengan semangat dan penuh kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Sebagaimana yang pernah kalian pelajari pada modul sebelumnya bahwa kalian dapat membedakan antara pidato, khotbah, dan juga ceramah. Kalian pun dapat mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual dan langkah-langkah dalam menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah yang kalian dengar.
Nah, untuk pembelajaran kali ini, modul ini masih membahas tentang teks ceramah, yaitu dari segi isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya. Kalian akan mengetahui seperti apa struktur teks ceramah itu, dan kalian pun akan diajak untuk mengetahui kaidah kebahasaan apa saja yang ada dalam teks ceramah.
Mari kita pelajari modul ini untuk menambah wawasan kalian dalam mengenali isi, struktur dan kebahasaan teks ceramah.
(Sumber https://icipyuk.wordpress.com)
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Ketika kalian mempelajari modul ini, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan agar kalian lebih mudah untuk belajar secara mandiri. Berikut penjelasannya.
1. Pastikan kalian memahami target kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran ini.
2. Pelajari materi yang ada pada modul.
3. Siapkan alat tulis yang akan kalian gunakan saat mengerjakan latihan soal dan evaluasi.
4. Kerjakan soal latihannya.
5. Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang kalian peroleh
6. Jika skor masih di bawah 70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang materinya
7. Jika skor kalian sudah minimal 70, kalian bisa melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Cocokkanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban latihan soal/evaluasi
yang terdapat di bagian akhir kegiatan pembelajaran dan akhir evaluasi.
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan kalian terhadap materi.
NILAI =
Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum
X 100%
Konversi tingkat penguasaan:
90 – 100% = baik sekali
80 – 89 = baik
70 – 79 = cukup
< 70 % = kurang
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Isi dan struktur teks ceramah Kedua : Kaidah kebahasaan teks ceramah
Modul ini akan sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian akan dapat memahami tentang isi, struktur, dan kebahasaan teks ceramah. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium sebagai gambaran makna katanya. Yuk, kita langsung menuju materi!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
ISI DAN STRUKTUR TEKS CERAMAH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu menentukan isi dan struktur dalam teks ceramah dengan cermat, kritis, dan bertanggung jawab.
B. Uraian Materi
Jika kalian mendengar kata ceramah, sebagian dari kita mungkin akan langsung berpikir tentang pemuka agama, entah itu Ustadz, Pastor, dan lain sebagainya. Padahal, ceramah bukan semata bisa dilakukan atau berkaitan dengan agama saja. Ceramah bisa dilakukan oleh siapapun, dan biasanya, ada teks pendukung untuk itu. Kita mengenalnya dengan istilah teks ceramah.
Sebagaimana kalian tahu bahwa ceramah merupakan kegiatan yang dilakukan antara pembicara dan khalayak umum sebagai pendengar. Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan internet.
Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui terkait teks ceramah, terutama dalam hal ini adalah masalah isi dan struktur dalam teks ceramah.
Mari kita pelajari uraian materi berikut ini,
1. Isi Teks Ceramah
Jika kalian memerhatikan isi teks ceramah biasanya berkenaan dengan informasi tentang beragam kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Isi tersebut dianggap sesuatu yang penting bagi pendengarnya dan dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pendengarnya. Isinya selalu berkaitan dengan tema ceramah yang hendak disampaikan. Misalnya, ceramah bertema kebersihan, isinya berkaitan dengan masalah kebersihan pula.
Teks ceramah biasanya memiliki pesan yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan. Khalayak yang mendengarkan pun bisa siapa saja. Tetapi umumnya khalayak dari teks ceramah bersifat spesifik karena diumumkan di komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.
Perhatikan kutipan berikut!
Isi cuplikan teks tersebut adalah telah ditempelnya slogan kebersihan dan masih adanya warga sekolah yang kurang peduli terhadap kebersihan sekolah.
2.
Struktur Teks Ceramah
Jika kalian pernah menyimak orang yang sedang berceramah, atau pernah melihat naskah ceramah, kalian dapat menganalisis dari apa yang disampaikan dari cermah tersebut. Ada beberapa hal yang dapat kalian temukan dari teks ceramah tersebut, yaitu bagian pembuka, isi dan penutup.
a. Pendahuluan
Berupa pengenaan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
b. Isi
Berupa argumen pembicara barkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
c. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
a.
Pendahuluan
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
b.
Isi (Rangkaian
Argumen)
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan berbahasa masyarakat.
c.
Penutup (Penegasan)
Bagian tersebut merupakan suatu simpulan, sebagai hasil penalaran dari penjelasan sebelumnya. Hal ini ditandai oleh kata-kata yang berupa saran-saran yang disertai pula sejumlah alasan.
Berikutnya, bandingkan oleh kalian dua teks ceramah di bawah ini. Teks Ceramah 1
Selamat pagi anak-anakku,
Pada Senin pagi hari yang cerah ini, izinkanlah Bapak menyampaikan sedikit petuah untuk kalian semua. Tak lupa kita ucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberi nikmat sehat dan dapat berkumpul di lapangan ini tanpa suatu kekurangan apapun. Ceramah upacara kali ini akan membahas “Remaja dan Dunianya”.
Anak-anakku,
Usia remaja adalah usia yang sering membuat gelisah orang tua. Saat memasuki remaja, seseorang akan berpikir hal-hal baru yang dianggapnya tabu. Rasa penasaran itu membuatnya bertindak melakukan hal-hal yang dilarang. Sikap ingin tahu itu yang akhirnya menjerumuskan ke dalam pergaulan yang salah. Contohnya, tawuran, mencuri, dan hal lainnya.
Fase ini, remaja berada dalam tahap stress dan strom, kebutuhan mereka harus dipenuhi oleh orang tuanya. Kondisi ini menyebabkan kelabilan emosi dan bertindak merugikan orang lain.
Anak-anakku, kalian perlu membekali diri kalian dengan agama, pendidikan, dan pembentukan karakter yang kuat. Sebab, pembentukan karakter salah satu jembatan untuk menahan perbuatan kenakalan remaja dan menyongsong hari esok yang berseri.
Kalian juga harus pintar dalam memilih teman bergaul dan lingkungan yang baik. Bentuklah ketahanan diri kalian agar tidak mudah terpengaruh jika bergaul dengan teman atau komunitas yang tidak sesuai harapan. Ikutilah juga berbagai kegiatan positif baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun lingkungan lainnya. Misalnya saja mengikuti komunitas olahraga bola basket, karang taruna, sepak bola, dan kegiatan- kegiatan baik lainnya. Pilihlah bentuk kegiatan yang disukai agar tercipta kenyamaan dan menghindari kebosanan. Mari bersama-sama kita lawan kenakalan remaja dan kriminalitas yang terjadi terhadap remaja. Remaja hebat, remaja harapan bangsa.
(https://tambahpinter.com/teks-ceramah/)
Teks Ceramah 2
Setelah kalian mencermati dua teks ceramah di atas, dilihat dari strukturnya, kalian pasti akan memulih teks ceramah 1 sebagai teks yang baik jika dilijat dari struktur teks cermaah.
C. Rangkuman
1. Isi teks ceramah biasanya berkenaan dengan informasi tentang beragam kehidupan
2. Isi teks ceramah selalu berkaitan dengan tema ceramah yang hendak disampaikan.
3. Struktur Teks Ceramah terdiri dari
a. Pendahuluan
b. Isi (rangkaian argumen)
c. Penutup (penegasan)
D. Penugasan Mandiri
Isilah tabel berikut dengan memberikan tanda centang (√)!
No. |
Pernyataan |
Struktur
Teks Ceramah |
||
Pendahu- luan |
Isi |
Penutup |
||
1. |
Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke- 62 dalam minat membaca. |
|
|
|
2. |
Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan akan pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah penting. Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya. Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi. |
|
|
|
3. |
Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat informasi mampu menyebar dengan cepat pada semua lapisan masyarakat. Tanpa literasi yang kaya, sesesorang akan mudah terhasut oleh berita bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan. |
|
|
|
4. |
Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat, tetapi akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan. |
|
|
|
5. |
Oleh karena itu, pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan tidak dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri. |
|
|
|
E. Latihan Soal
Agar kalian dapat memahami dalam menentukan isi dan struktur teks ceramah, perhatikan teks ceramah berikut!
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang berbahagia,
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak- kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat-rapat umum. Kata-kata mereka kasar atau bertendensi menyerang. Tentu saja, hal itu sangat menggores hati yang menerimanya.
Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi kita, misalnya ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah. Tanggapan- tanggapan mereka terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung provokatif. Padahal sebelumnya, pada zaman pemerintahan Orde Baru, pemakaian bahasa dibingkai secara santun lewat pemilihan kata yang dihaluskan maknanya (epimistis).
Kita pun tentu gelisah sebagai orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesama yang sangat miris untuk didengar. Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata taupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Penyebab utamanya adalah perkembangan masyarakat yang sudah tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai kesantunan dan tata krama dalam suatu masyarakat. Misalnya, kesantunan (tata krama) yang berlaku pada zaman kerajaan yang berbeda dengan yang berlangsung pada masa kemerdekaan dan pada masa kini. Kesantunan juga berkaitan dengan tempat: nilai-nilai kesantunan di kantor berbeda dengan di pasar, di terminal, dan di rumah.
Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya, khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para remaja dan anggota masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya.
Sejalan dengan perubahan waktu dan tantangan global, banyak hambatan dalam upaya pembelajaran tata krama berbahasa. Misalnya, tayangan televisi yang bertolak belakang dengan prinsip tata kehidupan dan tata krama orang Timur. Sementara itu, sekolah juga kurang memperhatikan kesantunan berbahasa dan lebih mengutamakan kualitas otak siswa dalam penguasaan iptek.
Selain itu, kesantunan berbahasa sering pula diabaikan dalam lingkungan keluarga. Padahal, belajar bahasa sebaiknya dilaksanakan setiap hari agar anak dapat menghayati betul bahasa yang digunakannya. Anak belajar tata santun berbahasa mulai di lingkungan keluarga.
Nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam beragama juga merupakan salah satu kewajiban manusia yang bentuknya berupa perkataan yang lembut dan tidak menyakiti orang lain. Kesantunan dipadankan dengan konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah lembut, penuh dengan pemuliaan, penghargaan,
Analisislah bagian yang merupakan pendahuluan, isi/rangkaian argumen, dan penegasan dalam teks ceramah di atas ke dalam tabel berikut!
Bagian-Bagian Teks |
Isi Teks |
Penjelasan |
a. Pendahuluan |
|
|
b. Iisi |
|
|
c. Penegasan |
|
|
F. Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No. |
PERNYATAAN |
PENILAIAN |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Saya sangat senang belajar tentang menganalisis isi dan struktur teks ceramah |
|
|
2 |
Penjelasan materi menganalisis isi dan struktur teks ceramah pada modul Ini bagi saya sangat jelas. |
|
|
3. |
Saya memahami tentang isi dan struktur yang terdapat dalam teks ceramah. |
|
|
4. |
Saya mampu menganalisis isi dalam teks ceramah. |
|
|
5. |
Saya mampu menganalisis struktur dalam teks ceramah. |
|
|
6. |
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat . |
|
|
7. |
Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam memahami isi dan struktur teks ceramah. |
|
|
8. |
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat komunikatif. |
|
|
9. |
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul sangat bermanfaat bagi kehidupan saya. |
|
|
10. |
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar isi dan struktur dalam ceramah. |
|
|
Jawaban Penugasan Mandiri
No. |
Pernyataan |
Struktur Teks Ceramah |
||
Pendahu- luan |
Isi |
Penutup |
||
1. |
Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke- 62 dalam minat membaca. |
v |
|
|
2. |
Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan akan pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah penting. Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya. Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi. |
|
v |
|
3. |
Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat informasi mampu menyebar dengan cepat pada semua lapisan masyarakat. Tanpa literasi yang kaya, sesesorang akan mudah terhasut oleh berita bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan. |
|
v |
|
4. |
Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan. |
|
v |
|
5. |
Oleh karena itu, pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan tidak dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri. |
|
|
v |
Jawaban soal latihan
Bagian-Bagian Teks |
Isi Teks |
Penjelasan |
a. Tesis |
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin |
Kesantunan bahasa yang dipakai |
|
menurun kesantunannya dibandingkan |
masyarakat sekarang |
|
dengan zaman saya dahulu ketika |
semakin menurun |
|
kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada |
dibandingkan dengan |
|
ungkapan-ungkapan pada banyak kalangan dalam menyatakan pendapat |
zaman dulu. |
|
dan perasaannya, seperti ketika |
|
|
berdemonstrasi ataupun rapat-rapat |
|
|
umum. Kata-kata mereka kasar atau |
|
|
bertendensi menyerang. Tentu saja, hal |
|
|
itu sangat menggores hati yang |
|
|
menerimanya. |
|
b. Isi |
Kita pun tentu gelisah sebagai orang tua. Kita sering menyaksikan kebiasaan |
Kebiasaan bahasa anak-anak dan remaja |
|
berbahasa anak-anak dan para remaja |
berkaitan dengan |
|
yang kasar dengan dibumbui sebutan- |
kesantunan dalam adat |
|
sebutan antarsesama yang sangat miris |
pergaulan yang berlaku |
|
untuk didengar. Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar |
di masyarakat. |
|
moral, agama, dan tata nilai yang berlaku |
|
|
dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan |
|
|
berkaitan pula dengan rendahnya |
|
|
penghayatan masyarakat terhadap |
|
|
budayanya sebab kesantunan berbahasa |
|
|
itu tidak hanya berkaitan dengan |
|
|
ketepatan dalam pemilikan kata taupun |
|
|
kalimat. Kesantunan itu berkaitan pula |
|
|
dengan adat pergaulan yang berlaku |
|
|
dalam masyarakat itu. |
|
|
Penyebab utamanya adalah |
Kesantunan berkaitan |
|
perkembangan masyarakat yang sudah |
dengan perubahan |
|
tidak menghiraukan perubahan nilai-nilai |
nilai-nilai dalam suatu |
|
kesantunan dan tata krama dalam suatu |
masyarakat. |
|
masyarakat. Misalnya, kesantunan (tata |
|
|
krama) yang berlaku pada zaman |
|
|
kerajaan yang berbeda dengan yang |
|
|
berlangsung pada masa kemerdekaan dan |
|
|
pada masa kini. Kesantunan juga |
|
|
berkaitan dengan tempat: nilai-nilai |
|
|
kesantunan di kantor berbeda dengan di |
|
|
pasar, di terminal, dan di rumah. |
|
|
Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya, khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para remaja dan anggota masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada akhirnya mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya. |
Pergaulan global dan pertukaran informasi berpengaruh pada nilai-nilai kesantunan. |
c. Penegasan |
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun. |
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang agar tidak hilang (menurun) |
KEGIATAN
PEMBELAJARAN 2 KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERAMAH
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian mampu menentukan unsur kebahasaan dalam teks ceramah dengan cermat, teliti, dan bertanggung jawab.
B. Uraian Materi
Pasti kalian sudah tahu apa itu ceramah? Pada modul sebelumnya sudah dibahas tentang pengertian dari ceramah, isi dan struktur teks ceramah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Seseorang yang menyampaikan ceramah biasanya disebut sebagai penceramah. Untuk berceramah di depan umum terlebih dahulu kita harus memahami unsur kebahasaan dari teks ceramah, yang nanti setelah itu kalian diharapkan mampu menulis materi atau topik apa yang akan kalian bahas untuk menyampaikan ceramah yang baik.
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut,
1.
Menggunakan kata
ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga menggunakan kata kami apabila penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah
sering kali menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu,
saudara-saudara.
Contoh:
Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya ....
2.
Menggunakan
kata-kata teknis ataupun peistilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang
menjadi fokus pembahasannya istilah-istilah
yang muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis,
eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa.
Contoh:
Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur sesungguhnya merupakan sarana efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku.
3.
Menggunakan
kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab- akibat).
Misalnya, jika...
maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain
itu, dapat pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal
ataupun perbandingan/ pertentangan, seperti sebelum
itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
Contoh:
Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.
4.
Menggunakan kata
kerja mental
Kata kerja mental seperti memprihatinkan, mengagumkan, menduga, dan lain- lain.
Contoh:
Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka saya waktu itu bukannya tidak memahami akan perlunya ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.
5.
Menggunakan kata
kerja persuasif
Kata-kata
persuasif seperti hendaklah, sebaiknya,
perlu, harus.
Contoh:
Dampak negatif lain dari adanya kemajuan teknologi adalah banyaknya terjadi kasus penipuan dengan menggunakan media sosial sebagai akibat dari teknologi yang semakin tinggi. Dan yang paling penting adalah bahwa kini korbannya adalah para ibu – ibu rumah tangga. Karena terlalu sering main ponsel genggam, mereka menjadi susah untuk membedakan mana hal yang nyata dan mana yang hanya berita gosip saja. Oleh karena itu, kita seharusnya bijak dalam menggunakan teknologi. Mari kita jaga generasi muda kita agar menjadi generasi yang bersahaja.
(Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=yfozUxBPIG8)
Nah setelah kalian pelajari tentang kaidah kebahasaan teks ceramah, kira-kira bagaimana ya membuat sebuah teks ceramah atau jika kamu diberi kesempatan untuk berceramah. Hal apa yang harus kamu persiapkan untuk menciptakan suasana ceramah nantinya akan membuat para pendengarnya tertarik. Berikut adalah tata
cara mengonstruksi atau membuat sebuah teks ceramah yang baik dan bisa disampaikan kepada khalayak pendengar.
Adapun langkah-langkah penyusunannya dimulai dengan menentukan topik dan tujuan, menyusun kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami, hingga menyunting teks ceramah.
1. Menentukan Topik
Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:
a. pengalaman pribadi,
b. hobi dan keterampilan,
c. pengalaman dalam pekerjaan,
d. pelajaran sekolah ataukuliah,
e. pendapat pribadi,
f. peristiwa hangat dan pembicaraan publik,
g. masalah keagamaan,
h. problem pribadi,
i. biografi tokoh terkenal, dan
j. minat khalayak.
2. Merumuskan Tujuan Ceramah
Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a. Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan (informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
1) Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah internasional.
2) Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara- cara hidup sehat dan menjaga kesehatan lingkungan.
3) Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan- guyonan yang memancing tertawa pendengar.
b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya. Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus.
Topik : Keragaman budaya daerah
Tujuan umum : Informatif (memberi tahu) Tujuan khusus : Pendengar mengetahui bahwa:
1) setiap daerah memiliki budaya yangkhas;
2) dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kitapetik.
Topik : Manfaat penghijauan Tujuan umum : Persuasif (mengajak)
Tujuan khusus : 1) Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat
penghijauan.
2) Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik
3. Menyusun Kerangka Ceramah
Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.
b. Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.
c. Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.
d. Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secaralogis.
4. Menyusun Ceramah BerdasarkanKerangka
Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan:
a. mengkaji bahan secara kritis,
b. meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audien),
c. meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,
d. menyusun sistematika bahan ceramah, dan
e. menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.
C. Rangkuman
Kaidah kebahasaan teks ceramah sebagai berikut :
1. menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata
ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
2. menggunakan kata-kata teknis ataupun peistilahan yang
berkenaan dengan topik yang dibahas.
3. menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan
argumentasi (sebab- akibat).
4. menggunakan kata kerja
mental
5. menggunakan kata kerja
persuasif
Langkah-langkah menyusun teks ceramah :
1. menentukan topik
2. merumuskan tujuan ceramah
3. menyusun kerangka ceramah
4. menyusun ceramah berdasarkan kerangka
D. Penugasan Mandiri
Tentukanlah kaidah kebahasaan yang terdapat pada kalimat-kalimat di bawah ini!
No. |
Kalimat |
Kaidah
Kebahasaan |
1. |
Jika sejak dini diajarkan sikap jujur dalam bertingkah dan berprilaku, diharapkan anak-anak kelak tidak akan mempunyai jiwa korupsi. |
|
2. |
Selamat pagi anak-anak yang saya cintai dan sayangi. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa |
|
3. |
Padahal dampak euforia seperti itu hanya bisa didapatkan melalui cara yang benar. Contoh efek euforia yang didapatkan oleh seorang pelari marathon ketika mencapai batas tenaganya. Opsi lain yang lebih sederhana dan praktis adalah dengan mendapatkan hiburan baik itu bacaan, film, musik, hingga video games. |
|
4. |
Jika masuknya budaya asing tidak diseimbangi dengan mencintai budaya sendiri, maka budaya Indonesia akan tergerus dan terkikis, hanya meninggalkan jejak. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran akan budaya lokal untuk mengokohkan ketahanan budaya sendiri. |
|
5. |
Marilah anak-anakku sekalian, kita tanamkan semangat nasionalisme yang tangguh. |
|
E. Latihan Soal
Agar kalian dapat memahami dalam menentukan kaidah kebahasaan teks ceramah , perhatikan teks ceramah berikut!
Analisislah kaidah kebahasaan yang ada pada teks di atas!
Kaidah
Kebahasaan |
Kalimat |
Kata ganti tunggal dan kata ganti jamak |
|
Kata-kata teknis/ istilah |
|
Hubungan argumentasi (sebab-akibat) |
|
Kata kerja mental |
|
Kata kerja persuasif |
|
F. Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No. |
PERNYATAAN |
PENILAIAN |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Saya sangat senang belajar tentang menganalisis kebahasaan teks ceramah |
|
|
2 |
Penjelasan materi menganalisis kebahasaan teks ceramah pada modul ini bagi saya sangat jelas. |
|
|
3. |
Saya memahami kaidah kebahasaan teks ceramah |
|
|
4. |
Saya mengetahui kaidah kebahasaan teks ceramah |
|
|
5. |
Saya dapat membedakan antara kebahasaan teks ceramah |
|
|
6. |
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat . |
|
|
7. |
Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam memahami konsep menganalisis kebahasaan teks ceramah |
|
|
8. |
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat komunikatif. |
|
|
9. |
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul tentang menganalisis kebahasaan teks ceramah sangat bermanfaat bagi kehidupan saya. |
|
|
10. |
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar menganalisis kebahasaan teks ceramah |
|
|
Kunci Jawaban Penugasan Mandiri
No. |
Kalimat |
Kaidah
Kebahasaan |
1. |
Jika sejak dini diajarkan sikap jujur dalam bertingkah dan berprilaku, diharapkan anak-anak kelak tidak akan mempunyai jiwa korupsi. |
Kata kerja mental |
2. |
Selamat pagi anak-anak yang saya cintai dan sayangi. Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa |
Kata ganti orang tunggal |
3. |
Padahal dampak euforia seperti itu hanya bisa didapatkan melalui cara yang benar. Contoh efek euforia yang didapatkan oleh seorang pelari marathon ketika mencapai batas tenaganya. Opsi lain yang lebih sederhana dan praktis adalah dengan mendapatkan hiburan baik itu bacaan, film, musik, hingga video games. |
Kata-kata teknis (euforia) |
4. |
Jika masuknya budaya asing tidak diseimbangi dengan mencintai budaya sendiri, maka budaya Indonesia akan tergerus dan terkikis, hanya meninggalkan jejak. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran akan budaya lokal untuk mengokohkan ketahanan budaya sendiri. |
Hubungan argumentasi (sebab-akibat) |
5. |
Marilah anak-anakku sekalian, kita tanamkan semangat nasionalisme yang tangguh. |
Kata persuasif |
Kunci jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 2
Kaidah Kebahasaan |
Kalimat |
Kata ganti tunggal dan kata ganti jamak |
Jika tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan komunikasi. |
Kata-kata teknis/ istilah |
Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0 ini. |
Hubungan argumentasi (sebab-akibat) |
Mengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan jauh lebih rawan untuk mendapatkan masalah purna produksi. |
Kata kerja mental |
Bagaimana tidak, percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat, tetapi akan banyak memberikan permasalahan yang menggemingkan. |
Kata kerja persuasif |
Oleh karena itu, pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan |
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar!
1. Pada
kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “sabar” Sabar berasal
dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah
menahan diri dati kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga
lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah
pilar kebahagian seorang hamba, karena dengan kesabaran seseorang akan terjaga
dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi
berbagai macam cobaan. Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung
dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk
selalu bersabar dalam kehidupannya. Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan
dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima
kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat.
Teks tersebut termasuk struktur bagian ….
A. pendahuluan
B. isi
C. penutup
D. interpretasi
E. orientasi
2. Perhatikan kalimat berikut!
Selamat pagi, audien yang saya hormati dan saya cintai. Kalimat tersebut termasuk pada struktur bagian ….
A. pendahuluan
B. isi
C. penutup
D. orientasi
E. abstrak
3. Bacalah teks berikut!
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah swt. Atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat iman dan islam. Salawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi Muhammad saw.
Teks di atas termasuk pendahuluan yang berupa ….
A. salam pembuka
B. ungkapan terima kasih
C. judul
D. tema
E. pengenalan topik
4.
Sesuatu yang tidak perlu disebutkan dalam
ceramah adalah ….
A. topik
B. tema
C. judul
D. materi
E. opini
5.
Poin yang harus ada dalam penutup, kecuali ….
A. kesimpulan
B. ungkapan penutup
C. ungkapan terima kasih
D. ungkapan pembuka
E. salam penutup
6. Salah
satu jenis paragraf dalam penulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan
atau mengajak pembaca disebut ….
A. informatif
B. argumentatif
C. persuasif
D. rekreatif
E. konjungsi
7.
Persuasif artinya ….
A. mengajak
B. memberitahu
C. manfaat
D. perilaku
E. kehidupan
8. Perhatikan teks berikut!
Demikian saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, waridho wal inayah wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Teks tersebut termasuk struktur bagian ….
A. pendahuluan
B. isi
C. penutup
D. orientasi
E. abstrak
9. Perhatikan kutipan berikut!
(1) Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. (2) Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. (3) Apabila dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang. (4) Jika rasa
kesantunan tersebut hilang, anak-anak akan menjadi orang yang arogan, kasar, dan jauh dari nilai-nilai etika dan agama. (5) Tentu saja, kondisi itu tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Berdasarkan kutipan di atas, yang termasuk kata kerja mental yaitu….
A. bahasa
B. santun
C. apabila
D. diharapkan
E. kesantunan
10. Perhatikan ilustrasi berikut!
Jika masuknya budaya asing tidak diseimbangi dengan mencintai budaya sendiri, maka budaya Indonesia akan tergerus dan terkikis, hanya meninggalkan jejak. Oleh karena itu, pentingnya kesadaran akan budaya lokal untuk mengokohkan ketahanan budaya sendiri. Untuk menjaga supaya begitu lulus dari perguruan tinggi para siswa tidak hanya menjadi sarjana pengangguran, maka pada kesempatan ini Bapak selaku kepala sekolah akan memberi pengarahan.
Kaidah kebahasaan pada teks di atas adalah ....
A. kata kerja mental
B. kata persuasif
C. hubungan argumentasi
D. kata ganti jamak
E. kata-kata teknis
Kosasih, Engkos dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.google.com/search?q=selamat+belajar&tbm=isch&ved=2ahUKEwiHg9 XBv93rAhXOQX0KHUAZCuUQ2
https://www.google.com/search?q=animasi++pidato&tbm=isch&ved=2ahUKEwihpv yUwd3rAhVWAysKHbxIDBAQ2-cCegQIABAA&oq=animasi++pidato&gs_lcp)
https://serupa.id/contoh-teks-ceramah-beserta-strukturnya-berbagai-topik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar