Modul 12 Kelas XI
KEPIENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JEIJDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENOIDIKAN
DASAR OAN PENDIDIKAN F4ENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH HENENGAH ATAS
2020
I Pemlaelajaran MA
o
DAFTAR ISI
D. Petunjuk Penggunaan Modul..................................................................... 7
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1................................................................... 8
Bagian-Bagian Proposal Kegiatan/Penelitian................................................. 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2................................................................. 18
Informasi Penting dalam Proposal................................................................ 18
GLOSARIUM
Metode |
: |
Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. |
Persuasif |
: |
Bersifat membujuk secara halus. |
Proposal |
: |
Rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. |
Prosedur |
: |
Tahap kegiatan untuk meyelesaikan suatu aktivitas. |
Rasional |
: |
Menurut pikiran dan pertimbangan yang logis. |
Identifikasi Proposal Kegiatan/Penelitian
Bagian-Bagian Proposal
Informasi dalam proposal
Ciri-Ciri Proposal
Unsur-Unsur
Proposal
Isi proposal
Informasi Penting dalam Proposal
PENDAHULUAN
A. Identitas Modul
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 4x45 menit
Judul Modul : Proposal Kegiatan
B. Kompetensi Dasar
3.12 Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang dibaca.
4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif.
C. Deskripsi Singkat Materi
Semangat Pagi!
Semoga kalian selalu dalam kondisi sehat dan berbahagia. Semangat menjalani hari-hari yang penuh makna ini, semoga juga kalian dapat mempelajari modul ini dengan semangat dan penuh kecintaan terhadap bahasa Indonesia.
Anak-anakku, pernahkah kalian mengadakan sebuah kegiatan di sekolah? Misalnya Pentas Seni? Adakah yang kalian siapkan sebelum kegiatan tersebut berlangsung? Jika di antara kalian ada yang menjawab Proposal, ya betul. Proposal merupakan sebuah rencana yang akan dibuat dalam bentuk rancangan kerja.
Kalian akan mengajukan proposal untuk menawarkan ide, gagasan, atau rencana kepada pihak skolah agar mendapatkan dukungan. Dukungan tersebut dapat berupa izin, persetujuan, dana, dan lain-lain.
Bagi kalian yang akan menyelenggarakan sebuah kegiatan atau event tapi masih belum tahu mengenai cara penulisannya, kalian dapat mempelajari proposal di modul ini. Modul ini akan menjelaskan mengenai bagian-bagian proposal hingga contoh penulisannya.
Selamat belajar yaa...
Sumber : https://fadhllahrchma.blogspot.com
D. Petunjuk Penggunaan Modul
Ketika kalian mempelajari modul ini, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan agar kalian lebih mudah untuk belajar secara mandiri. Berikut penjelasannya.
1. Pastikan kalian memahami target kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran ini.
2. Pelajari materi yang ada pada modul.
3. Kerjakan soal latihannya.
4. Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, cobalah buka kunci jawaban yang ada pada bagian akhir dari modul ini. Hitunglah skor yang kalian peroleh
5. Jika skor masih di bawah 70, cobalah baca kembali materinya, usahakan jangan mengerjakan ulang soal yang salah sebelum kalian membaca ulang materinya
6. Jika skor kalian sudah minimal 70, kalian bisa melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
Cocokkanlah
jawaban kalian dengan kunci jawaban latihan soal/evaluasi yang terdapat di
bagian akhir kegiatan pembelajaran dan akhir evaluasi. Hitunglah jawaban yang
benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan kalian
terhadap materi.
NILAI =
Jumlah Skor Perolehan Jumlah Skor Maksimum
X 100%
Konversi tingkat penguasaan:
90 – 100% = baik sekali
80 – 89 = baik
70 – 79 = cukup
< 70 % = kurang
E. Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, contoh soal, soal latihan dan soal evaluasi.
Pertama : Bagian-Bagian Proposal Kegiatan/Penelitian Kedua : Informasi penting dalam Proposal
Modul ini akan sangat bermanfaat bagi kalian. Kalian akan dapat memahami tentang isi, struktur, dan kebahasaan teks ceramah. Jika ada kata-kata yang tidak dipahami, kalian dapat mencermati glosarium sebagai gambaran makna katanya. Yuk, kita langsung menuju materi!
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Bagian-Bagian Proposal Kegiatan/Penelitian
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan kalian mampu mengetahui bagian-bagian dalam proposal kegiatan/penelitian dengan cermat, kritis, dan bertanggung jawab sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Uraian Materi
Sebagaimana kalian tahu bahwa proposal merupakan suatu rancangan yang dibuat secara sistematis dan terperinci untuk kegiatan yang akan diselenggarakan. Tujuan dari pembuatan proposal kegiatan yaitu agar bisa mendapatkan persetujuan dari pihak yang berkepentingan terhadap acara untuk diajak bekerja sama melancarkan kegiatan tersebut.
Selain
itu, pengajuan proposal juga dapat digunakan sebagai pengajuan permohonan dana
bantuan yang nantinya pihak terkait akan bekerja sama dengan penyelenggara
kegiatan dengan memberikan bantuan dana. Pada
pembahasan modul ini, kalian akan mempelajari bagian-bagian penting dalam
proposal. Untuk menunjang pemahamanmu, perhatikanlah contoh proposal berikut ini.
IV. SUSUNAN KEPANITIAN
· Pelindung : Drs. Ridwan M.Pd.
(Kepala Sekolah)
· Pengarah : Surisman S.Pd.
· Penanggung Jawab :
Muhammad Ardhan Akil (Ketua OSIS)
· Ketua Panitia :
Sri Elfirah Munawar
· Sekretaris : Ria Puspita Sari
· Bendahara : Ihfa Khaerawaty Gau
· Seksi acara :
Musdalifah Eka Pratiwi
· Seksi Dana Usaha : Khaera Tunnisa
· Seksi Humas :
Eriska Amsari
· Seksi Keamanan : Heriyanto
· Seksi Dokumentasi :
Mirnawati A
· Seksi Peralatan :
Diliana Eka Astuti
V.
ANGGARAN DANA
Dalam kegiatan Pensi kali
ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun yang dikeluarkan agar pensi
ini berjalan dengan baik.
Kegiatan ini
diperoleh dari dana:
1. Dana kas sekolah : Rp. 300.000,-
2. Dana partisipasi siswa : Rp. 1.000.000,-
3. Dana sponsor AXIS : Rp. 3.500.000,-
4. Dana Sponsor AS : Rp. 5.000.000,-
5.
Dana pastisipasi guru : Rp. 500.000,-
6. Total : Rp. 10.300.000,-
Biaya pengeluaran:
1. Sewa
Tempat : Rp. 3.000.000,-
2. Penyewaan Panggung : Rp. 2.500.000,,-
3. Penyewaan Alat Musik : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi : Rp. 500.000,-
6. Spanduk : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain : Rp. 250.000,-
8. Total : Rp. 7.750.000,-
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan
dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana
sebagaimana yang kita harapkan.
(Sumber : https://woazy.com/contoh-proposal/, dengan penyesuaian)
Berdasarkan contoh tersebut dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian).
Adapun ciri-ciri dari proposal sebagaimana yang kalian lihat dari contoh di atas adalah :
1. Proposal dibuat sebagai rencana kerja dari kegiatan yang akan dilakukan.
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
3. Berisikan latar belakang dan tujuan-tujuan kegiatan.
4. Proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid.
Selanjutnya, kita akan mempelajari struktur penulisan proposal. Dalam beberapa aspek, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan kemasyarakatan. Namun, secara umum berikut bagian-bagian atau unsur-unsur yang sebaiknya ada di dalam proposal.
1. Latar Belakang
Dalam bagian ini dikemukakan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. Apabila kegiatan yang diusulkan itu berupa kegiatan kesehatan penduduk desa, yang kita kemukakan dalam latar belakang adalah tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.
2. Masalah dan Tujuan
Secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah
dan tujuan-tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan
persuasif sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut.
3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang lingkup persoalan kegiatan, sekurang-kurangnya memberikan dua manfaat. Dapat lebih terlihat oleh pengusul duduk persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya.
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada masalah yang akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam meneliti persoalan- persoalannya sehingga diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.
5. Metode
Pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat disebutkan metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam bagian ini harus juga dikemukakan rencana pengolahan data yang diperlukan.
6. Pelaksana Kegiatan
Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh penerima proposal adalah susunan personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Sebab itu, tuliskanlah personalia yang dapat diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang diusulkan itu. Bila perlu daftar personalia atau pelaksana kegiatan tersebut dilengkapi dengan pendidikan dan keahlian mereka.
7. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas- fasilitas tertentu. Di pihak lain, fasilitas-fasilitas yang ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah daripada kalau harus menyewa dari pihak-pihak lain.
8. Keuntungan dan Kerugian
Tentu lebih meyakinkan lagi jika dikemukakan juga keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan penerima usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul menyampaikan juga kerugian atau hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak.
9. Pembiayaan
Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga dapat meyakinkan penerima usul.
Yang lebih diinginkan agar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu dapat dibagi untuk upah, alat perlengkapan, belanja barang, biaya umum, dan sebagainya.
C. Rangkuman
1. Proposal merupakan suatu rancangan yang dibuat secara sistematis dan terperinci.
2. Tujuan pembuatan proposal kegiatan yaitu agar bisa mendapatkan persetujuan dari pihak yang berkepentingan terhadap acara untuk diajak bekerjasama melancarkan kegiatan tersebut.
3. Bagian-bagian proposal : latar belakang, maksud dan tujuan, ruag lingkup kegiatan, kerangka teoritis, metode, pelaksanaan kegiatan, fasilitas, keuntungan dan kerugian, dan pembiayaan.
D. Penugasan Mandiri
Isilah tabel berikut dengan memberikan tanda centang (√)!
Pernyataaan |
Judul Proposal |
Latar Belakang |
Tujuan Kegiatan |
Waktu dan
Tempat Pelaksanaan |
Penutu p |
Sebagai pemuda dan pemudi Indonesia, kita harus
bisa mengisi dan memperingati hari kemerdekaan Indonesia dengan
kegiatan-kegiatan yang positif. Selain sebagai rasa syukur atas kemerdekaan
Indonesia dan perjuangan para pahlawan, dengan mengisi hari kemerdekaan
dengan berbagai kegiatan positif juga bisa memupuk kreatifitas kita sebagai
generasi penerus bangsa. Dan yang paling utama adalah kita sebagai pemuda
bisa meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air Indonesia melalui berbagai
kegiatan yang mendidik. |
|
|
|
|
|
Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan antar
siswa dan meningkatkan rasa nasionalisme. |
|
|
|
|
|
Lomba Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75. |
|
|
|
|
|
Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan. Semoga dengan bantuan dan partisipasi semua pihak,
kegiatan ini dapat terselenggara
sesuai harapan kita semua. |
|
|
|
|
|
Kegiatan Peringatan HUT RI ke- 74 akan
diselenggarakan pada : Hari, Tanggal : Sabtu, 17 Agustus 2019 Tempat : SMA 1 SUMENEP |
|
|
|
|
|
Kunci Jawaban Penugasan Mandiri
Pernyataaan |
Judul Proposal |
Latar Belakang |
Tujuan Kegiatan |
Waktu dan
Tempat Pelaksanaan |
Penutup |
Sebagai pemuda dan pemudi Indonesia, kita harus
bisa mengisi dan memperingati hari kemerdekaan Indonesia dengan
kegiatan-kegiatan yang positif. Selain sebagai rasa syukur atas kemerdekaan
Indonesia dan perjuangan para pahlawan, dengan mengisi hari kemerdekaan
dengan berbagai kegiatan positif juga bisa memupuk kreatifitas kita sebagai
generasi penerus bangsa. Dan yang paling utama adalah kita sebagai pemuda
bisa meningkatkan rasa cinta kita kepada tanah air Indonesia melalui
berbagai kegiatan yang mendidik. |
|
v |
|
|
|
Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
antar siswa dan meningkatkan rasa nasionalisme. |
|
|
v |
|
|
Lomba Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75. |
v |
|
|
|
|
Demikian proposal ini kami susun sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan. Semoga dengan bantuan dan partisipasi semua pihak,
kegiatan ini dapat terselenggara sesuai harapan kita semua. |
|
|
|
|
v |
Kegiatan Peringatan HUT RI ke- 74 akan
diselenggarakan pada : Hari, Tanggal : Sabtu, 17 Agustus 2019 Tempat : SMA 1 SUMENEP |
|
|
|
v |
|
E. Latihan Soal
Proposal Kegiatan Futsal Sekolah
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia olahraga ini pada umumnya telah mengalami perkembangan pada beberapa tahun terakhir ini yang cukup memuaskan. Potensi-potensi muda telah bermunculan seiring dengan perkembangan dunia olahraga, hal ini tidak lepas dari peran serta dari beberapa pihak yang memberikan support dan ruang kepada para mahasiswa untuk mengaktualkan kreativitas dan sportivitas mereka dalam sebuah tournament/kompetisi.
2. TUJUAN KEGIATAN
Untuk pengaktualisasian diri dalam proses pengembangan potensi para pemuda dalam bidang olahraga khususnya dalam bidang olahraga Futsal.
3. PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana kegiatan ini adalah OSIS SMA Nusa Pertiwi periode tahun 2020/2021.
4. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah “Ecodeuphoria Futsal Tournament”.
5. TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan ini adalah “Let’s Play Together Fair Play Is Our Game”.
6. SASARAN
Seluruh sekolah di Kabupaten Lebak.
7. WAKTU DAN TEMPAT
Terlampir
8. ANGGARAN DANA
Terlampir
Cermatilah contoh proposal diatas.
Berdasarkan contoh proposal di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Proposal itu diajukan oleh siapa?
2. Kepada pihak mana sajakah proposal itu sebaiknya diajukan?
3. Apakah bagian-bagian proposal itu sudah lengkap?
4. Apabila kalian berperan sebagai penerimanya, adakah isinya yang masih memerlukan penjelasan?
5. Proposal itu dapatkah dimanfaatkan juga untuk kegiatan di sekolahmu? Jelaskan!
Kunci jawaban Latihan soal
1. Proposal diajukan oleh OSIS SMA Nusa Pertiwi.
2. Proposal diajukan kepada sekolah dan Dinas Olah Raga.
3. Bagian proposal sudah lengkap.
4. Waktu dan tempat pelaksanaan bisa dicantumkan dalam proposal.
5. Proposal dapat dipakai di sekolah.
Rubrik penilian latihan soal
No |
Jawaban Benar |
Jawaban Salah |
Skor |
1. |
Proposal diajukan oleh OSIS SMA Nusa Pertiwi. |
|
1 |
2. |
Proposal diajukan kepada sekolah dan Dinas Olah Raga. |
|
1 |
3 |
Bagian proposal sudah lengkap. |
|
1 |
4. |
Waktu dan tempat pelaksanaan bisa dicantumkan dalam proposal. |
|
1 |
5 |
Proposal dapat dipakai di sekolah. |
|
1 |
Keterangan
Jawaban benar nilai skor 1 Jawaban salah skor 0
Soal 2 bila semuanya benar nilai seratus
F. Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No. |
Pernyataan |
Penilaian |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Saya sangat senang belajar tentang mengidentifikasi proposal |
|
|
2 |
Penjelasan materi mengidentifikasi struktur/bagian- bagian proposal pada modul ini bagi saya sangat jelas |
|
|
3. |
Saya memahami tentang struktur yang terdapat dalam proposal |
|
|
4. |
Saya mampu memahami pengertian proposal |
|
|
5. |
Saya mampu mengidentifikasi struktur-bagian- bagian proposal |
|
|
6. |
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat |
|
|
7. |
Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam memahami struktur proposal |
|
|
8. |
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat komunikatif |
|
|
9. |
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul sangat bermanfaat bagi kehidupan saya |
|
|
10. |
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar struktur proposal |
|
|
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Informasi Penting dalam Proposal
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini diharapkan kalian mampu mengetahui informasi penting dalam proposal kegiatan/penelitian dengan cermat, kritis, dan bertanggung jawab sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Uraian Materi
Setelah kita mempelajari struktur/bagian-bagian dari proposal kegiatan pada Kegiatan Pembelajaran 1, sekarang kita melanjutkan untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam proposal.
Sebagaimana kalian tahu bahwa proposal digunakan sebagai pengajuan, permohonan, atau penawaran. Dengan adanya proposal, kegiatan yang kalian rencanakan bisa terlaksana dengan baik sebab kalian akan mendapat beberapa keuntungan, misalnya mendapat izin pelaksanaan kegiatan dan mendapat bantuan dana.
Kalian sudah mengenal beberapa contoh proposal, bukan? Dari proposal- proposal yang pernah kalian baca, tentu kalian memperoleh banyak manfaat. Selain penambahan ilmu pengetahuan berkaitan dengan masalah yang dikemukakan dalam proposal itu, kalian pun menjadi tahu tentang prosedur pelaksanaan suatu kegiatan termasuk arti pentingnya kegiatan itu. Misalnya, dari proposal tentang “Perlombaan Futsal di sekolah” pada kegiatan pembelajaran 1 sebelumnya, kalian menjadi mengetahui bagian-bagian dari proposal. Proposal-proposal yang kalian baca memberikan inspirasi tentang banyaknya kegiatan yang dapat kalian lakukan dan dapat pula kalian kerja samakan penyelesaiannya dengan pihak lain.
Agar kalian sampai pada pemerolehan pengetahuan dan pemahaman tentang proposal, kalian perlu memahami maksud teks secara lebih baik. Kalian harus memahami makna kata, kalimat, dan keseluruhan teksnya. Jika kalian membaca dan mendengarkan penyampaian sebuah proposal dan menemukan informasinya tidak lengkap, maka kalian bisa memberikan masukan atau tambahan informasi untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Untuk menyampaikan saran dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Adapun langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal adalah sebagai berikut.
a. Mencermati proposal
b. Menganalisis kelengkapan proposal
c. Menyampaikan saran untk melengkapi proposal
d. Merancang sebuah proposal laporan kegiatan
Terkait dengan isi suatu proposal, kita perlu memperhatikan aspek-aspek berikut:
a. susunannya
b. kelengkapannya
c. kepentingannya
d. kesesuaiannya, dan
e. kejelasannya.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, kita dapat melengkapi suatu proposal sehingga menjadi teks yang utuh.
a. Berdasarkan susunannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian proposal yang perlu ditata urutannya berdasarkan ketentuan yang berlaku di dalam penyusunan proposal.
b. Berdasarkan kelengkapannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian yang dianggap kurang dan penting untuk ditambahkan.
c. Berdasarkan kepentingannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian yang penting untuk dinyatakan. Informasi ataupun data yang tidak penting, tidak perlu disertakan di dalam proposaL
d. Berdasarkan kesesuaiannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian proposal yang sudah dinyatakan sebelumnya dengan harapan proposal tersebut menjadi padu; tidak bertentangan satu sama lain.
e. Berdasarkan kejelasannya, kita perlu memperhatikan bagian-bagian yang belum jelas, misalnya data yang kurang. Oleh karena itu, kita perlu melengkapi bagian tersebut dengan data yang lebih teperinci.
Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya membuat kerangka proposal terlebih dahulu seperti menentukan latar belakang, kegiatan, tempat, tujuan, peserta, sarana prasarana, anggaran sehingga ketika dalam menyusun proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.
Sebagaimana yang telah kalian ketahui pula tentang fungsi dan manfaat dari proposal, jadi bilamana kalian membuat proposal kegiatan/penelitian, kalian sudah mengetahui bahwa struktur proposal terdiri atas bagian- bagian berikut.
1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan
a. Masalah
b. Tujuan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Objek
b. Jenis-jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
a. Kerangka teoretis
b. Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab
b. Susunan personalia
7. Fasilitasyang Tersedia
a. Sarana
b. Peralatan
8. Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan-keuntungan
b. Kemungkinan kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
b. Tempat 10.Anggaran Biaya 11.Daftar Pustaka 12.Lampiran-Lampiran
C. Rangkuman
1. Proposal digunakan sebagai pengajuan, permohonan, atau penawaran.
2. Dengan dibuatnya proposal, maka kegiatan yang direncanakan bisa terlaksana dengan baik.
3. Langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal adalah sebagai berikut.
a.
Mencermati proposal.
b.
Menganalisis kelengkapan proposal.
c.
Menyampaikan saran untk melengkapi proposal.
d.
Merancang sebuah proposal laporan kegiatan.
4. Aspek-aspek proposal sebagai berikut:
a. susunannya
b. kelengkapannya
c. kepentingannya
d. kesesuaiannya, dan
e. kejelasannya.
D. Penugasan Mandiri
Carilah oleh kalian 1 contoh proposal sebuah kegiatan. Bacalah proposal tersebut, kemudian cermatilah oleh kalian proposal itu dengan melihat kelengkapan dan informasi apa saja yang bisa kalian dapatkan dari proposal itu.
Struktur Proposal |
Kelengkapan |
|
Ada |
Tidak Ada |
|
Judul Proposal |
|
|
Latar Belakang |
|
|
Tujuan Kegiatan |
|
|
Tema Kegiatan |
|
|
Waktu dan tempat Kegiatan |
|
|
Metode |
|
|
Fasilitas |
|
|
Kelebihan dan kekurangan |
|
|
Anggaran biaya |
|
|
Informasi Penting dalam proposal : |
E. Latihan Soal
Bacalah
dan cermatilah proposal kegiatan di bawah ini! Carilah informasi penting dan
maksud dari proposal tersebut.
A.
Judul proposal : Kadar Keilmuan Tulisan Siswa
SMAN 3 Tasikmalaya pada Mading Sekolah
B.
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Bahasa yang
digunakan dalam tulisan ilmiah memiliki karakteristik dan ragam ilmiah. Oleh
karena itu, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa tersendiri, yaitu ragam
tulis ilmiah. Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras (register) dari ragam
bahasa resmi baku yang harus disusun secara jelas, teratur, dan tepat makna.
Ragam bahasa ilmiah yang digunakan dalam tulisan ilmiah – dalam hal ini mading
ilmiah – harus memiliki ketentuan tertentu agar mampu mengomunikasikan pikiran,
gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna.
Salah satu
ciri ragam bahasa tulis ilmiah adalah lebih mengutamakan penggunaan kalimat
pasif daripada aktif. Pengutamaan bentuk kalimat pasif dalam tulisan ilmiah
karena tulisan ilmiah lebih cenderung bersifat impersonal, pengungkapan suatu
peristiwa lebih ditonjolkan daripada pelakunya. Oleh karena itu, bentuk
penulisan konstruksi kalimat pasif dalam tulisan ilmiah sering dilakukan
penulisnya.
ecara umum, suatu tulisan
ilmiah dapat diartikan sebagai suatu hasil karya yang dipandang memiliki kadar
keilmiahan tertentu serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara
ilmiah pula. Karya ilmiah dapat dikomunikasikan secara tertulis dalam bentuk
tulisan ilmiah. Dengan demikian, tulisan ilmiah adalah semua bentuk tulisan
yang memiliki kadar ilmiah tertentu sesuai dengan bidang keilmuannya.
Suatu tulisan
ilmiah pada hakikatnya merupakan hasil proses berpikir ilmiah. Pola berpikir
ilmiah yang digunakan dalam mengungkapkan suatu tulisan ilmiah adalah pola
berpikir reflektif, yaitu suatu proses berpikir yang dilakukan dengan
mengadakan\refleksi secara logis dan sistematis di antara kebenaran ilmiah dan
kenyataan empirik dalam mencari jawaban terhadap suatu masalah. Cara berpikir
induktif dan deduktif secara bersama-sama mendasari proses berpikir reflektif.
Pola berpikir
ilmiah sangat diperlukan untuk mencapai hasil yang dapat dijamin kebenarannya
secara ilmiah. Ada tiga aspek yang diperlukan dalam menjuruskan ke dalam
berpikir ilmiah tersebut. Pertama, perlu
penjelasan ilmiah – dalam menghasilkan karya tulis ilmiah diperlukan adanya
kemampuan untuk menjelaskan pikiran sedemikian rupa sehingga dapat dipahami
secara objektif.
Kedua, pengertian operasional – dalam kegiatan ilmiah
setiap pengertian yang terkandung di dalamnya hendaknya bersifat operasional
agar terjadi kesamaan persepsi, visi, dan penafsiran. Untuk itu, perlu dibuat
rumusan yang jelas dan objektif. Jika diperlukan, beberapa pengertian dapat
dibuatkan rumusan pengertiannya secara eksplisit.
Ketiga, berpikir kuantitatif artinya untuk lebih menjamin
objektivitas penyampaian pikiran atau keterangan. Hal ini berarti perlunya data
kuantitatif sebagai pendukung terhadap segala pikiran yang akan dikemukakan.
Tulisan ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran, simpulan, serta
pendapat/pendirian penulis yang dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengolah
berbagai informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, baik teroretik
maupun empirik.
Sehubungan
dengan hal itu, untuk mengetahui kadar keilmuan tulisan siswa maka perlu
dilakukan kajian terhadap karya ilmiah yang dibuat siswa SMA Negeri 3 Tasikmlaya.
Untuk itu, kajian atau penelitian dengan judul “Kadar Keilmuan Tulisan Siswa
SMAN 3 Tasikmalaya pada Majalah Dinding (Mading) Sekolah” penting untuk
dilakukan. Rencana kegiatan ini dituangkan dalam proposal penelitian ini.
2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a.
Bagaimanakah kadar keilmiahan isi tulisan para siswa
SMAN 3 Tasikmalaya dalam mading sekolahnya?
b.
Bagaimanakah kadar keilmiahan tulisan para siswa SMAN
3 Tasikmalaya dalam mading sekolahnya?
c.
Bagaimanakah kadar keilmiahan kosakata dan istilah
yang digunakan dalam tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya dalam Mading sekolahnya?
d.
Bagaimanakah kadar keilmiahan pengembangan bahasa yang
digunakan dalam tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya dalam mading sekolahnya?
e.
Bagaimanakah kadar keilmiahan aspek mekanik yang
digunakan dalam tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya yang disajikan dalam
mading sekolahnya?
3. Kontribusi Penelitian
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para siswa SMAN 3
Tasikmalaya dalam menambah pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan
tulisan yang berkadar ilmiah. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
bermanfaat secara praktis bagi guru dalam menulis mading yang berkadar ilmiah
dilihat dari aspek keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah,
pengembangan bahasa, dan mekanik yang terdapat dalam tulisan mading. Hasil
pendeskripsian tulisan berkadar ilmiah ini nantinya dapat dijadikan sebagai
pedoman atau panduan bagi guru dalam memberikan pembelajaran menulis yang
berkadar ilmiah.
4. Definisi Operasional
Tulisan
berkadar ilmiah adalah karangan tertulis yang menyajikan fakta umum dengan
menggunakan metode ilmiah dan menggunakan aspek bahasa tulis ilmiah yang
disajikan secara singkat, ringkas, jelas, dan sistematis. Tulisan berkadar
ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tulisan para siswa SMAN 3
Tasikmalaya yang dipublikasikan pada mading sekolahnya selama tiga tahun
terakhir.
C.
Tinjauan Pustaka
Salah satu
ranah kegiatan penting yang dilakukan guru di universitas adalah kegiatan
ilmiah, yakni kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks), baik yang dilakukan melalui aktivitas penelitian maupun publikasi
ilmiah. Upaya pengembangan ipteks bukan merupakan kegiatan individual atau
kelompok melainkan merupakan kegiatan universal yang melibatkan semua ilmuwan
di seluruh dunia. Oleh karena itu, para ilmuwan – terutama yang terlibat dalam
disiplin ilmu sejenis (inhouse style) perlu saling bekerja sama dan
berkolaborasi untuk mengomunikasikan dan memublikasikan kegiatan ilmiah mereka.
Agar kerja
sama dan kolaborasi tersebut efektif dan efisien, alat komunikasi yang
digunakan perlu disesuaikan dengan hakikat ilmupengetahuan serta dengan cara
kerja para ilmuwan. Alat komunikasi itu adalah ragam bahasa khusus, yang oleh
bahasawan mazhab Praha disebut ragam bahasa ilmiah (Davis, 1973: 229). Ciri
utama ragam bahasa ilmiah adalah serba nalar/logis, lugas/padat,
jelas/eksplisit, impersonal/objektif, dan berupa ragam baku (standar).
Johannes
(1978: 2-3) mengemukakan ihwal gaya bahasa keilmuan pada dasarnya sama
pengertiannya dengan ragam bahasa fungsional baku. Yang dimaksud dengan ragam
fungsional baku adalah ragam tulis yang ditandai oleh ciri-ciri sebagai
berikut: (1) bahasanya adalah bahasa resmi, bukan bahasa pergaulan; (2)
sifatnya formal dan objektif; (3) nadanya tidak emosional; (4) keindahan
bahasanya tetap diperhatikan; (5) kemubaziran dihindari; (6) isinya lengkap,
bayan, ringkas, meyakinkan, dan tepat.
Harjasujana
(1993: 3) menyatakan, penggunaan bahasa dalam ipteks itu khusus dan khas. Ciri
dan karakteristiknya yang utama ialah lugas, lurus, monosemantik, dan ajeg.
Bahasa ilmiah itu harus hemat dan cermat karena menghendaki respons yang pasti
dari pembacanya. Kaidah-kaidah sintaktis dan bentukan-bentukan bahasa dan ranah
penggantinya harus mudah
dipahami. Kehematan penggunaan kata, kecermatan dan kejelasan sintaksis yang berpadu
dengan penghapusan unsur-unsur yang bersifat pribadi dapat menghasilkan ragam
bahasa ilmiah yang umum. Kelugasan, keobjektifan, dan keajegan bahasa tulis
ilmiah itulah yang membedakannya dengan ragam bahasa sastra yang subjektif,
halus, dan lentur sehingga intrepretasi pembaca yang satu kerap kali sangat
berbeda dengan interpretasi dan apresiasi pembaca lainnya.
Badudu (1992:
39) menjelaskan bahwa bahasa ilmiah merupakan suatu laras (register) bahasa
yang khusus, yang memiliki coraknya sendiri. Bahasa ilmiah merupakan suatu
laras dari ragam bahasa resmi baku. Sebagai bahasa dengan laras khusus, bahasa
ilmiah itu harus jelas, teratur, tepat makna. Bahasa ilmiah adalah bahasa yang
berfungsi untuk menyampaikan informasi dengan cacat sekecilkecilnya. Artinya,
jangan sampai bahasa yang digunakan itu demikian banyak kekurangannya sehingga
informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada sasarannya. Agar jelas,
bahasa ilmiah harus teratur, lengkap, tersusun baik, teliti dalam
pengungkapannya, dan membentuk satu kesatuan
ide.
Di samping
menguasai unsur-unsur kebahasaan, penulis juga perlu menguasai unsur-unsur
nonkebahasaan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan seseorang menulis bukan hanya
menghasilkan bahasa melainkan ada sesuatu yang akan diungkapkan dan dinyatakan
melalui sarana bahasa tulis. Adapun unsur nonkebahasaan dalam tulisan berkadar
ilmiah terdiri atas isi dan organisasi.
Pertama, isi tulisan. Penulis harus memperhatikan kualitas
dan ruang lingkup isi yang hendak disampaikan. Isi tulisan yang dituangkan
hendaknya padat informasi, substantif, pengembangan gagasan tuntas, dan relevan
dengan permasalahan yang hendak disampaikan. Dalam menyampaikan isi tulisan,
penulis sebaiknya menghindari pemberian informasi yang sangat terbatas,
substansi yang disampaikan kurang atau bahkan tidak ada substansi, pengembangan
gagasan kurang relevan atau tidak tampak.
Kedua, organisasi dalam tulisan berkadar ilmiah berkaitan
dengan ekspresi atau gagasan yang akan diungkapkan oleh penulis. Agar gagasan
atau ekspresi yang dimaksud penulis tersampaikan, gagasan itu perlu diungkapkan
dengan jelas, lancar, padat, tertata dengan baik, urutannya logis dan kohesif.
Untuk menghasilkan tulisan berkadar ilmiah yang baik dan sempurna, penulis
harus menghindari penyampaian gagasan yang kacau, terpotong-potong,
pengembangan yang tidak terorganisasi, dan tidak logis.
D.
Metode Penelitian
Dalam
penelitian ini digunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk mendeskripsikan
kadar keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata dan istilah, pengembangan
bahasa, dan aspek mekanik tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya yang
dipublikasikan pada mading sekolah. Data tulisan siswa berkadar ilmiah dalam
mading diambil dalam kurun waktu selama tiga tahun terakhir (2013–2016). Dalam
kurun waktu itu terdapat 48 artikel yang dipublikasikan.
Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan pembacaan berulangulang dan teknik format
isian. Teknik pembacaan berulang-ulang bertujuan untuk mendata tulisan yang
berkadar ilmiah. Teknik format isian dimaksudkan untuk mengumpulkan data berupa
tulisan berkadar ilmiah yang menjadi sasaran penelitian ini.
E.
Jadwal Pelaksanaan
Pelaksanaan
penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut.
No. Nama Kegiatan dan Bulan
1.
Persiapan: penyusunan proposal, penyusunan instrumen, dan studi dokumentasi = Maret–April
2. Seminar proposal/desain
penelitian = Mei
3.
Pelaksanaan penelitian = Juni–Agustus
4.
Analisis data = September–Oktober
5. Penyusunan laporan = November
6.
Seminar hasil penelitian, penyerahan laporan = Desember
F.
Rencana Anggaran
Terlampir
Bagain-Bagian
Proposal |
Informasi Penting |
Maksud/Tujuan |
a. Latarbelakang |
|
|
b. Perumusan masalah |
|
|
c. Tujuan |
|
|
d. Kontribusi penelitian |
|
|
e. Definisi operasional |
|
|
f. Tinjauan pustaka |
|
|
Kunci Jawaban
Latihan Kegiatan 2
Bagian- bagian
proposal |
Informasi
Penting |
Maksud/Tujuan |
a. Latar belakang |
Bahasa tulis ilmiah merupakan suatu laras
(register) dari ragam bahasa resmi baku yang harus digunakan dalam tulisan
ilmiah. Dalam hal ini, mading ilmiah harus memiliki ketentuan tertentu agar
mampu mengomunikasikan pikiran, gagasan, dan pengertian secara lengkap, ringkas, dan tepat makna. |
Menjelaskan bagaimana penggunaan bahasa resmi
yaitu bahasa baku dalam karya tulis seperti mading (majalah dinding) yang ada
di sekolah. |
b. Perumusan masalah |
Bagaimanakah kadar keilmiahan isi tulisan para
siswa SMAN 3 Tasikmalaya dalam mading sekolah? Bagaimanakah kadar keilmiahan
organisasi tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya dalam mading sekolahnya? dan
sebagainya. |
Untuk memperoleh gambaran gambaran yang
jelas dan komprehensif tentang kadar keilmiahan tulisan yang berkaitan dengan
aspek kebahasaan dan konsep- konsep keilmuan dan fakta ilmiah. |
c. Tujuan |
Untuk mengetahui kadar keilmiahan isi tulisan para siswa SMAN 3
Tasikmalaya dalam mading sekolahnya? Untuk mengetahui kadar keilmiahan
organisasi tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya; dan sebagainya. |
Untuk memperjelas arah penelitian. |
d. Kontribusi penelitian |
Hasil penelitian dapat bermanfaat secara praktis
bagi guru dalam menulis mading yang berkadar ilmiah dilihat dari aspek
keilmiahan isi tulisan, organisasi, kosakata, dan istilah. |
Memberikan kontribusi bagi para siswa SMAN 3
Tasikmalaya dalam menambah pengetahuan dan
keterampilan yang berhubungan dengan tulisan yang berkadar ilmiah. |
e. Definisi operasional |
Informasi Penting Tulisan berkadar ilmiah adalah karangan
tertulis yang menyajikan fakta umum dengan menggunakan metode
ilmiah dan menggunakan aspek bahasa tulis ilmiah yang disajikan secara
singkat, ringkas, jelas, dan sistematis. |
Tulisan para siswa SMAN 3 Tasikmalaya yang
dipublikasikan pada mading sekolahnya selama tiga tahun terakhir. |
f. Tinjauan pustaka |
ertama, kosakata dan istilah yang digunakan
hendaknya memperhatikan pemanfaatan potensi kata canggih, kata dan ungkapan yang dipilih tepat
makna, dan penulis sendiri perlu mengetahui pembentukan kata dan istilah.
Kedua, pengembangan bahasa dalam tulisan berkadar ilmiah. Ketiga, aspek
mekanik yang digunakan dalam tulisan berkadar ilmiah. |
Kegiatan penting yang dilakukan oleh guru di
sekolah adalah kegiatan ilmiah melalui pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (ipteks). |
F. Penilaian Diri
Berilah tanda centang (√) pada format di bawah ini sesuai dengan jawaban kalian!
No. |
Pernyataan |
Penilaian |
|
Ya |
Tidak |
||
1 |
Saya sangat senang belajar tentang melengkapi informasi dalam proposal |
|
|
2 |
Penjelasan materi melengkapi informasi dalam proposal pada modul ini bagi saya sangat jelas |
|
|
3. |
Saya memahami tentang isi informasi penting dalam proposal |
|
|
4. |
Saya mampu memahami susunan dalam proposal |
|
|
5. |
Saya mampu memahami tujuan dalam proposal |
|
|
6. |
Saya dapat menyelesaikan latihan/ tugas dengan semangat |
|
|
7. |
Latihan soal yang diberikan sangat membantu kejelasan saya dalam memahami struktur proposal |
|
|
8. |
Bahasa yang digunakan dalam modul ini sangat komunikatif |
|
|
9. |
Semua kegiatan pembelajaran yang diberikan pada modul sangat bermanfaat bagi kehidupan saya |
|
|
10. |
Banyak hal baru yang saya dapatkan dari belajar struktur proposal |
|
|
Pilihlah A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar!
Bacalah paragraf berikut dengan saksama untuk soal nomor 1 dan 2!
Gizi buruk pada anak sampai saat ini masih menjadi masalah di Indonesia. Hingga tahun 2017 ada sekitar satu juta anak di Indonesia yang mengalami gizi buruk. Hingga saat ini Indonesia masuk dalam lima besar untuk kasus gizi buruk. Gizi buruk akan memengaruhi banyak organ dan sistem organ yang akan merusak sistem pertahanan tubuh terhadap penyakit. Gizi buruk juga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mental serta penurunan IQ.
Kasus gizi buruk ditemukan di Kecamatan Jakenan, tepatnya di Desa Karangrejo Lor. Di Desa Karangrejo Lor terdapat enam kasus gizi buruk pada balita. Data tersebut menunjukkan bahwa kasus gizi buruk di Desa Karangrejo Lor tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai penyebab gizi buruk pada balita, khususnya di Desa Karangrejo Lor. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mencegah dan menurunkan angka gizi buruk pada balita di Desa Karangrejo Lor.
Disadur dari: http//anysws.blogspot.co.id/2015/02/makalah- gizi-buruk.html,
diunduh 20 juli 2017
1. Informasi yang dibahas dalam kutipan proposal di atas adalah …
A. Gizi
buruk di Desa Karangrejo diakibatkan akses pelayanan yang sulit dijangkau oleh
masyarakat desa.
B. Masyarakat
Desa Karangrejo Lor kurang memperhatikan gizi anak balitanya.
C. Tingginya
angka kasus gizi buruk di Desa Karangrejo Lor, Kecamatan Jakenan.
D. Gizi
buruk yang terjadi di Desa Krangrejo Lor dapat memengaruhi pertumbuhaan dan
perkembangan balita di Desa Karangrejo Lor.
E.
Angka gizi buruk di Desa Karangrejo Lor,
Kecamatan Jakenan yang sulit turun.
2. Informasi yang sesuai dengan kutipan proposal di atas adalah …
A. Anak bergizi buruk akan mengalami gangguan pertumbuhan dan penurunan IQ.
B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab gizi buruk pada balita di Indonesia.
C. Data angka gizi buruk di Desa Karangrejo Lor terus bertambah.
D. Gizi buruk pada anak masih menjadi masalah terbesar bagi bangsa Indonesia.
E. Indonesia termasuk ke dalam lima negara yang memerangi gizi buruk.
3.
Perhatikan
pernyataan-pernyataan berikut!
1) Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ”Hubungan Penurunan Populasi Capung dan Penurunan Kualitas Air” adalah observasi.
2) Objek penelitian ini adalah capung dan kualitas air.
3) Sumber data primer diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Sumber data sekunder atau data pelengkap diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, dan internet.
4) Metode pengumpulan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi.
5) Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik deskripsi.
Pernyatan-pernyataan tersebut merupakan bagian dari ….
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tinjauan Pustaka
D. Metodologi Penelitian
E. Hipotesis
4. Kalimat yang berisi pernyataan maksud dan tujuan proposal kegiatan karya wisata kelas XI SMA Nusa Pertiwi adalah …..
A. Tujuan
umum penelitian ini mencakup dua hal yaitu meningkatkan pengetahuan peserta
didik terhadap materi di dalam kelas dan meningkatkan kreativitas peserta didik
di luar sekolah.
B. Kegiatan
karya wisata bertujuan menambah ilmu pengetahuan peserta didik, membantu
peserta didik dalam mengaktualisasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku
sekolah, dan menggali ilmu-ilmu di luar sekolah.
C. Kegiatan
ekstrakulikuler dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk terjun di tengah
masyarakat setelah menyelesaikan studinya nanti.
D.
Program “Satu Hari di Desa” ini bertujuan
mengajak peserta didik untuk mengenal wilayah perdesaan sekaligus sebagai karya wisata.
E. Kepala
sekolah beserta komite sekolah telah menetapkan kegiatan karya wisata sebagai
kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI.
5.
Perhatikan
ilustrasi berikut!
Warga SMA Persada akan mengadakan rehabilitasi lingkungan dalam bentuk kegiatan kerja bakti dan penanaman pohon. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23 Juli 2020
Latar belakang proposal yang sesuai dengan ilustrasi kegiatan tersebut adalah ….
A. Kebersihan
lingkungan harus dijaga. Lingkungan yang bersih dan terjaga pelestariannya
dapat menjaga kualitas udara. Salah satau cara menjaga kelestarian lingkungan
adalah dengan merehabilitasi lingkungan.
B. Kegiatan
rehabilitasi lingkungan ini melibatkan seluruh warga SMA Persada Kegiatan ini
bertujuan menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap kebersiahan dan lingkungan. Rehabliatas
lingkungan ini penting untuk masa depan warga SMA Persada.
C. Kegiatan
ini akan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23 Juli 2020, di wilayah SMA
Persada. Rincian kegiatan tersebut yaitu kerja bakti dan penanaman pohon.
Kegiatan tersebut akan dibuka oleh kepala SMA
Persada.
D. Kegiatan
kerja bakti dan penanaman pohon pada hari Minggu, tanggal 23 Juli 2020 di SMA Persada bertujuan untuk
merehabilitasi lingungan yang mulai tercemar. Kegiatan ini digagas oleh warga
SMA Persada.
E. Pelaksanaan
kegiatan ini diserahkan kepada pengurus SMA Persada. Kesiswaan SMA Persada
berharap agar kegiatan kerjabakti dan penanaman pohon ini dapat rutin diadakan.
Dengan demikian, rehabilitasi lingkungan SMA Persada dapat terus berlangsung.
6.
Cermati
paragraf berikut!
Penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh 21 perusahaan menemukan AMDK gelas yang tidak layak minum. Selain itu, ada yang layak minum, tetapi dengan catatan habis dicermati lagi proses produksinya. Jika tidak, ia bisa menjadi tak layak minum. Penelitian YLKI ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya AMDK gelas yang tercemar karena bocor dan ditemukannya nomor register yang berbeda-beda dalam satu dus. Bahkan, ada AMDK yang kandungan koloninya jauh melebihi SNI sementara tanggal kedaluwarsa AMDK tersebut masih satu tahun lebih.
Informasi yang tidak sesuai dengan paragraf di atas adalah ....
A. Standar SNI untuk AMDK gelas boleh melebihi asal batas waktu kedaluwarsanya masih lama.
B. Terdapat AMDK gelas yang tidak layak minum berdasarkan penelitian YLKI.
C. Kandungan koloni jauh melebihi SNI sementara tanggal kedaluwarsa AMDK tersebut masih satu tahun lebih.
D. YLKI melakukan penelitian 21 perusahaan dan menemukan AMDK gelas yang tidak layak minum.
E. Ditemukannya AMDK gelas yang tercemar karena bocor dan ditemukannya nomor register yang berbeda-beda dalam satu dus.
7. Menentukan sistematika penulisan proposal. Contoh:
(1) Tujuan
(2) Jenis Kegiatan
(3) Latar belakang
(4) Landasan Kegiatan
(5) Penutup
(6) Anggaran Biaya
Sistematika penulisan proposal kegiatan yang tepat ditandai dengan nomor….. A. (1), (3), (2), (4), (6), dan (5)
B. (1), (3), (4), (2), (6), dan (5)
C. (3), (1), (4), (2), (6), dan (5)
D. (4), (2), (1), (6), (3), dan (5)
E. (4), (3), (2), (1), (6), dan (5)
8. Hal yang tidak termasuk isi proposal ialah ….
A. pendahuluan
B. tujuan
C. dana
yang dianggarkan
D. jenis kegiatan
E. honor panitia
9. Memiliki kemampuan berbicara tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Banyak ahli terampil menuangkan gagasan nya dalam bentuk tulisan namun sering mereka kurang terampil menyajikannya secara lisan (langsung). Oleh sebab itu, perlu kiranya diadakan lomba diskusi panel untuk tingkat SMU se-DKI ini. Sebagai wadah bagi siswa berlatih berbicara dan mengeluarkan pendapat ….
Penggalan proposal kegiatan di atas merupakan unsur proposal bagian ….
A. pendahuluan
B.
sasaran
C. tema
D.
dasar pemikiran
E. perkiraan
anggaran
10. Bacalah kerangka proposal kegiatan berikut!
Topik Proposal: Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kertas Kerangka Proposal:
(1) Latar belakang (2) ………
(3) Sasaran kegiatan
(4) Tempat dan waktu kegiatan
(5) Narasumber
(6) Susunan Panitia
(7) Jadwal kegiatan
Bagian yang tepat untuk melengkapi kerangka proposal tersebut adalah ….
A. Rumusan Masalah
B. Landasan Teori
C. Tujuan Kegiatan
D. Metode Pelatihan
E. Angaran Kegiatan
Kunci Jawaban Soal Evaluasi
No. |
Kunci Jawaban |
1. |
C |
2. |
A |
3. |
D |
4. |
B |
5. |
A |
6. |
A |
7. |
C |
8. |
E |
9. |
D |
10. |
C |
Kosasih, E. 2017. Jenis-Jenis Teks : Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya. Bandung : Yrama Widya.
Kosasih, Engkos dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.
Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari internet : https://fadhllahrchma.blogspot.com https://woazy.com/contoh-proposal/
https://mamikos.com/info/contoh-proposal-kegiatan-sekolah-yang-baik-dan-benar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar