Anekdot, Negosiasi
1.
1. Cerita singkat yang menarik
karena lucu, mengesankan
2. Cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi
di masyarakat
3. Cerita yang berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau
konyol bagi partisipan yang mengalaminya
4. Cerita lucu yang mengandung kritik yang biasanya menyindir orang
–orang penting
5.
Cerita yang berisi lelucon
yang menimbulkan gelak tawa
|
Pernyataan tentang anekdot yang benar adalah...
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
2.
1. Orientasi-abstraksi-krisis-reaksi-koda
2. Abstraksi –krisis- orientasi-reaksi-koda
3. Orientasi-krisis-abstraksi—rekasi-koda
4. Abstraksi –reaksi-orientasi-krisis-koda
5. Orientasi-reaksi—abstraksi-krisis-koda
|
urutan struktur teks
anekdot yang benar adalah...
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
3.
1.
Ceritanya merupakan cerita bersifat
humor
2.
Isi ceritanya merupakan kritik
sosial
3.
Ceritanya panjang dan
menyenangkan
4.
Ceritanya bersifat lucu dan
mengesankan
5.
Dapat berisi peristiwa yang
menjengkelkan atau konyol
|
Berikut ini yang bukan merupakan syarat
penulisan anekdot adalah....
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
4.
Itu sampah atau Apa?
Karya Aditya Yuda Kencana
Beritahu aku jika kau lihat
Itu sampah atau apa?
Di jalan ada sampah
Di selokan ada sampah
Di laci meja ada sampah
Di bus, truk, dan angkot ada sampah
Negeri kita ini apakah negeri sampah?
Lautan sampah?
Gunung sampah?
Atau tong sampah?
...............................................................
Di ruang sidang ada sampah
di ruang tunggu rumah sakit ada sampah
di atas pot bunga ada sampah
sampah merajalela
|
puisi tersebut terdapat kat-kata sindiran yang disampaikan
dengan kata sampah. “ Negeri kita ini apakah negeri sampah?
Maksud kata sampah pada penggalan puisi tersebut adalah
A.
Adanya kebobrokan moral yang
melanda di seluruh penjuru negri
B.
Ketidakpedulian masyarakat
terhadap kebersihan lingkungan
C.
Pendidikan kebersihan yang tidak
berhasil diterapkan pada masyarakat
D.
Kejenuhan masyarakat terhadap
lingkungannya
E.
Manifestasi
kehancuran negara yang sudah terbelenggu oleh kebobrokan masyarakat.
5.
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang
mremberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja Saat tanya
jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak dosen, “ Apakah Kepanjangan KUHP, Pak ?”
Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “
Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi, “ pinta Pak Dosen .
Dengan tegas Ahmad menjawab, “ Kasih Uang Habis Perkara, Pak....! Mahasiswa
lain tentu tertawa, sedangkan Pak dosen hanya menggelengkan-gelengkan
kepala...............................
|
Dalam struktur teks Anekdot yang termasuk
Orientasi adalah kalimat
A.
Seorang dosen memberikan kuliah
hukum
B.
Suasana kelas biasa-biasa saja
C.
Ali bertanya kepada Pak dosen
D.
KUHP diplesetkan
menjadi “Kasih Uang Habis Perkara “
E.
Pak dosen tidak menjawab sendiri,
melainkan melemparkannya kepada Ahmad
6.
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang
mremberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja
Saat tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak dosen, “
Apakah Kepanjangan KUHP, Pak ?” Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan
melemparkannya kepada Ahmad. “ Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara
Ali tadi, “ pinta Pak Dosen . Dengan tegas Ahmad menjawab, “ Kasih Uang Habis
Perkara, Pak....!
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak dosen hanya
menggelengkan-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyakan kepada Ahmad,
pertanyaankepada Ahmad, darimana saudara tahu jawaban jawaban itu? Dasar
Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya
dengan tegas, “ Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang
terbaik, Pak...! “ semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka
berpandanga-pandangan.Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
|
Dalam Anekdot tersebut di atas terdapat sindiran, apakah
maksud sindiran tersebut...
A.
Menyindir pada Pak Hakim
B.
Menyindir kepada Pengendara
C.
Menyindir tentang Peraturan denda
D.
Menyindir Pak Polisi dalam
menjalankan tugas
E.
Menyindir Aparat
pemerintah untuk keadilan
7.
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih.
Siapapun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda, meskipun hanya
membuang puntung rokok. Suatu ketika Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya
ia tidak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di
bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, Ia membuang puntung rokoknya
begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.Tanpa disangka-sangka,
tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
“ Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran
?”
“ Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?”
jawab Azam
“ Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung
rokok,” tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “ Oh... maaf terjatuh.”
Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung
diisapnya lagi.
Petugas itu hanya terbelalak keheranan, kenudian Ia
pergi meninggalkan Azam
|
Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang
akan kalian lakukan pada saat petugas menegur?
A.
Pura-pura tidak bersalah dan
membiarkan saja
B.
Meninggalkan petugas sambil
mengambil puntung rokok
C.
Mendengarkan teguran dari petugas
dan pergi meninggalkan petugas
D.
Meminta maaf dan
siap mempertanggungjawabkan perbuatannya
E.
Segera mengambil puntung rokok dan
memasukkan dalam saku
8.
Sesampai di hadapan hakim, si Tukang kayu bertanya
kepada Hakim, “ Yang Mulia Hakim “ apa kesalahan hamba sehingga hamba
dipanggil ke persidangan. Yang Mulia Hakim menjawab, “ Kesalahan kamu sangat
besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan ternyata jelek dan rapuh
sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya
|
Partisipan yang terdapat dalam penggalan teks
tersebut adalah
A.
Yang Mulia
Hakim, tukang kayu
B.
Si Tukang kayu, pedati
C.
Yang Mulia hakim. Si Tukang kayu,
Si Tukang Pedati
D.
Yang Mulia Hakim, Si Tukang Pedati
E.
Yang Mulia Hakim, si Tukang Kayu,
Si Tukang Pedati, Pedati
9.
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih.
Siapapun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda, meskipun hanya
membuang puntung rokok. Suatu ketika Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya
ia tidak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di
bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, Ia membuang puntung rokoknya
begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.Tanpa disangka-sangka,
tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas.
“ Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran
?”
“ Tidak tahu, apa gerangan yang telah saya perbuat?”
jawab Azam
“ Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung
rokok,” tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “ Oh... maaf terjatuh.”
Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung
diisapnya lagi.
Petugas itu hanya terbelalak keheranan, kenudian Ia
pergi meninggalkan Azam
Seandainya kalian menjadi Azam, apakah yang akan kalian
lakukan pada saat petugas menegur?
|
Paragraf tersebut terdapat kalimat langsung.
Ada berapa kalimat langsung dalam paragraf di atas ...
a.
4
b.
5
c.
6
d.
7
e.
8
10.
.................................................................................................................................................
Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si
pengawal, “ Hai Pengawal, apakah hukuman sudah dilaksanakan ?” Si Pengawal
menjawab, “ Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakan.” Sang Hakim
bertanya, “ Mengapa sulit ? bukankah
kamu sudah bisa memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab,
Sulit Yang Mulia. Si Pembantu badanya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang
kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya
uang untuk disita. “ Sang hakim marah besar, “ Kamu bego amat! Gunakan dong
akalmu, cari pembantu si Penjual kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya
uang!” kemudian, Si Pengawal mencari pembantu Si Penjual Kayu yang lain yang
berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang
bertanya kepada hakim, “ Wahai, yang Mulia hakim. Apa kesalahan hamba
sehingga harus dipenjara ?” Dengan
entengnya sang hakim menjawab, “ Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya
uang!!!!
Setelah Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan
punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang hakim bertanya
kep[ada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, “
saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut kalian, peradilan ini sudah adil
? “ Masyarakat yang ada serempat menjawab, “ Adil!!!”
|
Apakah isi penggalan cerita anekdot tersebut
a.
Dalam teks anekdot tersebut tidak
terdapat unsur lucu, tetapi menggambarkan kekonyolan bahwa orang yang tidak
bersalah dihukum dan dimasukkan dalam penjara
b.
Teks anekdot tersebut
menggambarkan kelucuan seorang pembantu rumah tangga yang gemuk dan bodoh
c.
C. Teks anekdot tersebut
menggambarkan betapa lucunya Si Pembantu yang kurus dan Pendek dihukum dan
dipenjara
d.
Teks Anekdot tersebut berisi
ketidak seimbangan hukuman yang diterima oleh Pembantu yang berbadan kurus dan
yang berbadan gemuk
E. Teks anekdot
tersebut mengkritik kepada majikan bahwa pembantu yang gemuk dan tinggi lebih
baik daripada pembantu yang kurus dan pendek
11.
.................................................................................................................................................
Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si
pengawal, “ Hai Pengawal, apakah hukuman sudah dilaksanakan ?” Si Pengawal
menjawab, “ Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakan.” Sang Hakim
bertanya, “ Mengapa sulit ? bukankah
kamu sudah bisa memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab,
Sulit Yang Mulia. Si Pembantu badanya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang
kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya
uang untuk disita. “ Sang hakim marah besar, “ Kamu bego amat! Gunakan dong
akalmu, cari pembantu si Penjual kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya
uang!” kemudian, Si Pengawal mencari pembantu Si Penjual Kayu yang lain yang
berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
|
Antonim yang terdapat dalam penggalan cerita
tersebut ada
a.
2
b.
3
c.
4
d.
5
e.
6
12.
.................................................................................................................................................
Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si
pengawal, “ Hai Pengawal, apakah hukuman sudah dilaksanakan ?” Si Pengawal
menjawab, “ Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakan.” Sang Hakim
bertanya, “ Mengapa sulit ? bukankah
kamu sudah bisa memenjarakan dan menyita uang orang?” Si Pengawal menjawab,
Sulit Yang Mulia. Si Pembantu badanya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang
kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya
uang untuk disita. “ Sang hakim marah besar, “ Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu,
cari pembantu si Penjual kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!”
kemudian, Si Pengawal mencari pembantu Si Penjual Kayu yang lain yang
berbadan pendek, kurus, dan punya uang.
Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang
bertanya kepada hakim, “ Wahai, yang Mulia hakim. Apa kesalahan hamba
sehingga harus dipenjara ?” Dengan
entengnya sang hakim menjawab, “ Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya
uang!!!!
Setelah Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan
punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang hakim bertanya
kep[ada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, “
saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut kalian, peradilan ini sudah adil
? “ Masyarakat yang ada serempat menjawab, “ Adil!!!”
|
Penggalan Anekdot tersebut
mengandung kata konjungsi sebanyak.....
a.
10
b.
11
c.
12
d.
13
e.
14
13.
Keluarga Pemilik
Pedati : Yang Mulia Hakim, saya tidak terima
keluarga saya kehilangan pedati beserta kuda dan dagangan di dalamnya kerana
jembatan yang dilalui roboh. Pembuat jembatan itu harus dituntut.
Yang Mulia Hakim : Permohonanmu saya terima, panggil Si Pembuat Jembatan untuk
diadili
Pembuat jembatan : ( Si pembuat jembatan tentu protes dan tidak terima, ia
melimpahkan kesalahan pada tukang kayu ). “ Yang Mulia Hakim, saya tidak
bersalah, Si Tukang kayulah yang bersalah, karena menyediakan kayu yang buruk
untuk membuat jembatan.”
Yang Mulia hakim : “ Pengawal, panggil Si Tukang kayu
untuk mempertanggungjawabkan.”
Si Tukang Kayu : “..............................................................................................................”
|
Kalimat yang diucapkan Si Tukang kayu
adalah....
a.
“ Yang Mulia Hakim, apa kesalahan
hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan ? “
b.
“ Yang Mulia Hakim, saya berharap persidangan
ini tidak menghakimi saya “
c.
“ Yang Mulia
Hakim, mengapa kesalahan ditimpakan kepada saya “
d.
Yang Mulia Hakim, tidakkah saya
sudah membuat jembatan dengan baik “
e.
Yang Mulia Hakim, Saya pasrah
apapun keputusan Yang mulia Hakim untuk saya “
14.
|
Urutan yang tepat untuk dialog tersebut di
atas agar menjadi cerita yang bagus adalah....
a.
1,2,3,4,5,6,7,8
b.
5,4, 7, 2, 3,,1,6,8
c.
5,6,4,3,7,1,2,8
d.
4,5,3,6,7,1,2,8
e.
1,3,2,5,6,4,7,8
15.
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa
pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang
puntung rokok. Suatu ketika Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya Ia tidak
tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku.
Karena rokoknya sudah habis, Ia membuang puntung Rokoknya begitu saja dan
jatuh persis disisi kaki kanannya.
Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan
menegur Azam dengan suara tegas.
“ Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?’
Jawab Azam.
“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung
rokok” , tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “ Oh..., maaf terjatuh.”
Lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung
diisapnya mlagi.
Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, Ia
pergi meninggalkan Azam.
|
Konjungsi pertentangan yang terdapat dalam
teks tersebut di atas terdapat pada
kalimat....
a.
1
b.
2
c.
3
d.
4
e.
5
17.
Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa
pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang
puntung rokok. Suatu ketika Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya Ia tidak
tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku.
Karena rokoknya sudah habis, Ia membuang puntung Rokoknya begitu saja dan
jatuh persis disisi kaki kanannya.
Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan
menegur Azam dengan suara tegas.
“ Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”
“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?’
Jawab Azam.
“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung
rokok” , tegas petugas itu.
Dengan sigap Azam menjawab, “ Oh..., maaf terjatuh.”
Lalu diambilnya puntung rokok itu serta langsung
diisapnya mlagi.
Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, Ia
pergi meninggalkan Azam.
|
Apakah yang dilakukan azam....
a.
Berpura-pura menjatuhkan rokoknya
b.
Mengelabuhi petugas
dengan menjatuhkan puntung rokoknya
c.
Melakukan pelanggaran dengan
membuang rokok
d.
Ketidaktahuan Azam tentang
peraturan yang berlaku
e.
Membuang puntung rokok sembarangan
17.
Pada saat dosen memberikan kuliah hukum perdata,
bertanyalah ia kepada Andi
1. Osen : Saudara Andi, coba ceritakan secara ringkas kondisi hukum di negara kita
2. Andi : Bagaikan sarang laba-laba, Pak
3. Dosen : maksudnya ?
4. Andi : Kalau penjahatnya kelas nyamuk akan tertangkap, Pak. Namun
kalo penjahatnya kelas Kumbang, wah sarang laba-labanya jebol, pak
5. Dosen : Lalu, kalau Penjahatnya Kelas Elang, Bagaimana ?
6. Andi : Anak ayam bisa habis semu, Pak
7. Mahasiswa : { tertawa terbahak-bahak }
|
Inti Teks Anekdot
tersebut adalah....
A.
Penegakan hukum
Indonesia seperti sarang laba-laba
B.
Kondisi hukum Indonesia tidak
memihak pada rakyat kecil
C.
Penegkan hukum di indonesia tidak
berlaku bagi pejabat
D.
Pertanyaan dosen tentang kondisi
hukum di Indonesia
E.
Seorang Dosen yang sedang
memberikan kuliah hukum Perdata
18.
1. Burung Elang diibaratkan orang yang berkuasa
2. Hukum di Indonesia seperti sarang laba-laba
3. Nyamuk melambangkan Rakyat Kecil
4. Penjahat kelas kakap dilambangkan Kumbang
5. Rakyat kecil atau jelata selalu kalah dengan pejabat
|
Kalimat sindiran yang terkandung dalam teks
anekdot tersebut ditandai dengan nomor...
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
E.
5
19.
1. Mengandung Humor
2. Menggunakan konjungsi
3. Mengandung kekonyolan
4. Menggunakan kata baku
5. Mengandung kelucuan
|
Yang bukan termasuk
ciri kebhasaan teks Anekdot adalah...
A.
1
B.
2
C.
3
D.
4
26
|
Berikut ini yang bukan merupakan ciri negosiasi dilihat
dari segi isinya.
a. Negosiasi menghasilkan kemenangan
b. Negosiasi menghasilkan keputusan saling menguntungkan
c. Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian
d. Negosiasi mengarah pada tujuan praktis
e. Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama
|
27
|
Pasangan tuturan yang bukan merupakan tuturan dalam
dialog negosiasi adalah
a. Mengucapkan salam- membalas salam
b. Bertanya- menjawab
c. Meminta- memenuhi permintaan
d. Menawar-menolak tawaran
e. Mengusulkan-menerima usulan
|
28
|
Kalimat ungkapan Negosiasi yang santun ditunjukan pada
kalimat
a. Celaka, apa yang terjadi apabila semua karyawan melakukan demonstrasi
?
b. Ya, tolong diusahakan bagaimana caranya agar kami dapat hidup layak.
c. Kita harus teriakkan kepahitan kehidupan yang kita alami.
d. Karyawan yang mogok kerja akan kena sanksi
e. Seret semua para demonstran yang berbuat anarkis.
|
29
|
..................................................................................................................................................
1.
Wakil Perusahaan : Saya akan mengusulkan
kenaikan tersebut kepada direksi. Perusahaan hanya mampu menaikkan UMP
sedikit.”
2.
Wakil Karyawan : “ Tapi usahakan lebih, Pak.
Kami akan bekerja lebih keras lagi!”
3.
Wakil Perusahaan : “ Baiklah , akan saya
coba.”
4.
Wakil Karyawan :” Baik, Pak. Terimakasih.
Boleh saya keluar.”
5.
Wakil Perusahaan : “Ya, Silakan.”
Kalimat yang menunjukkan bahwa negosiasi telah berakhir
terdapat pada kalimat
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
|
30
|
.........................................................................................................................................
1. Pembeli : “ Ada patung Garuda Wisnu Kencana yang terbuat dari Kayu ?”
2. Penjual : “Ya , ada. Yang besar atau yang kecil ?
3. Pembeli : “ Yang sedang saja.”
4. Penjual: “ Ya, ini, tidak terlalu besar dibuat dari kayu. “
5. Pembeli : “ Ya, dari kayu yang saya cari “
6. Penjual : “ Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk
sovenir. “
7. Pembeli : “ “ Harganya berapa ? “
8. Penjual : “ Tiga ratus ribu.”
9. Pembeli : “ Wah, mahal. Dua ratus ribu, Ya ? “
10. PENJUAL : “ Belum boleh, Dua ratus delapan puluh lima ribu.”
11. Pembeli : “ Tidak mau, kalau boleh dua ratus lima puluh ribu.”
12. Penjual : “ Belum boleh. Naik sedikit, Mam.”
13. Pembeli : ‘ Dua ratus tujuh puluh lima ribu.”
14. Penjual : “ Ya, sebenarnya inim belum boleh, tapi untuk nyonya
boleh.”
Kalimat
dialog yang merupakan kalimat pemenuhan terdapat pada nomer :
a. 1,2,3
b. 4,5,6
c. 7,8,9
d. 10,11,12
e. 13,14
|
|
Soal-soal Uraian
1. Sebutkan 5 Syarat melakukan negosiasi
yang baik !
2. Sebutkan 8 Syarat untuk
membuat surat kerjasama dalam bidang perdagangan !
3. Perbaiki surat kerjasama berikut ini agar menjadi surat kerjasama
yang baik sesuai dengan 8 kriteria!
Yth. Tuan Henry Tompson
Dengan hormat,
Dengan surat ini, saya ingin mengajak Tuan untuk
bekerja sama. Saya mempunyai kain batik Tulis yang berkualitas dengan harga
yang murah. Berikut ini saya kirimkan beberapa contoh kain tersebut beserta
daftar harganya.
Apabila Tuan tertarik, saya mengharapkan Tuan untuk mengajukan
permintaan. Saya akan memberikan potongan harga yang menarik apabila Tuan
membeli lebih dari satu kodi.
Demikian surat penawaran saya. Saya berharap kita dapat
bekerja sama dalam waktu yang tidak terlalu lama
Jakarta, 5 Februari 2014
Hormat saya
H. Fathoni
4. Lengkapi dialog berikut ini agar menjadi dialog negosiasi yang baik
menurut struktur Dialog Negosiasi !(
Orientasi, Permintaan, Pemenuhan, Penawaran,Persetujuan, Pembelian,
Penutup )
...............................................................................................................
Pembeli : “ Ada
patung Garuda Wisnu Kencana yang terbuat dari Kayu ?”
Penjual : “Ya ,
ada. Yang besar atau yang kecil ?
Pembeli : “ Yang
sedang saja.”
Penjual: “ Ya,
ini, tidak terlalu besar dibuat dari kayu. “
Pembeli : “ Ya,
dari kayu yang saya cari “
Penjual : “
Bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk sovenir. “
Pembeli : “ “
Harganya berapa ? “
Penjual : “ Tiga
ratus ribu.”
Pembeli : “ Wah,
mahal. Dua ratus ribu, Ya ? “
PENJUAL : “
Belum boleh, Dua ratus delapan puluh lima ribu.”
Pembeli : “
Tidak mau, kalau boleh dua ratus lima puluh ribu.”
Penjual : “
Belum boleh. Naik sedikit, Mam.”
Pembeli : ‘ Dua
ratus tujuh puluh lima ribu.”
Penjual : “ Ya,
sebenarnya inim belum boleh, tapi untuk nyonya boleh.”
......................................................................................................................
5. Buatlah Dialog Negosiasi Penjualan Barang dengan memenuhi kriteria ( Nama barang/Merk, harga, jumlah,
bahan dasar pembuatan, bentuk barang,
cara pembayaran, cara pengiriman, garansi. Antara Seorang Turis dengan Seorang pengusaha kain batik asal
Yogyakarta.
|